Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 54)

Artikel Lepas

Bingkai Kehidupan

Sahabat, dunia hanyalah wasilah untuk mencari pundi-pundi amal dan kebaikan, yang akan menjadi tabungan dan bekal ke surga-Nya nanti. Ingatlah sahabat, jalan hidup kita akan selalu penuh dengan kerikil-kerikil perjuangan, tidak mulus seperti jalan tol Cipali. Hidup ini adalah perjuangan, tiada masa tuk berpangku tangan, setiap tetes peluh dan darah, setiap goresan luka di jalan Allah akan menjadi saksi perjuangan kita kelak. Itulah bingkai kehidupan. “ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang bersabar “ (QS Ali Imran : 142). So let’s move on to the best, tetap terus berkarya dan melayani.

Baca selengkapnya »

Merebut Kota Peradaban

Bangsa yang besar merupakan bangsa yang menghargai sejarah. Sejarah propaganda penjajah senantiasa akan menancapkan kukunya. Perhatian serius mesti menjadikan kita sadar bahwa “perang” terhadap penjajah akan selalu ada. Walaupun tidak secara fisik dan senjata. Tapi lebih apik sekarang, dengan ekonomi, budaya, pendidikan dan segala misi-misinya. Kini, kerja keras kita harus difokuskan untuk mentransformasikan Indonesia menjadi sebuah entitas peradaban, sehingga Indonesia bisa menjadi sebuah arus kekuatan utama, yang serta merta diharapkan menjadi penata dalam mengatasi segala permasalahan umat di dunia ini.

Baca selengkapnya »

Belajar Dari Kesalahan Hindun dan Ka’ab bin Malik

Kesalahan pada orang lain yang dilakukan baik karena kebodohan maupun karena khilaf hanya dapat diterima taubatnya dan diampuni dosanya oleh Allah jika kita telah berusaha meminta maaf pada orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berhati hati dan menjaga diri dari berbuat yang menyakitkan jika bermuamalah dengan orang lain. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari melakukan kesalahan pada orang lain baik karena kebodohan kita maupun karena hawa nafsu kita.

Baca selengkapnya »

ODOJ Membawaku Mengenal Indonesia Lebih Dekat

. ODOJ menyadarkanku bahwa masih banyak orang-orang Indonesia yang berhati tulus, orang-orang yang turut membantu membangun negeri ini dengan caranya masing-masing. Seperti doa khatam Alquran yang selalu kami aminkan setiap malam “Ya Allah… jadikan negera kami menjadi baldatun toyyibah”. Inilah kisahku bahwa nyatanya ODOj membawaku mengenal Indonesia lebih dekat, bukan hanya mengenal daerah-daerahnya tapi juga mengenal kebaikan-kebaikan orang-orangnya untuk Indonesia yang lebih baik.

Baca selengkapnya »

Bersyukur atas Mata, Telinga dan Hati

Siklus hidup pun akan berjalan dengan teratur, seorang bayi tak akan bisa memimpin sebuah negara dan seorang presiden akan ada yang melampui dirinya di jaman kelak oleh para bayi generasi ke depan. Maha Sempurna, Allah yang mengatur sebab akibat di dunia ini dengan persentase kesalahan 0%. Dan kita mahkluk terbaik yang Ia ciptakan selama ini, maka tidak malukah kita ketika tak pernah bersyukur? Keteraturan yang sangat teratur di mana kita hanya diminta beribadah dan bersyukur berdasarkan kepahaman (Al-Fahm) kita. Semua butuh waktu yang ditunggu dan menunggu. Mata, Telinga, dan Hati kita pun menunggu saat ia dapat berbicara di saat sekarang hanya bisa memperhatikan tindak tanduk tempat mereka bersemayam.

Baca selengkapnya »

Karena Sakura Selalu Menepati Janjinya

Dari sini kita bisa belajar dua hal yang dicontohkan bunga sakura ini, pertama adalah belajar tentang konsistensi dalam berjanji dan menepatinya dan kedua belajar akan arti kebermanfaatan hidup. Sakura meski pergi di saat musim semi usai dan meski mungkin "ditangisi" oleh orang banyak, ia seolah ingin menyampaikan pesan untuk menenangkan orang-orang yang bersedih dengan berjanji bahwa ia akan kembali di kesempatan lain. Tak berhenti di situ saja, meski waktu telah berjalan cukup panjang, meski musim silih berganti namun ia akan menepati janjinya untuk kembali hadir mengiringi datangnya musim semi. Seraya dengan itu kehadirannya selalu menghadirkan kebermanfaatan kepada lingkungannya melalui keindahan dalam dirinya.

Baca selengkapnya »

Jalan Terjal Mempertahankan Takwa

Agar derajat takwa selalu menghiasi diri dan mampu meneranggi hidup dalam menapaki jalan kebenaran. Apalagi di bulan Syawal yang identik dengan hari suka cita. Berbagai aktivitas silaturahmi dan mengunjungi tempat wisata menjadi pilihan banyak orang. Tak jarang justru dalam kegiatan tersebut menyebabkan seseorang lalai dan terlena. Ibadah yang telah dirasakan kelezatannya selama Ramadhan secara perlahan hilang dalam diri seseorang. Akibatnya kesholehan seseorang mulai redup dengan berlalunya Ramadhan. Sejatinya Syawal yang bermakna bulan peningkatan, harusnya ibadah kita juga semakin meningkat sebagai buah manis Ramadhan yang telah dinikmati. Di sinilah peran takwa sangat berguna dalam membuktikan kesuksesan Ramadhan kita.

Baca selengkapnya »

Menjaga Fitrah Insaniyah

Kiranya kita perlu merenungi hadits yang diriwiyatkan oleh at Tirmidzi,” Abu Hurairah berkata, suatu ketika Rasulullah memegang kedua tanganku lalu menyebutkan lima perkara, jagalah dirimu dari hal-hal yang diharamkan, engkau akan menjadi manusia yang paling baik ibadahnya. Terimalah pemberian Allah padamu, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya. Berbuat baiklah kepada tetanggamu maka kamu akan menjadi mukmin sejati. Cintailah pada diri manusia seperti cintamu pada diri sendiri maka engkau akan menjadi muslim sejati. Janganlah terlalu banyak dalam banyak bercanda karena sesungguhnya banyak bercanda itu akan mematikan hati”

Baca selengkapnya »

Para Pecinta Buku

Banyak ulama besar dunia yang produktif menulis, seperti ketiga syeikh besar dunia kontemporer tadi. Ada Dr. Abdul Qadir Audah, yang terkenal dengan perjuangannya dalam menyemangati intelektual di Mesir agar menyadari pentingnya pemberlakuan undang-undag syariat. Ada Sayyid Quthb, yang terkenal dengan 11 jilid tafisr Fi Zilalil Qur’an (di bawah naungan quran)nya. Ada Dr. Muhammad As-Siba’i, yang terkenal dengan perlawanan pemikirannya kepada kehadiran para penstudi orientalis dengan karya tesisnya yang mahsyur. Ada Sayyid Sabiq, yang terkenal dengan fiqh sunnahnya. Ada Muhammad Al-Ghazali, yang terkenal dengan fiqh sirahnya. Hingga seorang Said Hawa yang terkenal dengan karya tarbiyah ruhiyah, syarah al-hikam, hingga tazkiyatun nufusnya.

Baca selengkapnya »

Karsim Bilang: Pamer Diri itu Penting

Karsim berhasil diseberangkan di atas keranda hijau yang tengah dipikul tetangga secara bergantian. Dan akhirnya Karsim diantarkan ke sana, sebuah lahat peristirahatan, ia lebaran di kampung halaman. Tersenyum kaget ia di sana, mobil motor yang kemarin membentaknya sudah tidak dikendarai manusia, ia menjumpai sopir itu seekor kera bertemankan manusia bertopeng tikus, serigala, beruk, dan munyuk. "Ohh, itulah hidup. Selamat tinggal dunia". Karsim akan menemukan toleransi yang lebih tinggi di kampung barunya ini.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization