Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Pakailah Jilbabmu, Putriku

Pakailah Jilbabmu, Putriku

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (areefeen.deviantart.com)
Ilustrasi. (areefeen.deviantart.com)

dakwatuna.com – Untukmu, gadis kecilku. Nak, mungkin dalam kalbumu pernah terbetik sebuah pertanyaan, “Mengapa Ayah memintaku untuk memakai jilbab serta menutup aurat seperti kebanyakan muslimah yang lainnya?”

Baiklah, Nak. Hari ini akan Ayah akan menjawab pertanyaanmu itu.

Ayah memintamu melakukan itu, tentu bukan untuk membuatmu dikucilkan. Bukan pula agar kau ditertawakan oleh teman-temanmu karena pakaian yang terlihat kebesaran itu. Dan juga, bukan untuk membuatmu terlihat ketinggalan zaman karena tidak mengikuti mode saat ini.

Bukan, Nak. Bukan itu semua alasan Ayah. Namun ketahuilah, Nak. Ayah melakukan itu semua untuk kebaikan dirimu. Bukankah setiap Ayah pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya? Begitu jugalah yang Ayah inginkan untukmu. Selain itu, agar kau terhindar dari berbagai gangguan di luar sana.

Ketahuilah, Nak. Memakai jilbab dan menutup aurat itu, bukanlah adat-istiadat orang Arab. Bukan pula kebiasaan yang diturunkan oleh setiap generasi muslim. Tapi, itu semua adalah tuntunan yang Allah perintahkan melalui Nabi kita untuk para istrinya, istri-istri kaum muslimin, anak-anak perempuan dan seluruh muslimah. [1]

Tak terkecuali, dirimu Anakku. Mungkin, kau akan bertanya kembali, “Mengapa Islam memerintahkan itu?”

Ketahuilah anakku, itu agar muslimah lebih mudah dikenal, lebih mudah dibedakan dari yang bukan muslimah. Dan hal ini juga bisa menjagamu dari gangguan. [1]

Inilah yang Islam ajarkan. Semuanya untuk kebaikan ummatnya, tak ada kerugian sedikitpun.

Tahukah kau, Nak? Pakaian terberat bagi seorang muslimah adalah jilbab. Sebab, banyak orang yang mengaku muslimah tapi enggan mengenakannya. Alasannya pun beragam. Mulai dari gerah, hingga enggan dipangil dengan sebutan Bu Haji atau Ustadzah. Ada pula yang enggan karena berdalih belum ada hidayah yang datang kepadanya. Tapi, bukankah hidayah itu juga harus dicari?

Nak, pertama kau mengenakannya, mungkin akan terasa berat bagimu. Karena, anak-anak seusiamu belum mengenakannya. Mungkin sebagian besar orang juga akan membicarakan dirimu. Namun, bukan berarti sesuatu yang berat itu tak mungkin dilakukan bukan?

Anakku … Semuanya butuh perjuangan.

Dan Ayah berharap, kau mau untuk berjuang. Menegakkan ajaran-ajaran Islam sepenuhnya.

Saat kau memegang teguh ajaran agama kita di zaman ini, rasanya seakan menggenggam bara api; panas dan berat. Namun, memang begitulah yang pernah Nabi kita gambarkan dahulu kala. [2]

Maka, kenakanlah jilbabmu meski banyak orang tak menyukainya. Karena, ini bukan lagi urusanmu dengan mereka. Ini adalah urusanmu dengan Allah, pemilik semesta alam. Lakukanlah untuk mendapat ridha-Nya, bukan untuk mengharap pujian manusia.

Ketahuilah, Nak.

Nasihat ini Ayah berikan untukmu, karena kaulah bidadari kecil Ayah. Dan Ayah akan selalu mencintaimu karena Allah.

Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap langkahmu, Nak.

Catatan Kaki:

[1] intisari dari Ayat 59 Surat Al Ahzab; ayat tentang kewajiban jilbab.

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu, supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu, mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS al-Ahzab [33]: 59).

[2] Dinukil dari hadits:

“Akan datang suatu zaman dimana orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi)

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Lihat Juga

UNICEF: Di Yaman, Satu Anak Meninggal Setiap 10 Detik

Figure
Organization