Topic
Home / halaman 2

Figure Archives: Soekarno

Tan Malaka, Madilog, dan Filsafatnya

Diakhir hayatnya Tan Malaka ditangkap dan ditembak mati pada bulan februari 1949. Entah apa kesalahan dia sampai dizalimi seperti itu. Tahun 1963, diangkat menjadi pahlawan nasional oleh Bung karno. Namun ironisnya kata Peneliti asal Belanda, Prof Harry A Poeze sewaktu bedah buku di Universitas brawijaya, Malang mengatakan, “Selama 30 tahun, namanya dicoret dalam buku Sejarah Nasional.”

Baca selengkapnya »

Habibie, Ikon Indonesia Setelah Soekarno

“Setiap saya bertemu orang asing dan bertanya tentang Habibie, mereka langsung mengenalinya sebagai penemu besar dalam industri pesawat. Pak Habibie ini aset bangsa. Indonesia beruntung memiliki anak bangsa seperti beliau. Kiprahnya menjadi inspirasi, tidak hanya bagi anak-anak Indonesia, tetapi juga anak-anak yang ada di dunia.

Baca selengkapnya »

Pernyataan Sikap BEM Kema Unpad Terkait Penganugerahaan Gelar Doktor Kehormatan Kepada Megawati Soekarnoputri

Terkait penganugerahan gelar doktor kehormatan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri ini Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran menyatakan sikap: Meminta jajaran stakeholder Universitas Padjadjaran untuk mempublikasikan secara terbuka pijakan ilmiah yang dijadikan dasar dalam penganugerahan gelar doctor kehormatan kepada Megawati Soekarnoputri;

Baca selengkapnya »

Mengubah Paradigma Wirausaha

Negara kita membutuhkan wirausaha yang berkarakter inovatif yang terus berpikir kreatif dalam melihat peluang dan memanfaatkan keadaan sesulit apapun. Hanya dengan semangat berwirausaha, inovatif pengembangan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, negara ini dapat dikelola dengan baik dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Memang pemuda Indonesia sebagian besar tidak dibesarkan atau dididik dalam budaya wirausaha, oleh karenanya pendidikan kewirausahaan menjadi sangat penting untuk diajarkan sejak dini. Sehingga ketika sudah dewasa akan lebih siap untuk menjadi seorang wirausaha sukses.

Baca selengkapnya »

Mengubah Paradigma Wirausaha

Kedudukan dan peran pemuda memang sangat vital dalam pembangunan sehingga masa depan bangsa berada di tangan mereka. Begitu pun paradigmanya ketika lulus dari perguruan tinggi, masih banyak yang berpikiran ingin menjadi pegawai atau mencari lapangan pekerjaan. Padahal lapangan pekerjaan tidak bertambah secara signifikan, sedangkan jumlah lulusan perguruan tinggi yang siap bekerja selalu bertambah setiap tahunnya. Akhirnya yang terjadi adalah semakin bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.

Baca selengkapnya »

Wahai Para Penulis, Berterima Kasihlah Kepada Muhammadiyah!

Membaca dan menulis, membuka cakrawala pengetahuan, kemudian berbuah pada kemerdekaan yang kini kita nikmati, meski belum sempurna. Namun yang tidak boleh kita lupakan adalah tunas dari itu semua, gerakan pembaharuan Islam yang membuka sebuah kesadaran bagi bangsa ini untuk belajar. Salah satu pemimpin besar Muhammadiyah, Buya Hamka, adalah juga seorang penulis yang cukup produktif.

Baca selengkapnya »

Belajar Memaafkan

Begitulah, sikap kebesaran hati dan memaafkan yang dapat membopong kita pada kemenangan dan cukup sebagai pelajaran, segala perlakuan yang pernah seseorang lakukan kepada kita, supaya kita tahu rasanya sakit sehingga membuat kita lebih tahu-menahu dan menyadari betapa jangan sampai orang lain mengalami hal yang sama menyakitkannya seperti kita. "Namun kita mudah memaafkan jika kita sadar bahwa memaafkan jauh memberikan manfaat daripada dendam. Ketenangan diraih bukan dengan balas dendam tetapi memaafkan"-Rahmat Mr. Power.

Baca selengkapnya »

Membangun Bangsa dengan Literasi

Hakikat secara umum dari literasi adalah membaca dan menulis. Namun, seiring berjalannya waktu hakikat literasi kini makin berkembang. Hakikat literasi adalah suatu kemampuan dalam menggunakan informasi tertulis untuk mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan bagi masyarakat luas. Nah, inilah hakikat literasi yang akan membangun bangsa. Sebagaimana pendahulu-pendahulu kita sang pendiri bangsa menjadikan membaca sebagai kebutuhan dalam hidupnya. Sehingga dapat menjadikan bangsa ini berjaya dan ditakuti bangsa lain di massanya.

Baca selengkapnya »

Refleksi Peringatan Serangan Umum 1 Maret: Transformasi Diri Menjadi Mandiri

Jadikan hidup penuh dengan pengorbanan. Semakin menjadi hartawan, semakin pula bertambah dermawan. Semakin terkenal, maka ia pun semakin menjadi teladan. Semakin tinggi suatu jabatan, semakin kebermanfaatan dan kemaslahatan yang selalu dipikirkan. Bukan banyaknya gaji ataupun upah yang didapatkan. Bukan pula seberapa banyak media yang meliputnya, namun satu yang selalu diniatkan yaitu mendapat keberkahan dan ikhlaslah yang selalu diperjuangkan. Akhirnya, marilah terus berusaha mencukupi diri dan menjadi pribadi mandiri sehingga mampu selalu membantu dan memberi.

Baca selengkapnya »

Dogma dalam Diri Sosok Pemuda

Hal yang urgent ialah tentang menanamkan “Dogma” bagi pemuda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dogma diartikan sebagai pokok ajaran ( kepercayaan ) yang harus diterima sebagai hal yang benar dan baik, tidak boleh dibantah dan diragukan. Kepercayaan yang ditanamkan di sini adalah terkait dengan idealisme sebagai pemuda bangsa yang harus memiliki sikap nasionalisme yang diimplementasikan dengan berkontribusi dalam membangun bangsa melalui berbagai kegiatan positif.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization