Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 50)

Artikel Lepas

Ketika Cermin Berdebu…

Alangkah baiknya jika cerminnya hati manusia selalu dibersihkan dengan taubat, dikeringkan dengan amal ibadah dan diwangikan dengan dzikir sehingga hati yang bersih, kering dan wangi akan menebarkan akhlakul karimah, budi pekerti yang luhur yang selalu menebarkan kebaikan menembus lorong dan waktu.

Baca selengkapnya »

Mushalla Kenangan

Undangan pernikahan itu bagaikan undangan kematian. Aku datang dalam pernikahannya, hanya tiga suap nasi dengan rasa yang teramat hambar masuk dalam mulutu. Walaupun pesta pernikahan itu cukup ramai, hanya kesendirian yang aku rasakan di sini. Namun aku yakin Allah telah mempersiapkan imam yang terbaik untukku, insya Allah. Aku sendiri yang menyerahkan kado pernikahan itu, seiring dengan doa yang aku ucapkan padanya “semoga menjadi keluarga SAMARA dan pasangan dunia akhirat”. Pahit terasa di tenggorokan namun aku berbahagia karena dia mendapatkan yang lebih baik dariku.

Baca selengkapnya »

Surga yang Dirindukan

Tugas kita hanya taat, meski ada bisik-bisik bahwa kita bukan malaikat yang selalu taat. Karena kita manusia lah maka ditugaskan untuk taat, bukan disifati taat seperti malaikat. Maka berupayalah dalam menjalankan tugas menjadi taat, karena kitapun bukan iblis yang menolak taat kan? Tugas kita hanya taat, untuk SURGA YANG DIRINDUKAN.

Baca selengkapnya »

Berbenahlah, Sebelum Kematian Mendatangimu

Selama nafas masih bisa berhembus dan sebelum hari penghisaban itu datang, segeralah hisab dirimu. Dan mulailah berbenah, walaupun itu terasa berat bagimu. Waktu tidak akan kembali, tapi hidayah bisa datang kembali. Allah maha pengampun. Dia akan memberikan kesempatan kepada hamba-hambanya yang benar-benar mau bertaubat. Tidak ada kata terlambat dalam kamus perjalanan hidup menuju kebaikan. Bersucilah, bersujudlah, sebut nama Allah dalam hatimu dan serahkan semua urusanmu kepadaNya. Semoga engkau mendapat hidayah

Baca selengkapnya »

Assalamu’alaikum Cinta

Maka ketika jatuh cinta biarkan rasa itu tumbuh untuk terus memberikan energi untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta. Energi yang melejitkan semua potensi diri. Seperti pohon yang mulanya menyerap matahari kata ustadz Anis Matta, untuk kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang ada dalam dirinya; buahnya; keindahannya.

Baca selengkapnya »

Guru Batas Negeri dari Tanah Pasundan (Bagian ke-5)

Mungkin anak-anak di sana (di luar daerah perbatasan) menganggap nasionalisme itu hanya sebuah materi pelajaran yang harus diikuti dan dipelajari, yang hanya bisa diucapkan tanpa bisa memaknai nasionalisme tersebut. “Saya cinta indonesia” merupakan hal yang sering mereka ucapkan, tetapi mereka tidak tahu apa di balik ucapannya tersebut. Terutama bagaimana cara mengamalkan bahwa aku mencintai indonesia. Berbeda dengan anak-anak di perbatasan ini, mereka merasakan sendiri bagaimana perih dan susahnya menjalani kesehariannya di Indonesia.

Baca selengkapnya »

Ketika Ghirah tak Lagi Terasa

Setiap orang terkadang menemui “titik jenuh” dari rutinitas aktivitasnya sehingga tidak memiliki semangat dalam menjalankan aktivitasnya. Hal itu bisa terjadi ketika kita tidak lagi memiliki tujuan yang jelas dari aktivitas tersebut, semuanya dijalani seakan hanya rutinitas belaka tanpa memiliki makna dan hanya meninggalkan rasa lelah jasmani dan mungkin pada kekeringan rohani. Oleh karena itu, mari merenungi kembali tujuan kita hidup. Masihkah ada tujuan menjadi bagian dari makhluk Allah yang ada dalam QS. Al-Imron : 104

Baca selengkapnya »

Guru Batas Negeri dari Tanah Pasundan (Bagian ke-4)

Di dalam buku yang berjudul Belajarlah Nunukan, permasalahan utama pendidikan di Kabupaten Nunukan adalah kurangnya peran orang tua terhadap pendidikan anaknya. Itu juga yang saya temui di sini. Orang tua hanya menyerahkan saja pendidikan anaknya kepada sekolah. Justru di rumah lah waktu yang paling banyak peserta didik dalam kesehariannya. Maka apabila pendidikan di rumah baik, insya Allah pendidikan anaknya ikut baik pula.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization