Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 39)

Artikel Lepas

Jangan Tinggalkan Kami Bu Guru

“Kenapa nangis sih, sayang?” tanyaku penasaran. “Aku sedih, ibu sebentar lagi gak di sini. Ibu guru, jangan tinggalkan kami.” jawabnya sambil menangis. “Ibu guru jangan pergi, nanti gak ada yang ajari kami lagi.” lanjutnya sambil menangis. Aku hanya bisa terdiam membisu. Tanpa kata, hanya bisa terharu melihat anak ini menangis. Terimakasih anak-anak, semoga di lain waktu kita akan bertemu kembali.[]

Baca selengkapnya »

Gempa Jiwa

Kegoncangan jiwa dapat membuat mental penderitanya ambruk dan depresi. Dampak pertama yang muncul adalah penyakit pada tubuh. Guncang dan sakitnya jiwa dapat pindah ke badan seperti hipertensi, eksim, maag, dan juga paru-paru. Dampak kedua adalah tekanan yang membeku di dalam jiwa. Hal ini dapat menyebabkan kelalaian jiwa seperti hysteria, amnesia, dan juga neurosthenia.

Baca selengkapnya »

Senyum Prestasi yang Bikin Frustasi

Dari lima soal, tak satu soal pun yang berhasil Kariyan kerjakan. Saat ia sibuk bertanya pada teman-teman, aku meminta anak-anak segera mengumpulkan. Kariyan bingung dan sangat khawatir tak mendapatkan senyum prestasi. Padahal Kariyan sangat mendambakan senyum prestasi itu. Jadilah ia menangis. Entah karena malu, entah juga khawatir tak mendapatkan senyum prestasi. Jika anak-anak lain termotivasi belajar karena senyum prestasi, agaknya Kariyan hari ini harus frustasi karena tak peroleh senyum prestasi.

Baca selengkapnya »

Relevan di Setiap Tempat dan Masa

Untuk dapat relevan di setiap masa, setiap kita harus menpunyai narasi yang kokoh dan nilai. Bukan sekedar nilai, tetapi nilai plus. Karya yang senantiasa terupdate dengan zamannya. Para followers tanpa narasi dan nilai, ia akan terlunta-lunta dengan perubahan masa. Tuntutan dan konsekuensi setiap masa harus dipenuhi dengan sempurna. Gagal memenuhinya, berarti gagal menjadi pelaku sejarah di masanya. Mengerjakan agenda di masa kini tidak relevan dikerjakan dengan cara di masa lalu. Dan semua yang di masa lalu menjadi bahan penyempurnaan untuk masa kini dan yang akan datang.

Baca selengkapnya »

Andai Kami Tahu

“Sudah, Sudah, kok nangis sih nak?, Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan, semua sudah Allah takdirkan untuk kita. Ibu bertemu kalian ini juga sudah rencana Allah. Ibu juga dulu tidak pernah menyangka bakal dapat ditempatkan di Pandeglang ini. Kalian semua akan menjadi kenangan terindah dalam hidup Ibu.” Jelasku. Seandainya kalian tahu perasaanku saat ini. Pasti kalian juga tambah sedih, karena kalian sudah menjadi bagian dari hidupku

Baca selengkapnya »

Tak Peduli Dengan Cermin Retak dan Cermin Keruh

Sejatinya kebaikan itu bukanlah tempatnya di depan cermin, untuk mendapatkan sorak sorai penonton dan pujian. Ia akan selalu ada di mana saja. Ada respon positif, tidak ada respon, atau bahkan respon negatif. Kebaikan akan terus berjalan bersama kita atau orang lain yang melakukannya. Ia akan selalu ada, baik ada yang suka maupun tidak suka. Tidak peduli apa pun yang ada di depan, samping, belakang, atas dan bawahnya. Ia akan selalu menemukan jalannya.

Baca selengkapnya »

Menunggu Hujan

Mungkin kita sering mendengar ungkapan-ungkapan, “Saya akan menyumbang masjid sekian juta kalau nanti saya sudah kaya, saya akan menikah kalau sudah penghasilan sekian juta, saya akan a dan b jika sudah ...” Sadarkah bahwa itu semua adalah kita sedang menunda-nunda untuk berbuat kebaikan. Yang menjadi pertanyaan, apakah benar berbuat baik harus menunggu kaya? Apakah benar memberi harus menunggu ada lebihan? Apakah benar membahagiakan harus dengan harta? Usah menunggu datangnya hujan atau menunggu hujannya reda. Teruslah berbuat baik, tak usah menunggu waktu.

Baca selengkapnya »

Mulailah dari Isi

Jika dimulai dari isi, judulnya pun akan mudah dicari. Bahkan ia akan bisa muncul dengan berbagai macam dan ribuan kata yang sesuai. Akan terlalu banyak judul dan semua akan cocok jika kita sudah memiliki isi. Mulailah dari isi, dan pastikan kita mempunyai isi. Karena itu akan membuatmu memiliki judul, bukan sebaliknya.

Baca selengkapnya »

Kitalah Sebaik-Baiknya Orang Itu?

Melakukan hal yang bermanfaat untuk diri dan orang lain, cukup dikatakan sudah sukses. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Misalnya, membantu orang tua kita membeli yang dibutuhkan untuk masak atau apa pun yang bisa meringankan bebannya. Berdakwah mengajak kebaikan kepada saudara kita baik secara lisan, tulisan atau keduannya. Bersedekah sebagian harta kita kepada yang membutuhkan dan masih banyak yang lainnya. Kalian pasti lebih tahu daripada saya.

Baca selengkapnya »

Fenomena Satu Malam

Sudah masuk 2016, apa yang sudah kita perbuat, apa yang sudah kita beri, apa yang sudah kita bagi ? Untuk sesama, saudara kita, keluarga kita, dan lingkungan sekitar kita? Pencapaian kita. Prestasi apa yang telah kita persembahkan, usaha terbaik kita. Sudah dimana posisi kita meraih taqwa di hadapan Maha Pemberi Hidup? Hingga, pertanyaan bagi setiap orang, yang mesti dijawab dengan kejernihan akal dan hati, "siapa sebenarnya saya?"

Baca selengkapnya »
Figure
Organization