Topic
Home / Pemuda / Cerpen (halaman 14)

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Langit

“Siapa yang berteriak?” tanya Mak Janna, tetangga terdekatku. Kami hanya menggeleng. “Maula mengamuk!” teriak seseorang dari arah jalan desa. Aku melihat Ki Amin berlari tergopoh-gopoh. “Siapa, Ki?” tanya Mak Jannah ketika Ki Amin sudah mencapai rumah kami. “Maula, dia melempari rumahku. Semua kaca pecah.” Kata Ki Amin seraya mengatur pernafasannya. “Benar itu Maula, Ki?” tanya Ayah memastikan. “Benar. Aku berani jamin. Itu Maula. Dia berlari-lari mirip orang gila. Memanggil-manggil nama Mayam. Nampaknya sudah kesurupan ia,” kata Ki Amin lagi. Entah apa sekenario langit pada Maula, ataupun tentang nasib Mayam selanjutnya. Namun kami yakin, Ia memiliki hukuman tersendiri bagi yang mengingkari hukum-Nya, yang tak mampu kami tunaikan.

Baca selengkapnya »

Segores Warna yang Terukir di Masa Remaja

Hidup ini adalah proses di mana kita selalu dihadapkan pada suatu pilihan. Seperti apa hidup kita tergantung keputusan yang kita pilih. Mungkin jika aku memilih menerima perjodohan tersebut maka aku tidak akan bisa melanjutkan masa remaja yang penuh dengan cerita. Hidup ini tidak harus selalu melihat dan berorientasi pada hasil tapi cobalah menikmati prosesnya. Di mana dalam proses tersebut banyak menghadirkan semangat, pelajaran, pengalaman dan kecintaan kepada Allah agar kita senantiasa dekat dengan-Nya. Maka jika orang lain menganggap perjodohan ini adalah masalah tapi bagiku hal ini adalah bukti Cinta-Nya padaku. Karena aku selalu melihat masalah dan ujian adalah bukti kasih sayang-Nya padaku.

Baca selengkapnya »

Asmara Tetra Diez

Rina berlari ke kamarnya, masih tidak percaya dengan nama yang tertera di undangan itu. Dia adalah senior idaman semua wanita di kampusnya dulu, yang juga merupakan kampus Ratri, Lusi dan Risma. Hayunda merupakan mantan ketua BEM yang sangat terkenal dengan pesonanya. Siapapun yang didekatinya pasti klepek-klepek. Apalagi Rina. Jadi yang kemaren itu apa? Chatting-chattingannya dengan Hayunda itu buat apa bila yang digandengnya ke pelaminan adalah Risma. Si pendiam yang tidak banyak kisah itu. Dan Rina kali ini sesenggukan, menangis sepuasnya di dalam kamar. Menangisi kebodohannya selama ini. “Dasar lelaki……, jahat…., hiks…, jahattttt…….” Rina hampir mencabik-cabik bantal yang ada dalam dekapannya. Sementara itu Risma masih panik kebingungan memperhatikan dua orang temannya yang masih belum sadarkan diri. Lusi dan Ratri masih saja pingsan. “Ya Allah apa salahku….??” Jeritnya dalam hati.

Baca selengkapnya »

Dua Cahaya

Seperti minggu sebelumnya, liqa’ kali ini dilaksanakan di masjid pusat kota. Aulia, Asyifa, Nurul, Nazwa, dan Rahma, tengah mendengarkan materi yang disampaikan oleh Ustadzah Nia. Materi yang dijelaskan Ustadzah Nia kali ini tentang keimanan: “Seperti firman Allah dalam surah Al-Ankabut ayat 2 dan 3 yang artinya, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.””

Baca selengkapnya »

Cerita Tentang Kehidupan Dari Lelaki Separuh Baya

"Sampeyan itu masih muda. Masih mempunyai banyak waktu. Jangan seperti saya mas, belajarnya sudah tua kayak begini". Sambil tersenyum simpul. Pundak saya mulai merasakan, memanggul sesuatu yang berat. Langit dan bumi seakan menghimpit tubuh ini. Jiwa ini mulai gemetar. Tumpuan mulai goyah. Tidak mampu menahan embun syahdu yang merangsup dingin ke dalam hati. "Astaghfirullah!", gumamku dalam hati. Pikiran saya melayang sembari melihat masa lalu yang bercebur dalam kesia-siaan. Ia mempunyai semangat yang begitu besar yang tak pernah saya rasakan dalam belajar Al-Quran.

Baca selengkapnya »

Kisah dari Kosan Cempaka No. 13

Penghuni kos-kosan cowok ini emang pada muslim semua. Tapi gak ada hawa ama angin-anginnya sama sekali. Si Markoto contohnya, dia mantan anak pesantren kataya, tapi gak ada bekas-bekasnya. Kecuali bekas luka di keningnya. Yang jadi pertanyaan adalah, serius dia pernah nyantren? Hehe. Terus Eki, emang dia kadang jadi panutan, karena sikap shalihnya yang “kadang-kadang” itu, tapi Eki tetaplah Eki, cowok ababil yang masih galau. Dolmen, Maki, Tono, Kancur, dan yang lainnya bisa dihitung, shalat terakhirnya kapan. Ups...Hehe... Intinya adalah mereka muslim, tapi...

Baca selengkapnya »

Rumitnya Jodoh

“Lebaran ini nggak usah pulang ya, kalau memang masih belum ada. Setidaknya nama aja dulu cukup………” klik. Kali ini Ibu kejam sekali. Nelfon dengan kalimat lugas, cepat dan tepat mengenai ulu hatiku. Hiks…. “Kucari kemanaaaaaaaa……, arrrgghhhhh……”

Baca selengkapnya »

Sepenggal Takdir yang Tertunda

“…” Helaan nafasku kaku. Dadaku mulai sesak. Aku tak mungkin menyiratkan kegamangan hatiku kala itu. Laki-laki itu terus melontarkan berbagai alasan dan harapannya padaku. Ia yang telah kembali dari perginya, ia yang seketika muncul dari tenggelamnya setelah sekian lama. Hatiku hancur, andai ia dapat merasakan apa yang aku rasakan saat itu. Apapun yang terjadi bukan saatnya lagi bagiku untuk menyembunyikannya, meski kurasa sedikit getir untuk melugaskannya. Jujur dalam hati, aku masih menantinya.

Baca selengkapnya »

Ada Jingga di Mataku

Seperti biasanya, siang ini aku bertemu lagi dengan Gadis Kecil penjual ikan itu. Dia selalu melewati halaman rumahku setiap mau pergi maupun pulang sekolah. Gadis Kecil yang menarik. Dia masih kelas tiga SD. Sering kudengar bisik tetangga bahwa Gadis Kecil ini pintar di sekolah serta baik perilakunya. Wajahnya manis, kulitnya gelap dan paling mungil di antara teman-temannya, gadis kecil yang periang.

Baca selengkapnya »

Menjaga Kamu, Menjaga-Nya

Akankah nama kita bersanding dalam satu nama undangan? Begitu perasaan ini membuncah ketika kau berkata akan dijodohkan pada tempat pengajian yang aku kenalkan padamu, Al Ihya. Rabu, 27 juni 2012 pukul 10.00 wib, tanggal itu akan menjadi peristiwa yang menyesakkan jika dirinya bersanding dengan lelaki lain. Inilah pertama kalinya aku memperjuangkan nama seorang gadis.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization