Hal itu diungkapkan oleh media Prancis, Le Monde, dalam salah satu reportasenya, Kamis (20/12/2018).
Media itu menyebutkan, keputusan AS diambil hanya beberapa hari setelah komunikasi telepon yang melibatkan Trump dan Erdogan. Pembicaraan itu terjadi pada Jumat pekan lalu, (14/12/2018).
“Tampaknya Presiden Trump menyerah pada tekanan orang nomor satu Turki (Erdogan, red),” tulis Le Monde.
Lebih lanjut, harian itu menyebut saat ini Turki bisa meluncurkan operasi militer untuk menumpas organisasi teroris yang ada di Suriah, YPG/PKK.
Beberapa waktu lalu, Erdogan mengindikasikan peluncuran operasi militer tersebut. Dengan tegas ia menyebut operasi militer dapat dimulai kapan saja. Rencananya operasi militer Turki kali ini akan digelar di timur Sungai Erufrat, wilayah utara Suriah. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: