Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Bingkai Kehidupan

Bingkai Kehidupan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

Mengarungi Samudra Kehidupan
Kita Ibarat Para Pengembara
Hidup Ini adalah Perjuangan
Tiada Masa Berpangku Tangan
Setiap Tetes Peluh Dan Darah
Tak Akan Sirna Di Telan Masa
Segores Luka Dijalan Allah
Kan Menjadi Saksi Pengorbanan

dakwatuna.com – Sahabat, masih ingatkah kita akan bait-bait perjuangan yang selalu kita lantunkan. Apa yang menjadi tujuan hidup kita, teladan hidup kita, pedoman hidup kita, jalan juang hidup kita, cita-cita hidup kita. Akankah semua itu kita lupakan demi sebongkah emas, segenggam berlian, kilau ketenaran dan gaya hidup yang tiada ujungnya. “Hai anakku, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam dan banyak manusia yang karam didalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama takwa, yang isinya ialah iman dan layarnya ialah tawakal kepada Allah” (Lukman Al Hakim).

Seperti nasihat Lukman Al Hakim kepada anaknya, jadikanlah Allah sebagai tujuan hidup kita, Rasulullah sebagai teladan hidup, Alquran sebagai pedoman hidup, jihad sebagai jalan hidup serta hidup mulia dan mati syahid sebagai cita-cita hidup kita. Itulah yang harus senantiasa membingkai hidup kita didunia ini dan janganlah tenggelam ataupun hanyut dalam kemaksiatan dan kesombongan. “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya egkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung” (QS Al Isra : 37). “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS Al Hasyr : 18-19).

Sahabat, bukankah kita adalah seorang perantau yang mengembara di negeri orang?? Apa yang kita cari pun seharusnya dapat menjadi bekal kita tuk kembali ke kampung halaman negeri akhirat. Akankah surga atau neraka yang menjadi tempat kembali kita??. Akankah gemerlapnya dunia, harta dan kedudukan menjadi batu penghalang untuk masuk ke surganya??

Sahabat, dunia hanyalah wasilah untuk mencari pundi-pundi amal dan kebaikan, yang akan menjadi tabungan dan bekal ke surga-Nya nanti. Ingatlah sahabat, jalan hidup kita akan selalu penuh dengan kerikil-kerikil perjuangan, tidak mulus seperti jalan tol Cipali. Hidup ini adalah perjuangan, tiada masa tuk berpangku tangan, setiap tetes peluh dan darah, setiap goresan luka di jalan Allah akan menjadi saksi perjuangan kita kelak. Itulah bingkai kehidupan. “ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang bersabar “ (QS Ali Imran : 142). So let’s move on to the best, tetap terus berkarya dan melayani.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir di Ujungpandang tahun 1984. Pekerjaan sekarang sebagai abdi masyarakat dan ibu rumah tangga dengan satu orang anak. Tinggal di Tapos Kota Depok.

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization