Topic
Home / Berita / Opini (halaman 43)

Opini

Paranoid Kaum Liberal

Pentingnya menjaga stabilitas emosional agar kita masih tetap mampu mengendalikan pikiran dan akal sehat. Eksploitasi perasaan yang berlebihan, termasuk Marah, benci serta rasa dendam, akan mengganggu kerja organ tubuh terutama kerja akan pikiran kita. Begitu juga seorang liberalis mengamati fenomena permukaan gejolak sosial, tidak mau lagi berpikir lebih jauh untuk menggali ada apa dibalik gejolak tersebut, terus sudah kebelet ngomong, keluarlah statement-statement sampah.

Baca selengkapnya »

Selamat Tinggal Tahun Baru Islam, Selamat Datang Hari Santri Nasional

Bukan tidak setuju dengan adanya Hari Santri Nasional, tapi alangkah baiknya penetapan Hari Santri Nasional tidak mengambil hari–hari besar agama Islam, apalagi 1 (satu) Muharam. Baiknya penetapan Hari Santri Nasional mungkin bisa diurut berdasarkan awal berdirinya pondok pesantren pertama di Indonesia atau hal-hal yang berhubungan dengan santri lainnya, sehingga ada hubungan historis antara tanggal dan hari besarnya. Dengan begitu akan membuat para santri lebih menghayati makna dari hari besar santri tersebut.

Baca selengkapnya »

13 Alasan Mengapa Pemilukada Harus Melalui DPRD

Indonesia saat ini belum layak untuk menyibukkan diri dengan rutinitas demokrasi yang serba merepotkan, menguras energi dan mengoyak anggaran, serta membuyarkan konsentrasi sosial pada masalah-masalah yang lebih penting. Demokrasi idealnya memberi kepraktisan tanpa harus memasung hak-hak dasar politik kita seperti hak mengemukakan pendapat, hak berkumpul, hak berserikat, hak memilih dan hak untuk dipilih.

Baca selengkapnya »

Mengisi Kemerdekaan dengan Merevitalisasi Agama dalam Kehidupan

Proses pendalaman pemahaman agama dan pengkajian tentang Islam merupakan langkah pasti dalam membentuk karakter yang benar-benar berkarakter, sebagaimana harapan Islam itu sendiri. Setiap pemuda itu memiliki karakternya sendiri, namun kadang karakter yang mereka miliki tidak sesuai dengan tuntunan agama bahkan terjadi penyelewangan yang sangat signifikan. Mendalami Islam langkah pasti dalam mengisi kemerdekaan Indonesia, karena tidak akan bermakna kemerdekaan itu bila suatu negara dihuni oleh manusia-manusia bejat dan berjiwa kerdil, walau umur kemerdekaan itu sendiri sudah 69 tahun.

Baca selengkapnya »

Mereguk Hikmah di Balik ‘Peristiwa’ 11 September

Siapa yang tak kenal tragedi 11 September 2001? Tragedi runtuhnya gedung WTC. Ketika pelakunya diduga adalah muslim, walau bukti tak kunjung ada hingga sekarang. Setelah itu beberapa Negara Islam dicurigai sebagai sumber terorisme. Tak ayal lagi Negara Afghanistan dan Irak diperangi. Media Barat secara latah segera mengaitkan peristiwa ini dengan jihad umat Islam. Bush pun juga salah sangka dan teriak “This is new crusade” (ini perang salib baru). Meski dianggap salah redaksi lalu dikoreksi, orang tahu apa yang dipikirkannya. Namun apa lacur. Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya, Dia memenuhi janji untuk melindungi umat Islam dari kelenyapan. Ketika pada awalnya, tragedi 11 September berbuah pahit bagi Muslim Amerika, namun akhirnya tragedi ini ternyata telah mengubah sikap dan pandangan rakyat Amerika tentang Islam. Bahkan, di luar dugaan, tragedi WTC justeru menjadi pemicu utama terjadinya Islamic convertion, yakni banyaknya rakyat Amerika yang kemudian memutuskan untuk memeluk Islam atau menjadi mualaf.

Baca selengkapnya »

Ukuran Kemarahan Kita

Terkadang alasan untuk marah itu tidak etis dan tidak masuk akal. Tersenggol sedikit ketika berpapasan di jalan bisa mengakibatkan perkelahian. Sindiran yang dilemparkan bisa berbuah masuk rumah sakit. Tapi tak jarang ketika penghinaan yang seharusnya memantik kemarahan kita, ternyata kita hanya bisa diam dan bungkam. Entah sudah berapa kali Islam dan Rasulullah dihina, dicaci, dan dilecehkan. Banyak umat Islam yang hanya diam. Dengan dalih kebebasan berekspresi. Ketika tanah air di mana kita dilahirkan dan dibesarkan diobok-obok oleh negara lain, palingan kita hanya bisa memaki dan kemudian diam. Ini membuat mereka tersenyum-atas kelemahan kita- dan kemudian mengulang kelakuan mereka.

Baca selengkapnya »

Hadirnya Negara Melindungi Agama (Menyoal Gugatan terhadap UU Perkawinan)

Ketika mendapati gugatan uji materiil ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Perkawinan, Komisioner Komisi Nasional (Komnas) HAM, Maneger Nasution menyatakan hal itu bertentangan dengan Pancasila dan konstitusi UUD 1945. "Gugatan uji materil ke MK terhadap Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1974, pasal 2 ayat 1 tidak sejalan dengan prinsip sila 1 dan 2 Pancasila sebagai dasar negara," tegas Maneger dalam rilisnya kepada Republika, Senin (8/9). Gugatan uji materiil itu, lanjut Maneger, juga bertentangan dengan konstitusi UUD 1945 pasal 28B sebagai konstitusi negara. Bahkan, bertentangan dengan pasal 10 UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM. "Jika gugatan itu dikabulkan, artinya negara sama saja tidak hadir menjamin warganya menjalankan hukum agama yang mereka anut," ujarnya. Menurutnya, masalah perkawinan adalah domain agama. Jika pasal 2 ayat 1 itu dibatalkan, maka hukum negara bakal menabrak hukum-hukum agama. Apalagi, lanjutnya, posisi negara hanya sebatas fungsi administrasi atau mencatat peristiwa perkawinan. Sedangkan sah atau tidaknya suatu perkawinan ditentukan oleh hukum agama, bukan hukum negara.

Baca selengkapnya »

Benarkah Aturan Tuhan Sudah Membusuk Pada Diri Kita?

Sekali lagi mari bersama-sama merenung; Apakah benar aturan Tuhan sudah membusuk di hati kita?! Jawablah dengan jujur, jawablah dengan kebatinan dan akan menemui jawaban itu dalam naluri kecil kita. “Allah Azza Wajalla berfirman (Hadist Qudsi): “Hai anak Adam, Aku menyuruhmu tetapi kamu berpaling, dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak mengindahkan, dan Aku menutupi-nutupi (kesalahan-kesalahanmu) tetapi kamu tambah berani, dan Aku membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku. Wahai orang yang esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru oleh Yang Maha Besar (Allah) dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu minta Aku memberimu, jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika kamu mendatangi-Ku Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni (dosa-dosamu), dan Aku maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih.” (HR.Tirmidzi dan Al-Hakim)

Baca selengkapnya »

Menggugat Indonesia

Doa adalah senjata yang lebih tajam, dalam akurasi yang lebih sempurna, dan menghujam dengan sangat dahsyat. Akhirnya gerak, karya dan amal adalah perwujudan yang lebih indah, bahkan dalam kondisi yang lelah, kalah dan marah, ianya saling melengkapi sebagai cinta yang menyala. Dan pada akhirnya, sembari membenahi kerja-kerja kita yang berat, hati kita yang penuh cacat dan keimanan yang sekarat, pada-Nya jualah segala gelisah dipasrahkan dan cinta diwujudkan dalam amal kebaikan. Kita gugat Indonesia, dengan cinta, kerja dan doa.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization