Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Dunia Bagaikan Air Lautan

Dunia Bagaikan Air Lautan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Dunia, adalah tempat kita hidup. Menanam benih- benih kebaikan, agar kiranya di akhirat nanti kita punya bukti bahwa untuk bisa termasuk hamba-hambanya yang ikhlas; yang hanya beribadah dan menyembah pada-Nya. Tidak menyekutukan Dia dengan suatu apa pun.

Bukankah tujuan diciptakannya jin dan manusia hanyalah untuk beribadah kepada serta tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun?

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku.” [1]

Maka, hendaklah itu selalu diingat dalam setiap langkah hidup kita. Setiap hembusan nafas dan denyut nadi.

Jika diibaratkan sebagai seorang musafir, seringlah kita dengar bahwa dunia hanyalah ‘tempat mampir minum’ yang hanya digunakan untuk beristirahat dan menghilangkan kelelahan yang kita alami selama melakukan perjalanan.

Namun, terkadang ada orang yang terlena dengan dunia. Menganggapnya sebagai tempat tujuan terakhir. Hingga ia lupa bahwa akhirat lah sebenar-benar tempat kembali.

Direngkuhlah dunia dengan kedua tangannya. Namun, itu masih kurang. Dia merasa harus memiliki segala seauatu yang ada di dunia ini. Begitulah tabiat manusia; selalu merasa kurang, meski tangan telah penuh dengan apa yang diinginkan.

Begitu pula dunia ini, selalu menjadikan manusia merasa kurang dan kurang. Tiada kata cukup untuk menyudahi apa yang manusia lakukan.

“Ad-dunyaa, kalmaail maalih. Kullamaz daadat minhu syaroban, izdaadat athosyan.

Dunia itu, seperti air asin. Semakin banyak kita meminumnya, maka kita akan semakin merasa haus,” begitulah yang disebutkan dalam salah satu peribahasa Arab.

Memang benar, manusia tak akan merasa cukup atas apa yang dimilikinya di dunia. Jika manusia telah mendapatkan satu hal, maka dia akan menginginkan hal lain yang lebih besar dari apa yang didapatkan sebelumnya.

Padahal, dia tidak menyadari bahwa semakin dia menginginkan sesuatu yang lain dari dunia ini, maka dia akan semakin merasa kurang. Seperti halnya kehausan karena meminum air yang asin.

Maka, ingatlah kembali tujuan penciptaan kita. Dan janganlah terlena atas gemerlapnya dunia. (dakwatuna.com/hdn)

Referensi:

[1] Quran Surat Adz Dzariyat ayat 56

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization