Topic
Home / Arsip Kata Kunci: didik (halaman 6)

Arsip Kata Kunci: didik

Melihat Kondisi Pendidikan di Perbatasan

Pada akhirnya orang tua menyalahkan guru yang mengajar di sekolah begitu juga sebaliknya, guru menyalahkan orang tua yang tidak baik pendidikannya dirumah. Apabila saling menyalahkan, ini tidak akan ada ujungnya. Menjadi seorang guru yang mempunyai pendidikan tinggi, seharusnya bisa menyikapi permasalahan ini secara bijak. Cari solusi yang baik dalam membentuk karakter peserta didik. Apabila sudah terjalin kerjasama antara guru, orang tua dan masyarakat, maka guru akan mudah mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik ketika di luar jam sekolah.

Baca selengkapnya »

Mendidik Anak Berkarakter Islami

Karakter seorang anak terbentuk dari kebiasaannya sehari-hari. Karena kontinuitas inilah yang membentuk karakter secara permanen dan tahan lama. Teori-teori pendidikan pun bermunculan. Teori yang mengatakan bahwa perkembangan anak ditentukan oleh faktor lingkungan yang dipelopori oleh Jhon Locke yang dikenal sebagai teori Empirisme, Teori yang mengatakan bahwa perkembangan anak ditentukan oleh faktor hereditas atau pembawaan yang dipelopori oleh Arthur Schopen Hauer yang dikenal sebagi teori Nativisme, dan banyak lagi teori-teori yang mengemukakan perkembangan seorang anak serta faktor-faktornya.

Baca selengkapnya »

Kesejahteraan Guru versus Kualitas Pendidikan

Kesejahteraan guru sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Meskipun persentase pengaruh ini sangat kecil jika dibandingkan dengan permasalahan lain, seperti kualitas guru, kelengkapan sarana prasarana, teknologi informasi komunikasi dan lain sebagainya. Tetapi tidak ada salahnya jika pemerintah punya sedikit waktu untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kesejahteraan guru. Jangan lihat nilai rupiahnya tetapi lihatlah akibat yang timbul di sebaliknya. Jika tidak segera diselesaikan maka ada kekhawatiran akan timbul imbas yang teramat besar dalam dunia pendidikan.

Baca selengkapnya »

Bulan Ramadhan Sebagai Fungsi Pendidikan Karakter

Maka bulan Ramadhan sekali lagi bisa menjadi momentum mendidik karakter positif kita, agar kita semua menjadi pribadi pribadi unggul yang dapat membangun masyarakat, bangsa dan Negara. Semoga dengan kita menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, kita akan meraih kemenangan sempurna di hari raya Idul Fitri nanti, baik bagi keshalihan secara pribadi maupun shalih secara kolektif.

Baca selengkapnya »

Profesionalkah Guru Pendidikan Agama Islam Kita?

Seorang guru PAI tidak sepenuhnya sadar dengan profesinya. Para guru PAI kebanyakan hanya mengajarkan apa yang ada dalam buku ajar tanpa ada aktualisasi dalam kehidupan pribadi seorang guru itu sendiri. Padahal seperti yang diketahui seorang guru adalah seseorang yang digugu dan ditiru. Artinya siswa tidak hanya mendapatkan pengajaran dari buku ajar semata namun juga mendapatkan pembelajaran secata aktual dari kepribadian seorang guru PAI baik. Secara tidak langsung siswa maupun masyarakat akan melihat menilai bahwa guru tersebut layak dan pantas dikatakan sebagai guru PAI.

Baca selengkapnya »

Merapikan Kualitas Pendidikan Indonesia

kita perlu menyadari bahwa dalam Arkanul Baiah pun, poin pertamanya ialah al-fahmu (pemahaman). Dan itulah hakikat ilmu pengetahuan. Jangan biarkan generasi baru Indonesia memiliki mindset nilai oriented, atau tereduksi pada kerja kantoran. Sudah saatnya kita keluar dari zona tersebut. Sudah saatnya kita mencetak generasi kompeten di era professional seperti saat ini. Kualitas manusia yang bisa bersaing secara global, dan berkompeten untuk mengisi ruang-ruang publik yang strategis.

Baca selengkapnya »

Pendidikan Kita: Orientasi Hasil dan Hasilnya

Bagaimanapun juga kita tahu bahwa untuk melanjutkan sekolah, beasiswa, karir kita membutuhkan nilai. Tidak aneh jika siswa kita sendiri menganggap nilai atau hasil itu lebih penting daripada proses. Maka perubahan sistem pendikan ini mutlak diperlukan. Jangan sampai ada Taman Kanak yang tidak mengajarkan baca tulis karena sistem pendidikannya berorientasi pada proses kemudian siswanya tidak bisa melanjutkan jenjangnya karena terbentur oleh peraturan pemerintah yang mewajibkan calon siswa SD sudah harus bisa baca tulis. Atau lulusan sarjana kita harus mengalami kendala karena perusahan tetap melihat nilai ijazah dalam penerimaan pegawainya. Ini tidak efektif.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization