Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 15)

Artikel Lepas

Memaksa Diri untuk Istiqamah

Jangan biarkan diri berada dalam kefuturan, dalam keimanan yang terus menurun. Bangkitlah dan kuatkan lagi keimanan itu. Karena kefuturan itu merugikan kita dan menjadikan kita berat menapaki jalan kehidupan ini. Bagaimana tidak? Saat futur, kita akan merasa beban itu hanya kita saja yang menanggung danmenyelesaikan padahal ada Allah yang mamou menyelesaikannya. Dalam persaudaraan kita akan merasakan kekeringan ukhuwah, pada iman kita yang sedang mengerdil. Dan muamalah kita merasa selalu rugi, karena boleh jadi itu peringatan Allah agar kita kembali padaNya. Dalam munajat dan indahnya amalan yang kita persembahkan padaNya

Baca selengkapnya »

Nikah, Antara Buta Cinta dan Gagal Paham Syariat

Begitulah fenomena Adam dan Hawa zaman kontemporer disatukan. Maka pastikan pasangan yang kau pilih, tak kau gembar-gemborkan di panggung gosip dan fitnah. Me-nikah bukan soal perut, kemaluan dan citra. Bukan soal diterima status sosialnya di dunia dengan keberkahan dollar melimpah ruah di brankas. Melainkan menanam benih untuk “ kerumahtanggaan” kekal di akhirat nanti. “A`ūdzu billāhi minas-syaitānir-rajīmi“. “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Baca selengkapnya »

Kezuhudan Para Ulama Besar

Bukan menjadi hal yang mudah menjalani hidup dalam keterbatasan dan kesederhanaan. Tapi tahukah kita bahwa orang-orang besar yang namanya harum semerbak di zaman ini terlahir dari pribadi yang penuh kezuhudan terhadap dunia. Syekh Ibnu Khaldun dalam bukunya yang berjudul Muqaddimah menjelaskan bahwa kebanyakan para Dai, Imam Masjid, bahkan Imam Madzhab tidaklah mereka hidup bergelimang harta. Dan kehidupan yang demikian ini tidaklah dijalani dengan keterpaksaan dan ketidak-ikhlasan, tapi murni pilihan mereka demi mengabdikan diri kepada umat.

Baca selengkapnya »

Islam Menghendaki Kemudahan

Betapa pengertiannya Islam, membebaskan seseorang untuk memilih melaksanakan kewajiban atau mengambil keringanan. Dan kedua hal itu merupakan kebaikan baginya. Tidak hanya dalam hal puasa saja keringanan diberikan. Dalam perkara-perkara yang diwajibkan lainnya juga terdapat keringanan. Misalnya dalam hal shalat fardhu, seseorang boleh menjamak (menggabungkan dua shalat), mengqashar (meringkas shalat), maupun menjamak qashar shalat ketika dalam perjalanan jauh.

Baca selengkapnya »

Pokemon Go Dicari, Cari Pahala Pikir Dua Kali?

Bila ada seseorang yang bertanya mengenai isu atau permainan yang sedang booming beberapa waktu ini mungkin hampir semua akan sepakat menjawab Pokemon Go. Yah, bagaimana tidak, beberapa hari setelah dirilis seolah-olah permainan ini menyihir jutaan manusia termasuk Indonesia (meskipun belum resmi dirilis) dari anak kecil, remaja, dewasa, bahkan sudah hampir bapak-bapak penulis temukan sedang asik mencari Pokemon.

Baca selengkapnya »

Orang-Orang Kesayangan

Menjadi kesayangan orang yang disayangi oleh Allah juga tak kalah membahagiakan. Menjadi umat kesayangan Baginda Rasulullah. Bagaimana tidak sayang sosok suri tauladan umat sepanjang masa ini kepada umatnya. Saking sayangnya, ketika ajal menjemput bukan nama Khadijah, Fatimah, atau Aisyah yang disebut, melainkan kita, “Ummati... Ummati...Ummati...” Betapa sayangnya pribadi yang penuh cinta tersebut kepada diri ini yang sama sekali tidak pernah hidup di masanya bahkan melihat wajahnya pun kami tak sempat tapi kecintaan dan kasih sayangnya terus mengalir hingga sekarang.

Baca selengkapnya »

Menggenggam Janji Syawal

Ilustrasi (photobucket.com)

“Tentu, aku ingin bertemu lagi dengannya, bercengkrama lagi seperti saat ia datang.” Tak terasa rinai dari mataku membasahi pipi. Perasaan bersalahku semakin dalam. Bagaimana tidak? Saat Ramadhan datang, aku benar-benar tidak menyambutnya dengan baik. Bahkan aku hanya sibuk sendiri dengan urusan duniawi hingga Ramadhan terlalu lama menunggu di pelataran. Bulan Ramadhan datang sebagai bulan Al Quran, bulan kebaikan, bulan pengampunan. Lantas tak banyak yang ku lakukan untuknya. Aku sungguh tidak memberikan segala yang terbaik untuknya. Aku lalai dalam menyambutnya, hingga akhirnya ia pulang dengan rasa kecewa di hatinya. Kini ia sungguh pergi, tapi aku berharap bisa bertemu dengannya lagi tanpa membuatnya merasa perih.

Baca selengkapnya »

“Waa Islaamaah”, Buah Kepemimpinan Shalih Saifuddin Quthuz dan Erdogan

"Rakyat diminta turun ke jalan dan menghadang kudeta." Sekitar 10 menit setelah pidato kenegaraan sang presiden, jutaan rakyat Turki dengan militansi dan loyalitasnya turun ke jalanan untuk menghadang upaya kudeta. Sebuah tindakan yang patut diapresiasi. Bagaimana tidak, mereka diminta turun ketika mereka mau merebahkan badannya ke peraduan tepat pertengahan malam. Seolah-olah mereka berpikir, ‘biarlah tidak tidur semalam, daripada tunduk dan terhina selama bertahun-tahun.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization