Topic
Home / Narasi Islam / Sosial (halaman 38)

Sosial

Mengapa Kalian Tidak Mau Sekolah, Nak?

Masih banyak solusi-solusi lain yang bisa diberikan untuk mengatasi permasalahan anak-anak yang tidak ingin sekolah, tinggal bagaimana mendesainnya secantik mungkin agar anak-anak tertarik dengan apa yang kita berikan sebagai guru mereka. Maka dari itu, peran guru sangatlah penting dalam kemajuan pendidikan anak-anak karena siapa lagi tempat bersandar anak-anak jika bukan gurunya. Sedangkan orang tua yang mereka harapkan, tempat mereka untuk berbagi cerita, berkeluh kesah dan sebagainya tidak terlalu memperhatikan mereka.

Baca selengkapnya »

Masyarakat yang Berbudaya

Mencitakan masyarakat yang berbudaya, sudah peradaban Islam contohkan pada masa kepemimpinan Rasulullah dan beberapa zaman setelahnya. Segala bentuk kedinamisan ilmu pengetahuan, tidak mengubah esensi Islam agar membentuk masyarakat yang berbudaya. Budaya bukan sekadar seni, budaya bukan sekadar keindahan, budaya bukan pula sekadar ilmu pengetahuan. Tapi budaya juga melingkupi basis moral yang membuktikkan tingkat keberadaban setiap individu dalam sebuah entitas peradaban.

Baca selengkapnya »

Mengapa Umat Islam Terpuruk?

Doa-doa, jargon, bahkan teriakan takbir kita tak menggetarkan musuh-musuh Islam. Karena kita tidak memiliki sebab-sebab yang mampu menopang kita menjadi pemenang. Kita alergi dengan apapun yang datang dari Barat. Tapi kita tak mampu menampilkan diri sebagai yang terbaik. Umat Islam generasi awal tidak alergi dengan model Persia saat menggali parit di perang Khandaq. Juga tidak menolak menggunakan Manjaniq yang merupakan senjata Romawi saat menaklukkan Thaif. Pun memanfaatkan orang munafik benama Shafwan bin Umayyah untuk memerangi Hawazin. Sementara kita?

Baca selengkapnya »

Mengukur Pendidikan di Indonesia

Jika status pendidikan masyarakat di suatu negara kini masih menjadi pertanyaan, maka mari lihat kembali bagaimana kondisi perempuan terutama ibu yang ada di negara tersebut. Jangan buru-buru berteriak mengenai jumlah sarjana, master, maupun doktor yang ada di negara tersebut. Tapi, marilah kita renggangkan jari-jari kita dan mulai menghitung jumlah ibu-ibu hebat yang menjadi guru pertama di kehidupan generasi penerus bangsa. Hitung pula jumlah perempuan yang mempersiapkan diri menjadi ibu dengan amalan shalih dan ilmu-ilmu bermanfaatnya.

Baca selengkapnya »

Pergeseran Makna Cinta

Bila disebutkan kata cinta, mungkin langsung muncul di benak khalayak akan pacaran, bermesraan, jalan-jalan berdua, gandengan tangan, dst. Bahkan kata "love" di Amerika identik dengan sex. Padahal cinta lebih dari pada itu. Dalam bukunya "Serial Cinta", Anis Matta berkata, "Begitulah cinta, Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda, tak terlihat, hanya terasa, tapi dahsyat".

Baca selengkapnya »

Core Competence di Bidang Hukum Dalam Membangun Peradaban Islam

Umat Islam di Indonesia masih sangat membutuhkan banyak ahli-ahli hukum yang bukan hanya memahami hukum di Indonesia maupun hukum Islam saja. Namun juga menyandarkan keilmuan mereka kepada keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Agar dari core competence mereka itulah lahir produk Undang-undang, pengaturan serta ketetapan hukum yang bernafaskan Islam, yang berpelurus dengan syariat Allah dan mendekatkan manusia kepada Allah SWT.

Baca selengkapnya »

Mengislamkan Olahraga Kita

Manusia terdiri dari tiga unsur yaitu unsur ruh, pikiran, dan tubuh. Ketiga-tiganya memerlukan makanan yang harus dipenuhinya. Kebutuhan ruh dipenuhi oleh ibadah (agama), pikiran atau otak dengan ilmu, dan tubuh dengan kesehatan atau olahraga. Kita membutuhkan generasi muslim yang kuat dalam ketiga hal di atas. Mudah-mudahan Islam semakin kuat ditopang oleh generasi seperti itu.

Baca selengkapnya »

Belajarlah Memimpin Negara Seperti Nabi Muhammad SAW

Rasulullah bukan hanya seorang pemimpin agama, melainkan juga pemimpin negara. Ia adalah negarawan yang paling sukses dalam sejarah dunia. Ia adalah pemimpin politik dan diplomat terbaik yang patut dicontoh oleh para pemimpin-pemimpin di Negara ini. Indonesia membutuhkan sosok pemimpin seperti Rasulullah yang dapat menjadikan Indonesia menajdi model Negara-negara Timur dan Barat kelak.

Baca selengkapnya »

Islam Memandang Kepemimpinan

Ketika seorang pemimpin menyerukan kejujuran kepada rakyat yang dipimpinnya maka ia telah menunjukkan kejujuran itu. Ketika ia menyerukan hidup sederhana dalam soal materi maka ia tunjukkan kesederhanaannya, bukan malah kemewahan. Masyarakat sangat menuntut adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor dan teladan dalam kebaikan dan kebenaran. Sebagaimana ia adalah pelopor dalam melakukan kebaikan, ia adalah orang yang paling jauh dari keburukan dan kemungkaran.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization