Erdogan menambahkan, “Muslim yang kehilangan segala sesuatunya di Rakhine, berusaha untuk bertahan hidup dalam keadaan sulit sejak 5 lima tahun terakhir.”

Lebih lanjut, Amir Qatar juga mendesak pemerintah Myanmar menghentikan kekerasan, mengembalikan para pengungsi, serta mencegah diskriminasi pada Muslim Rohingya.

Syaikh Tamim melanjutkan, negara-negara pemboikot tidak hanya mengintervensi Qatar saja. “Mereka mengintervensi urusan dalam negeri banyak negara. Selain itu juga mengecap setiap yang melawan mereka, baik dari dalam maupun luar, sebagai teroris. Yang demikian merugikan kampanye perang pada terorisme,” katanya.

Banyak hal disampaikan oleh para pemimpin negara-negara saat berpidato. Di antaranya Presiden AS Donald Trump yang memberi peringatan keras pada Korea Utara (Korut) dan Iran.

Banyak hal disampaikan oleh para pemimpin negara-negara saat berpidato. Di antaranya Sekretaris Jendral (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, yang mengingatkan dunia sedang menghadapi ancaman berbahaya.

Al-Manshoury juga kembali menegaskan dukungan pada upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan solusi politik di Suriah. Yaitu yang sesuai dengan konvensi Jenewa I dan keputusan DK.

Perundingan damai antara Palestina dan Israel terhenti sejak April 2014. Penolakan Israel untuk menghentikan proyek permukiman disebut-sebut sebagai pemicu terhentinya perundingan.

Dilansir dari aa.com.tr/ar, pertemuan dihadiri para Menlu dari Turki, Indonesia, Inggris, Bangladesh, Australia, Kanada, Swedia, Denmar dan Dubes AS untuk PBB.

Pada akhirnya, seruan Erdogan untuk melindungi umat Islam di seluruh dunia tetap menjadi momen penting dalam perjalanan kepemimpinan diplomatik Turki. Jika pun kemudian negara-negara Islam lainnya mengikuti jejak itu, maka standar Turki adalah “Negara Berkemanusiaan”.

Disebutkan, Sekjen OKI, Yusuf al-Utsaimin juga akan menghadiri Sidang Umum PBB. Selain itu, ia juga akan bertemu dengan para pemimpin dunia untuk membahas berbagai permasalahan yang jadi perhatian bersama.