Sementara pihak zionis mengibaratkan pengunduran dirinya ini sebagai hadiah tahun baru dan untuk mengurangi ketegangan antaranya dengan badan PBB tersebut.

Seperti diketahui, kepergian jemaah haji Iran menjadi tema penting dalam hubungan antara Iran dan Saudi. Bahkan juga disebut sebagai daya tarik permanen dari kedua negara tersebut.

Juru bicara Kemenlu AS, Erica Susano, membantah tudingan Rusia yang menyebut negaranya melatih milisi ISIS. Menurutnya, tudingan tersebut sama sekali tidak memiliki dasar pembenaran.

Seperti banyak diwartakan, kondisi kemanusiaan di Yaman sangat memprihatinkan. Kelaparan merajalela, wabah kolera meluas hingga jutaa rakyat memerlukan bantuan dan perlindungan di sana.

Ia menegaskan, “Rakyat Palestina akan melakukan perlawanan hingga nafas terakhir. Karena Al-Quds bagi mereka merupakan harga diri.”

Saat jumpa pers sebelum keberangkatan, Yildirim menyebut dirinya akan bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz dan Pangeran Muhammad bin Salman sekaligus.

Menurutnya, krisis tersebut terjadi tanpa adanya bukti dari Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir sebagai pemboikot Qatar.

Sementara ada 40 kamera pengawas yang siap dipasang agar memungkinkan bagi pasukan zionis untuk mengintai apa yang tengah terjadi.

Menurut keduanya, peringatan konstruktif akan berguna untuk menekan AS dari kesalahan langkah yang dilakukan.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyeru Presiden AS Donald Trump untuk mencabut klaimnya terkait status kota Al-Quds.