Topic
Home / Pemuda (halaman 17)

Pemuda

Sajak Kebebasan; Harga Sebuah Keadilan

Dunia intelektual berduka. Kampus pendidikan sebagai pelopor cendekia terjebak dalam kubang hitam neo-otoriterisme. Jalannya terpingkal. Dia tergopoh-gopoh berusaha melepas diri dari cengkeraman keji pemangku kebijakan yang terhormat. Ya, kali ini dia berteriak berseru. Memanggil nurani para pahlawan yang menjadikan idealisme sebagai senjata dalam melawan kebatilan. Sudahkah nurani kita terpanggil untuk menyambut seruannya?

Baca selengkapnya »

Lingkaran Cinta

Umi Eneng terus saja melanjutkan pembicaraan kepada kami, sedangkan di antara kami tak ada satu pun yang mau memberitahukan yang telah terjadi. Akhirnya salah seorang dari kami angkat bicara dengan nada yang gemetar, “Umi, tapi kita udah foto tanpa jilbab.” Bahu beliau langsung melorot dengan sorot mata yang redup serta tak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Kami dapat menangkap sebuah perasaan kecewa dari sikap beliau yang seperti itu. Entah sejak kapan air mata ini mengalir. Merasa kami belum dapat istiqamah dengan pilihan menutup aurat. Tak lama, beliau berkata, “Tidak ada kesalahan yang terulang dua kali solehah, karena yang kedua kali tersebut bukanlah kesalahan tetapi pilihan.”

Baca selengkapnya »

Aku Rindu, Tapi Malu

Bisa terbayang wajah ketika kau mengucapkan kata itu, dengan wajah manja memelasmu membuatku tak bisa berkata, hanya menghela nafas saja. rasa riduku sering kali memuncak, tapi Aku malu untuk mengakui, aku berharap sebaliknya kau juga merinduku, sehingga meluangkan waktu untuk meneleponku, tapi lebih sering aku yang terlebih dahulu menghubungimu. Tidak apalah, tidak penting siapa yang lebih dahulu menelepon, yang jelas aku selalu merindu kepulanganmu.

Baca selengkapnya »

Darah Juang Kami; (Bukan) Penghuni Menara Gading

Indonesia. Ingin rasanya kami kembalikan wajahmu yang dulu. Ingin rasanya kami kembalikan ruh perjuangan bangsamu yang dulu. Bagaimana tidak? di usia 70 tahun rentamu, kau tak ubahnya masih seekor kepompong yang masih terkungkung dalam fragmen diri sendiri. Kau tak mampu terbang, menghiasi peradaban dunia ini. Tapi layaknya metamorfosa itu, setitik harap kami step kupu-kupu akan segera kau hadapi. Menjadi sosok yang cantik dan menyejukkan.

Baca selengkapnya »

Dogma dalam Diri Sosok Pemuda

Hal yang urgent ialah tentang menanamkan “Dogma” bagi pemuda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dogma diartikan sebagai pokok ajaran ( kepercayaan ) yang harus diterima sebagai hal yang benar dan baik, tidak boleh dibantah dan diragukan. Kepercayaan yang ditanamkan di sini adalah terkait dengan idealisme sebagai pemuda bangsa yang harus memiliki sikap nasionalisme yang diimplementasikan dengan berkontribusi dalam membangun bangsa melalui berbagai kegiatan positif.

Baca selengkapnya »

Cintaku, Cinta-Mu

Entah! Entah berapa lembar surat cinta Kau sampaikan padaku, Namun aku menolaknya malu-malu, Lewat mentari di pagi hari, Lewat angin siang dan malam hari, Kemarin kau menulis cinta-Mu dengan tetes hujan di muka bumi, Lembar demi lembar surat cinta-Mu, Berserakan.. Menumpuk di pelupuk mataku, Aku tak punya cinta sepadan dengan cinta-Mu, Surat jawaban pun terus kurobek dengan pengkhianatanku...

Baca selengkapnya »

Sang Pembawa Risalah

Tak pantas aku merangkai kata, Tak tahu tentang bagaimana tulusnya asa, Lisan sering merapal namanya, Namun tak cukup raga membuktikan cinta. Siapa yang tak mengenalnya, Lantunan ayat sering kali memapar kisahnya, Manusia mulia yang mentari pun kalah dengan sinar kebaikan yang terpancar dari hatinya, Ucapannya tak lain adalah wahyu, Diamnya pun mengandung makna, Bahkan lupanya bukan karena hatinya alpa, Halnya menjadi rahmat bagi umat dalam menjalani syariat.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization