Topic
Home / Pemuda (halaman 18)

Pemuda

Ya Allah, Mutiara-Mu Tidak Pernah Berhenti Bersinar

Masa-masa itu akan menjadi kenangan tak terlupakan bagiku. Usiaku kini sudah tujuh puluh tahun. Bidadariku yang selama ini selalu meneguhkanku, menenangkanku dan selalu mebersamaiku ketika suka dan duka telah tiada. Begitu indah Allah memanggilnya dengan tersenyum saat sujud shalat tahajud berjamaah. Aku memang sangat kehilangan, tapi di sana Allah mengajarkan bahwasannya makhluk dan dunia ini adalah fana. Cukuplah Allah yang menjadi teman sejati kita.

Baca selengkapnya »

Wahai Pemuda!

Engkau akan mendapati pemuda yang mudah tersulut emosinya karena fanatisme yang berlebihan, mungkin fanatisme terhadap daerah asalnya? Terhadap jurusannya? Terhadap organisasinya? Hal ini memang wajar terjadi, sebagai wadah aktualisasi eksistensi pemuda, tetapi hal ini akan menjadi kurang baik bila fanatisme tersebut justru membuat kita untuk berpecah belah dan mudah tersulut konflik apalagi sampai pada taraf anarkisme dan merugikan orang lain.

Baca selengkapnya »

Al-Falaq

Ilustrasi (photobucket.com)

Terutama malam, malam yang gelap gulita Tak nampak oleh mata, tak terdengar telinga Ia datang di saat kami tak terjaga Saat kami asyik dalam buaian ranjang Ampuni kami yang luput berdoa Menjaga diri dari kejahatan malam

Baca selengkapnya »

Akhir Dari Sebuah Awal

“Apa Pak Bayu akan kembali?” ibu ibu lain menimpali Wargaku mulai merasa kehilangan Bayu yang hampir selesai masa tugasnya. Tanpa Bayu siapa yang akan peduli dengan warga desa pesisir pantai ini, siapa yang akan beri anak anak alat sekolah, siapa yang akan datangkan sapi qurban kesini dan siapa yang akan mengurus paud dan berderet siapa siapa lainnya. “In Syaa Allah jika ada kesempatan lagi”

Baca selengkapnya »

Murabbiku Adalah Calon Mertuaku

Tak lama kemudian Ustadz menghampiri Hamdani dan mengajaknya masuk. Mereka berdua langsung duduk di ruang tengah dan memulai mentoringnya. Namun isi mentoring ini kembali lagi berbeda dengan biasanya. Isi mentoring ini sangat mencengangkan. Seperti ini dialognya “Akh, setelah antum kemarin bercerita tentang kegalauan antum. Ane sebagai murabbi antum merasa punya tanggung jawab lebih. Ane punya satu putri seumur-an antum. Namanya Husnul Khotimah (akhwat yang diidam-idamkan Hamdani). Gimana kalau ane minta antum nikahin putri ane yang ini? “

Baca selengkapnya »
Figure
Organization