Topic
Home / Arsip Kata Kunci: batas (halaman 4)

Arsip Kata Kunci: batas

Sang Penjaga

Penjaga itu berjaga. Sementara lainnya terlelap oleh indah dunia. Ia berdiri tegar. Bersiap siaga di perbatasan. Ia sadar, sekali ia terlarut, ia akan terjatuh. Inilah perbatasan dirinya yang selalu ia jaga: batas diri. Batas yang menguji sejauh mana kualitas iman ini. Sebab itu, ia berjaga. Menjadi orang pertama yang tergerak tatkala muncul gangguan yang mengancam iman.

Baca selengkapnya »

Sutrah (Pembatas) Ketika Shalat dan Pembahasannya (Bagian ke-3)

Bagi kelompok ini, hadits-hadits yang memerintahkan memasang pembatas menunjukkan kewajibannya, sebab hukum asal dari perintah adalah menunjukkan wajib selama belum ada dalil lain yang membelokkan kewajiban tersebut. Pihak yang mengatakan sutrah adalah wajib, telah menafsirkan bahwa makna ucapan Nabi “ ’Ala Ghairi Jidar (Tidak menghadap dinding)” bukan berarti tanpa sutrah.

Baca selengkapnya »

Sutrah (Pembatas) Ketika Shalat dan Pembahasannya (Bagian ke-2)

Disukai (sunah) bagi orang yang shalat untuk membuat sutrah di hadapannya berupa dinding atau tiang dan mendekatinya, dengan keadaan antara keduanya tidak melebihi tiga hasta. Jika shalat di gurun hendaknya menancapkan tongkat dan yang semisalnya, atau dengan mengumpulkan sesuatu dari tunggangannya atau perhiasannya, hingga menjadi seukuran pelana kuda. Jika tidak menemukan suatu barang untuk sutrah, maka membuat garis di hadapannya, atau karpet tempat shalat.

Baca selengkapnya »

Sutrah (Pembatas) Ketika Shalat dan Pembahasannya (Bagian ke-1)

Imam Ibnu Hibban dan Imam Ibnu Khuzaimah memuat hadits ini dalam kitab Shahih mereka masing-masing. Imam Al Hakim mengatakan: shahih sesuai syarat syaikhan (Bukhari dan Muslim), dan disepakati oleh Adz Dzahabi. (Al Mustadrak No. 922). Imam An Nawawi mengatakan: isnadnya shahih. (Khulashah Al Ahkam No. 1732). Imam Nuruddin Al Haitsami Rahimahullah mengomentari jalur Sahl bin Sa’d: “Diriwayatkan oleh Ath Thabarani dalam Al Kabir-nya, dan para rijalnya (periwayatnya)

Baca selengkapnya »

Jilbab Pakaian Taqwa

Perputaran roda kehidupan meninggalkan pergeseran sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat. Kaum feminisme dan liberalisme bersatu membuat propaganda pemikiran perempuan untuk dapat hidup bebas tanpa batas. Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim diiming-imingi dengan pemikiran Barat atas nama bias gender. Islam oleh kaum feminisme dianggap agama yang mengekang kebebasan perempuan serta pembagian yang tidak adil terhadap hak waris, pernikahan, perwalian, perceraian, poligami dan hak berekspresi mengenakan pakaian.

Baca selengkapnya »

Menulis Itu Sehat dan Menyehatkan

Ada sangat banyak manfaat menulis, salah satunya adalah untuk menjaga kesehatan. Para ulama zaman dahulu telah menunjukkan semangat menulis, dan tidak ada kisah yang menyebutkan bahwa mereka menjadi sakit karena banyak menulis. Para ulama salaf justru hidup penuh berkah, di mana tulisan mereka mencerahkan umat manusia hingga akhir zaman.

Baca selengkapnya »

Cinta Tanpa Batas

Mas, Aku masih di sini, Menemani hari sang buah hati, Senyumnya, Celoteh riangnya, Gelak tawanya,Langkah-langkah kecilnya, Sorot matanya, Membuatku tegak berdiri, Walau sesekali..., Tetap, Aku tinggi berharap kau hadir kembali, Mas, Apakah aku bodoh?, Setiap kali senja mulai hadir, Aku dan buah hati bermain di teras rumah sederhana ini.

Baca selengkapnya »

Kala Senja Merona…

Mungkin juga tak perlu terlalu didengar lalu mengusik hati hingga membatasi gerak diri di luar dan menggantikannya dengan perbaikan diri tanpa banyak berkoar mengingat kata-kata tersebut keluar dari seorang ustadzah yang memang tak begitu berafiliasi pada pergerakan eksternal.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization