Topic
Home / Narasi Islam / Sosial (halaman 36)

Sosial

Ketika Dedikasi Tinggi Tertanam di Hati Seorang Guru

Berbagai polemik bisa saja muncul di sekolah. Jarak antara sekolah dengan rumah, gaji yang sedikit merupakan salah satu faktor yang menghambat kinerja guru sekarang ini. Hal itu tidak dipungkiri jika mereka kadang tak optimal melakukan pekerjaannya, karena sekarang ini segalanya memerlukan uang tapi ketika menelusuri jauh ke dalam fungsi kita sebagai guru maka hal tersebut bukanlah sebuah kendala yang berarti untuk tetap mendedikasikan seluruh waktu, pikiran dan tenaganya untuk peserta didiknya. Ketika dedikasi tinggi itu sudah tertanam di hati seorang guru maka yakin dan percaya kesuksesan bangsa akan semakin digenggam. Peserta didik kita akan menjadi benih-benih yang akan tumbuh menjadi pundi-pundi aset negara.

Baca selengkapnya »

Kelembutan dan Ketegasan dalam Kepemimpinan

Dari sifat keduanya (lembut dan keras), kita bisa mengambil pelajaran berharga. Pertama, keras dan lembut itu dibutuhkan pada saatnya yang tepat. Ketika aturan agama dilanggar, maka sifat keras digunakan. Adapun selain dari itu, maka dengan lembut. Kedua, sifat lembut dan keras, tidak menafikan ketegasan. Meski memiliki sifat berbeda, Abu Bakar dan Umar mampu menunjukkan ketegasannya. Ketiga, kelembutan sangat penting dalam kegiatan dakwah. Sedangkan keras, sangat penting dalam kapasitas sebagai pemimpin ketika menghadapi pelanggaran.

Baca selengkapnya »

Adab Menasihati

Sungguh, sekali lagi saya tak ingin membuat teman-teman berhenti untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Tetaplah menasihati, karena nasihat adalah tanda bahwa di dalam hati kita masih ada cinta untuk sesama. Tetaplah menasihati, karena membiarkan kedzaliman justru tanda penyakit hati. Tetaplah menasihati, dengan manisnya kata, senyum yang mempesona, jelitanya akhlak dan teriringnya doa.

Baca selengkapnya »

Teman Berjuang

Berangkatlah bersama teman. Sebagaimana kita tercipta dalam fitrah kebersamaan, saling membutuhkan satu sama lain. Karena luas surga tak hanya untuk seorang diri. Begitu pula pahala berlipat ganda tanpa sedikitpun terkurangi, darimu atau darinya. Tataplah musuh bersama tatapannya, kejarlah kemuliaan bersama larinya. Lalu ingat apa yang ia perbuat kepadamu dari kebaikan, kemudian lupakan khilaf salah dari dirinya, karena teguh prinsip kita adalah saling melengkapi.

Baca selengkapnya »

Menasihati Tanpa Menyakiti

Islam tidak hanya mengajarkan kita untuk saling berbagi nasihat, tapi ada juga tuntunan mengenai caranya. Kita diajarkan untuk berkata benar; benar perkataannya, benar caranya, dan benar waktunya. Tidak hanya asal ceplas-ceplos. Tidak dengan mengumbar-umbar. Tidak memaksakan memberi nasihat di tengah orang ramai agar mendapat perhatian.

Baca selengkapnya »

Mengapa Manusia tidak Boleh Iri?

jangan iri karena kesuksesaan sudah diraih meraka ada sebab-akibat, mungkin Allah telah memberi cobaan yang tidak pernah kita tahui, mungkin cobaan yang dirasakan sangat luar biasa lebih dari kesuksesaan diraih atau perjalanan perjuangan yang dilalui penuh dengan ranjau-ranjau. Jadi sangat wajar merasa kenikmatan, kebahagiaan, kesuksesaan dan penghargaan. Andailah sebelumnya belum pernah mendapat cobaan ingat entah cobaan apalagi yang akan berikan padanya.

Baca selengkapnya »

Sarana Pemersatu Umat Islam

Suatu ikatan. Ikatan yang tidak mengenal batas-batas adminstratif. Ikatan yang tidak berbatas waktu, tempat, maupun bahasa. Ikatan yang tidak membedakan asal suku bangsa. Ikatan yang hanya memiliki satu tali yang sangat kokoh, aqidah. Ya, itulah ikatan aqidah, ikatan karena Allah semata. Ukhuwah Islamiyah.

Baca selengkapnya »

Ada Apa dengan Bangsa?

mari kita perbaharui moral kita, mari kita benahi kembali etika kita, mari kira update cinta kita kepada tanah air ini, mari kita memandang setiap masalah dengan sikap dewasa dan jiwa bersih, tanpa indikasi dan tipu daya dari siapapun, karena ditangan kitalah dan hanya di tangan kita kejayaan bangsa bisa diraih, dan karena kita juwalah bangsa ini akan berakhir dengan sad ending. Jangan harap ada bangsa lain yang memajukan bangsamu kalau bukan kamu sendiri.

Baca selengkapnya »

The Blind Test Paradox dan Fenomena Pemimpin Instant

Jawaban mengenai apakah blind test dan pemimpin instan akan menghasilkan paradoks tergantung dari sang pemimpin itu sendiri. Ketika sang pemimpin instan mau belajar, meningkatkan kapasitas, menguatkan integritas, memaksimalkan kontribusi, serta berada dalam mentor yang tepat maka otomatis paradoks tidak akan terjadi. Sebaliknya, paradoks sekaligus respon yang kontradiktif akan terus berlanjut selama pemimpin instan tidak bisa merubah karakter kepemimpinannya.

Baca selengkapnya »

Muliakan Wanita dengan Akad Bukan dengan Coklat

Coba tanya pada wanita yang engkau sayangi mereka merasa dimuliakan, dihargai, dicintai apakah dengan coklat atau dengan akad! Tentu para wanita akan menjawab lebih suka dimuliakan dengan akad dibandingkan dengan coklat. Setelah engkau muliakan wanita dengan akad maka itu bertanda engkau adalah laki-laki sejati, laki-laki bertanggung jawab, laki-laki yang benar-benar memiliki cinta dan laki-laki yang paham arti cinta.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization