CIA Sebut Pembunuhan Khashoggi atas Perintah Putra Mahkota

dakwatuna.com – Washington. Central Intelligance Agency (CIA) menyebut pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi merupakan perintah dari Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS). Demikian sebagaimana dilaporkan oleh Washington Post yang merupakan media tempat mendiang Khashoggi bekerja.

Menurut media tersebut, para pejabat Amerika Serikat (AS) sagat percaya dengan laporan CIA itu. Laporan itu sekaligus menampik hasil investigasi Kejaksaan Agung Saudi yang menyebut tidak ada keterlibatan MBS dalam kasus itu.

Laporan CIA pertama kali diungkap oleh Washington Post dan Associated Post yang mengutip seorang pejabat AS yang dekat dengan CIA. Namun identitasi pejabat tersebut hingga kini masih dirahasiakan.

Sementara validitas laporan itu sendiri juga belum bisa diverifikasi mengingat Gedung Putih menolak untuk berkomentar. Selain Gedung Putih, pihak CIA dan Departemen Negara AS juga masih bungkam.

Namun begitu, bocoran laporan ini menguatkan pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beberapa waktu lalu. Diketahui, Erdogan pernah menyatakan perintah pembunuhan Khashoggi datang dari orang tertinggi di Kerajaan Saudi, namun bukan raja.

MBS sendiri, sejak satu tahun terakhir menjabat sebagai Putra Mahkota Kerajaan yang secara otomatis akan menggantikan raja ketika waktunya tiba. Selain itu, banyak pihak menganggap MBS sebagai pemimpin de facto Saudi mengingat banyaknya kebijakan sentral yang ia kendalikan.

Sebelumnya, Kejaksaan Saudi melalui Wakil Jaksa Agung Shaalan al-Shaalan merilis hasil investigasi selama ini. Disebutkan, pihaknya menetapkan lima orang pelaku utama dari 21 orang yang sebelumnya ditahan atas dugaan keterlibatan dalam kasus ini.

Shaalan menyebutkan, lima orang tersebut terancam dijatuhi hukuman mati atas perbuatannya. (whc/dakwatuna)

Redaktur: William

Beri Nilai:

Tentang William