Topic
Home / Jie Pelangi

Jie Pelangi

Jie Pelangi adalah nama pena dari Mujiatun. Jie kini terdaftar sebagai mahasiswi pendidikan Geografi UNY dan tercatat sebagai anggota aktif FLP Yogyakarta.

Hilang di Pesta

Terjadi kepanikan luar biasa. Orang-orang yang pertama berlari adalah penduduk yang rumahnya terletak di dekat bukit. Mereka teringat anak istri yang mereka tinggal di rumah. Seribu bayangan tentang kematian menguasai pemikiran mereka. Mereka tak lagi peduli dengan hujan yang teramat deras, serta sendal yang tak sempat mereka kenakan atau batu tajam yang mereka langkahi. Mereka lari secepat mungkin, berharap keluarga mereka selamat. “Pak Lurah, bagaimana ini? Bagaimana jika ada warga yang meninggal?” Li’in nampak begitu panik. Ia gamang antara ikut berlari atau tetap tingal menemani pak lurah yang kini diam mematung dan kemudian jatuh terduduk di kursinya.

Baca selengkapnya »

Bukan Lelucon

Aku, aku tak ingin bertemu Tuhan dalam keadaan seperti ini. Iya, sungguh, aku percaya Tuhan. Aku tidak akan main-main lagi. Aku percaya Tuhan. Tapi, apa Tuhan mau bertemu denganku? Mungkin Dia hanya akan mengirim malaikat-Nya untuk menyiksaku dengan siksaan yang teramat pedih. Lebih pedih dari ajal yang tengah menjemputku. Lebih pedih hingga anak-anak menjadi tua ketika menyaksikan siksaannya. Terlebih lagi, ketika hari akhir kelak, dia akan memasukkanku dalam siksaan yang tak berujung. Pada besi-besi yang membara, pada nanah-nanah yang mendidih, pada bau-bau busuk yang menusuk, pada mati yang tak pernah mati. Sungguh, aku tidak mau. Tuhan, aku mohon, tunda ajalku.

Baca selengkapnya »

Langit

“Siapa yang berteriak?” tanya Mak Janna, tetangga terdekatku. Kami hanya menggeleng. “Maula mengamuk!” teriak seseorang dari arah jalan desa. Aku melihat Ki Amin berlari tergopoh-gopoh. “Siapa, Ki?” tanya Mak Jannah ketika Ki Amin sudah mencapai rumah kami. “Maula, dia melempari rumahku. Semua kaca pecah.” Kata Ki Amin seraya mengatur pernafasannya. “Benar itu Maula, Ki?” tanya Ayah memastikan. “Benar. Aku berani jamin. Itu Maula. Dia berlari-lari mirip orang gila. Memanggil-manggil nama Mayam. Nampaknya sudah kesurupan ia,” kata Ki Amin lagi. Entah apa sekenario langit pada Maula, ataupun tentang nasib Mayam selanjutnya. Namun kami yakin, Ia memiliki hukuman tersendiri bagi yang mengingkari hukum-Nya, yang tak mampu kami tunaikan.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization