Topic
Home / Ahmad Yusuf Abdurrohman

Ahmad Yusuf Abdurrohman

Tentang Sebuah Kemenangan

Banyak orang yang berguguran saat menempuh jalan menuju kemenangan. Bisa jadi, kemenangan dengan langkah yang ditempuhnya hanya tinggal beberapa langkah lagi. Namun, orang yang tidak berjiwa kuat pasti menghentikan langkahnya dan hanya bisa termenung menyesali keputusan yang diambilnya ketika semua sudah berakhir. Sebelum penyesalan datang, hendaknya kita bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan pencapaiannya. Allah tak akan menyiakan apa yang telah diperjuangkan oleh kita. Jika yang kita lakukan memang sebuah hal yang diperbolehkan.

Baca selengkapnya »

Jangan Merasa Bisa Melakukan Semuanya

Jika dirimu merasa ingin melakukan semua hal, lakukanlah satu-persatu dengan penuh kesungguhan. Jika telah selesai, barulah kiranya dikau melakukan pekerjaan yang lain lagi. Namun sama, satu-persatu tanpa adanya ketergesaan sedikitpun. Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan ketergesaan, tentu hasilnya tak akan maksimal. Begitulah yang sering terjadi dan dialami oleh banyak orang. Jika hal ini terus dibiasakan, maka dengan izin-Nya akan dimudahkan setiap langkah kita untuk melaksanakan setiap agenda dan pekerjaan yang akan kita lakukan.

Baca selengkapnya »

Tentang Sebuah Kemenangan

Banyak orang yang berguguran saat menempuh jalan menuju kemenangan. Bisa jadi, kemenangan dengan langkah yang ditempuhnya hanya tinggal beberapa langkah lagi. Namun, orang yang tidak berjiwa kuat pasti menghentikan langkahnya dan hanya bisa termenung menyesali keputusan yang diambilnya ketika semua sudah berakhir. Sebelum penyesalan datang, hendaknya kita bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan pencapaiannya. Allah tak akan menyiakan apa yang telah diperjuangkan oleh kita. Jika yang kita lakukan memang sebuah hal yang diperbolehkan.

Baca selengkapnya »

Jangan Ragu Menggambarkan Cita-Cita

Saya teringat dengan sebuah tulisan lama dari guru saya. Di majalah pendidikan kota kami, beliau membahas tentang sebuah cita-cita. Ya, tentang pertanyaan-pertanyaan semisal yang diungkapkan di atas tadi. Lalu, di sana beliau menjelaskan penyebab mengapa cita-cita yang dahulu terucap tak bisa kita wujudkan. Dalam artikel itu, digambarkan bahwa salah satu penyebab seseorang tak bisa mewujudkan cita-citanya adalah karena dia hanya mengucapkan cita-citanya tanpa berani untuk melakukan tindakan nyata. Dia tidak memulai dengan hal-hal yang bisa membantunya untuk selangkah lebih dekat dengan apa yang dicita-citakannya.

Baca selengkapnya »

Jika Pagi Telah Tiba

Itulah mengapa, Rasulullah memerintahkan kepada kita untuk bertawakkal sebagaimana tawakkalnya seekor burung. Dan itu juga isyarat bahwa sejak pagi hari, kita harus bersemangat menjalani setiap aktivitas kita. Bukankah umat kita diberkahi saat waktu paginya? "Ummatku diberkahi saat waktu paginya," begitulah yang Rasulullah pesankan.Maka, jika pagi menjelang, bersemangatlah!

Baca selengkapnya »

Dunia Bagaikan Air Lautan

Terkadang ada orang yang terlena dengan dunia. Menganggapnya sebagai tempat tujuan terakhir. Hingga ia lupa bahwa akhirat lah sebenar-benar tempat kembali. Direngkuhlah dunia dengan kedua tangannya. Namun, itu masih kurang. Dia merasa harus memiliki segala seauatu yang ada di dunia ini. Begitulah tabiat manusia; selalu merasa kurang, meski tangan telah penuh dengan apa yang diinginkan. Begitu pula dunia ini, selalu menjadikan manusia merasa kurang dan kurang. Tiada kata cukup untuk menyudahi apa yang manusia lakukan.

Baca selengkapnya »

Mengapa Kita Selalu Tergesa?

Ibnul Qayyim rahimahullahu menjelaskan, “Sifat tergesa-gesa adalah dari setan. Sejatinya, sifat tergesa-gesa juga merupakan sikap gegabah, kurang berpikir dan berhati-hati dalam bertindak. Yang mana sifat ini menghalangi pelakunya dari ketenangan dan kewibawaan. Dan menjadikan pelakunya memiliki sifat menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Dan mendekatkan pelakunya kepada berbagai macam keburukan, dan menjauhkannya dari berbagai macam kebaikan. Dia adalah temannya penyesalan. Dan katakanlah, bahwa siapa saja yang tergesa-gesa maka dia akan menyesal."

Baca selengkapnya »

Menjaga Rahasia

Hal ini, pernah dibahas oleh Jahidz; seorang penulis muslim yang hidup di Bashrah sekitar tahun 869 M. Beliau berkata, "Rahasia itu, jika telah melewati dada pemiliknya lalu keluar melalui lisannya kepada telinga seseorang maka seketika itulah tidak disebut lagi sebagai rahasia. Bahkan, lebih utama disebut sebagai penyebaran rahasia. Sesungguhnya, jika seseorang menyampaikan rahasianya pada orang kedua, dan hati orang kedua itu lebih sempit, maka rahasianya akan lebih cepat tersebar."

Baca selengkapnya »

Dua Bagian Penting dalam Tubuh Manusia

"Wahai Amirul Mukminin, Sesungguhnya seseorang itu dinilai dari dua hal kecilnya; hatinya dan lisannya. Ketika Allah memberikan kepada seorang insan lisan yang jelas ucapannya serta hati yang bersih dan terjaga, maka dia berhak untuk berbicara." "Jikalau semua urusan ditentukan dengan usia, maka akan ada orang yang lebih berhak atas majelis yang Anda pimpin ini," lanjut anak muda itu. Mendengar ucapan sang anak muda, Umar bin Abdul Aziz takjub seraya bersyair; "Ta'allam. Falaisal mar'u yuuladu aaliman. Wa laisa akhu ilmin kaman huwa jaahilun. Wa inna kabiiral qaumi laa ilma indahu, shoghiirun idzal tafat alaihil mahaafil. Belajarlah! Karena, tak ada seorangpun yang terlahir dalam keadaan alim.

Baca selengkapnya »

Pakailah Jilbabmu, Putriku

Anakku ... Semuanya butuh perjuangan. Dan Ayah berharap, kau mau untuk berjuang. Menegakkan ajaran-ajaran Islam sepenuhnya. Saat kau memegang teguh ajaran agama kita di zaman ini, rasanya seakan menggenggam bara api; panas dan berat. Namun, memang begitulah yang pernah Nabi kita gambarkan dahulu kala. Maka, kenakanlah jilbabmu meski banyak orang tak menyukainya. Karena, ini bukan lagi urusanmu dengan mereka. Ini adalah urusanmu dengan Allah, pemilik semesta alam. Lakukanlah untuk mendapat ridha-Nya, bukan untuk mengharap pujian manusia.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization