Topic
Home / Arsip Kata Kunci: didik (halaman 8)

Arsip Kata Kunci: didik

Relawan Pendidikan SGI Angkatan ke-7

Untuk bisa mengikuti program SGI ini, mereka mengikuti beberapa seleksi. Seleksi yang mereka ikuti meliputi seleksi berkas administrasi, setelah dikatakan lulus berkas, lanjut seleksi Micro Teaching dan Wawancara, kemudian jika dinyatakan lulus akan mengikuti tes Psikologi dan terakhir mengikuti masa pembinaan selama kurang lebih 5 bulan lamanya. Setelah proses ini semua di jalani, barulah para pemuda dan pemudi di utus ke daerah 3T.

Baca selengkapnya »

Legenda Hidup Dunia Pendidikanku

H. Rohman lahir di Bandung, 7 Mei 1949. Semasa kecilnya, beliau telah melihat perpecahan di keluarganya, ibu dan ayahnya berpisah dan masing – masing menikah lagi. Pak H. Rohman sebagai anak satu – satunya dari ayah dan ibunya, beliau tak memiliki saudara kandung yang ada hanyalah saudara tiri. Beliau menghabiskan masa kecilnya di sekolah rakyat (SR) di daerah Bandung mengikuti ibunya hingga beliau duduk di kelas 3 dan akhirnya beliau diajak oleh ayahnya ke daerah Tasikmalaya hingga tamat. Kemudian beliau lanjut ke SMP di daerah Cililin Bandung bersama ibunya dan menamatkan sekolahnya di sana.

Baca selengkapnya »

Prahara Tanah Impian

Tugasku sebagai relawan bukanlah untuk meratapi semua keterbatasan, tetapi menjadikan semua keterbatasan itu sebagai kesempatan untuk berkarya mengusahakan perubahan. Kewajibanku adalah berusaha hasilnya tetap saja semuanya adalah kuasa Allah Yang Esa. Semoga satu tahun penantian di daerah penempatan sebagai masa pengabdian dapat aku lalui dengan penuh ketabahan, kesabaran, ketulusan dan keikhlasan hati. karena aku di sini tak semata- mata mengajar tapi lebih kepada belajar.

Baca selengkapnya »

Peranan Orang Tua dalam Pendidikan

Sesungguhnya sesibuk apapun orang tua tanggung jawab mereka terhadap anak tidak pernah bisa diwakilkan kepada siapapun. Selama hayat masih dikandung badan selama itu juga kewajiban mereka masih tetap ada. Apalagi kita tahu bahwa tidak ada yang namanya mantan guru sebagaimana tak ada mantan murid. Sementara orang tua punya dua profesi utama, sebagai orang tua dan guru bagi anaknya, tidak akan pernah ada yang namanya mantan orang tua dan juga mantan guru. Maka sampai kapanpun kewajiban mereka atas profesi yang diamanahkan tetap harus ditunaikan. Tidak hanya sekadar materi tetapi moril pun dibutuhkan anak.

Baca selengkapnya »

Televisi; Hiburan, Pendidikan, atau Perusak Moral?

Pengawasan orang tua akan tayangan televisi yang baik akan menjauhkan anak dari dampak negatif dari tayangan televisi. Orang tua harus dapat memilah dan memilih acara yang tepat dengan usia sang buah hati. Jangan biarkan anak menyaksikan acara yang tidak sesuai dengan usianya. Orang tua menemani sang anak nonton, bukan malah orang tua yang ditemani anak menonton televisi.

Baca selengkapnya »

Mengapa Kalian Tidak Mau Sekolah, Nak?

Masih banyak solusi-solusi lain yang bisa diberikan untuk mengatasi permasalahan anak-anak yang tidak ingin sekolah, tinggal bagaimana mendesainnya secantik mungkin agar anak-anak tertarik dengan apa yang kita berikan sebagai guru mereka. Maka dari itu, peran guru sangatlah penting dalam kemajuan pendidikan anak-anak karena siapa lagi tempat bersandar anak-anak jika bukan gurunya. Sedangkan orang tua yang mereka harapkan, tempat mereka untuk berbagi cerita, berkeluh kesah dan sebagainya tidak terlalu memperhatikan mereka.

Baca selengkapnya »

Mengukur Pendidikan di Indonesia

Jika status pendidikan masyarakat di suatu negara kini masih menjadi pertanyaan, maka mari lihat kembali bagaimana kondisi perempuan terutama ibu yang ada di negara tersebut. Jangan buru-buru berteriak mengenai jumlah sarjana, master, maupun doktor yang ada di negara tersebut. Tapi, marilah kita renggangkan jari-jari kita dan mulai menghitung jumlah ibu-ibu hebat yang menjadi guru pertama di kehidupan generasi penerus bangsa. Hitung pula jumlah perempuan yang mempersiapkan diri menjadi ibu dengan amalan shalih dan ilmu-ilmu bermanfaatnya.

Baca selengkapnya »

Mendidik Ala Rasul

Seperti kita ketahui, tentang apa yang baik, tentang apa saja hal yang seharusnya kita kerjakan, telah dilakukan terlebih dahulu oleh Rasulullah SAW sebagai teladan kita. Ya, Rasulullah memang telah sengaja melakukan terlebih dahulu apa yang baik itu hingga para sahabat mengikuti apa yang dilakukan oleh nabi tersebut. Dan hal baik yang mereka contoh dari Rasulullah dan dilakukan berulang-ulang, maka hal ini pun akhirnya menjadi kebiasaan.

Baca selengkapnya »

Membandingkan Cara Pandang Pendidikan Indonesia dan Barat

Kurikulum di sekolah Barat ternyata tidak terlalu menuntut agar siswa menghafal seluruh materi dan menjadi pandai, melainkan berorientasi pada rangsangan agar siswa memiliki sifat jujur, berani berpendapat, menghargai orang lain, serta mencoba hal-hal baru sehingga menghasilkan anak-anak yang berperilaku baik di dalam bergaul maupun di rumah. Tidak seperti di Indonesia, di ujian anak SD di sekolah Barat diperbolehkan menggunakan kalkulator, sekolah tidak ingin siswa-siswanya tertinggal dalam menggunakan teknologi karena di masa mendatang mereka pasti membutuhkan teknologi dalam memecahkan persoalan. Yang terpenting yaitu para siswa memahami konsep dasar dan cara berpikir yang baik dalam memecahkan persoalan.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization