Topic
Home / Narasi Islam (halaman 54)

Narasi Islam

Berisi artikel-artikel keislaman pada topik-topik tertentu seperti ekonomi, politik, sosial, dll.

Kembali Mengenal Ukhuwah

Para sahabat Ansar tidaklah tanpa tekanan menerima Muhajarin, selain kondisi ekonomi mereka yang fakir (tekanan ekonomi), mereka juga dengan segala konsekwensi menerima Ansar mendapatkan tekanan politik dan keamanan (harus berhadapan dengan kaum musyrikiin yang memusuhi kaum Muslimin). Namun semua pertimbangan-pertimbangan tadi, pertimbangan ekonomi, pertimbangan politik dan keamanan musnah dengan pertimbangan keimanan dan pertimbangan ukhuwah, lenyap dengan pertimbangan cinta dan itsar.

Baca selengkapnya »

Jayapura, Kota Tempat Sujud Dimulakan

Allah takdirkan bahwa mentari menyapa lebih dahulu Kota Jayapura baru kota-kota lainnya. Hal ini bermakna bahwa penduduk di Jayapura termasuk orang-orang yang pertama kali bersujud kepada Allah baik dalam shalat malamnya, shalat subuhnya, shalat dhuhanya, shalat zhuhurnya, shalat isya-nya daripada di kota-kota lainnya di muka bumi. Dzikir pagi dan petang yang dilakukan penduduk di Jayapura adalah dzikir terawal dibandingkan kota-kota lainnya di dunia. Jam masuk kerja di kota Jayapura lebih awal daripada lainnya.

Baca selengkapnya »

Kurikulum dan Guru

Seperti apa yang diungkapkan oleh Asep Sapaat salah seorang praktisi pendidikan yang juga mantan Direktur Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa “Tak ada satu pun model pembelajaran terbaik untuk guru-guru. Yang terbaik, yang tepat ditampilkan di tempat yang tepat dan situasi yang tepat. Tak ada satu pun strategi mengajar yang terbaik. Semua tergantung pada situasi dan waktu yang yang tepat untuk dipraktikan guru. Sedahsyat apa pun kurikulum berbasis saintifik dengan model tematik integratif, jika tidak dipahami dan tak bisa diterjemahkan guru dalam praktik pembelajaran semua hanya isapan jempol belaka”. Itu artinya tak ada metode ataupun strategi terbaik, melainkan ketepatan guru dalam menerapkan metode atau strategi pembelajaran di dalam kelas yang disesuaikan dengan tempat dan situasi yang tepat juga. Tentu hal ini dapat dijadikan bahan refleksi bagi para guru.

Baca selengkapnya »

Bukan Sekadar Istri dan Ibu

Dengan segala keterbatasannya, Ibu selalu berusaha mengasihiku dengan cara yang sempurna. Kepada Bapak, Ibu adalah seorang istri yang sangat patuh. Meski memiliki tanggung jawab sebagai seorang pendidik di sebuah sekolah dasar milik negara, Ibu tidak pernah melalaikan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan Ibu di rumah.

Baca selengkapnya »

Menyusuri Lika Liku Cinta (Bagian ke-2)

Pulang mengaji tak selalu aku kembali ke rumah, terkadang aku juga menemani nenek (ibu ayahku) di rumahnya yang besar dan seram menurutku. Nenek tinggal sendiri, dulunya sih beliau adalah wanita tangguh namun semenjak jatuh di sungai beliau mulai lumpuh tapi tetap masih mandiri. Di rumah nenek tidak ada listrik, meskipun semua tetangga beliau sudah punya berbagai rupa barang elektronik, di sini tetap suram. Hanya ada satu lampu minyak dari botol bekas M150, dan hanya akan menyala sebelum beliau mengantuk saja. Kalau ku pinta nenek untuk pake listrik jawaban beliau “itu dari lampu tetangga juga terang ke sini”. Oalah nenekku itu terlalu hemat atau terlalu pelit. Kalau ingin menonton televisi aku harus melanglang buana ke rumah tetangga, kecuali hari sabtu. Aku tidak diizinkan nenek untuk ke rumah tetangga dengan alasan warga pada pulang dari pasar, banyak makanan. Padahal aku kan juga gak akan minta, tapi ya sudahlah apapun kata nenek aku ikutin aja.

Baca selengkapnya »

Menyusuri Lika Liku Cinta (Bagian ke-1)

Ayahku adalah seorang petani sekaligus penjual kopi bubuk racikannya sendiri di kampung dan ibuku adalah salah seorang pelanggannya. Cerita bermula dari pelanggan yang seakan kena sihir cinta dari sang penjual kopi yang sejatinya adalah duda beranak empat. Entah apa yang terjadi hingga ibuku tak lagi bisa menghapus bayang-bayang si penjual kopi dari ingatannya. Sehari saja tak bersua maka siap-siap pusing mendera. Singkat cerita ibu pun meninggalkan kekasihnya yang hampir seusia untuk membina rumah tangga bersama sang penjual kopi. Meskipun tak sedikit keluarga yang menentang pernikahan itu tapi sihir cinta si penjual kopi itu ternyata jauh lebih kuat dari semuanya.

Baca selengkapnya »

Bolehkah Aku Menyentuh Lukamu, Ayah?

Besar dalam keluarga broken home memberinya banyak pelajaran yang berharga. Mengajarkan dirinya bagaimana menjadi sosok teman, sahabat, atau pun orangtua bagiku dan kakak. Ia tak ingin mengulangi kembali kesalahan yang sama seperti ayahnya dahulu. Laki-laki yang sudah berkepala lima ini selalu berkata, "Ayah gak mau anak-anak Ayah sampai mengalami apa yang Ayah alami dahulu, cukup Ayah saja."

Baca selengkapnya »

Pesan Seorang Ayah

Aku adalah anak pertama dan memiliki satu adik perempuan. Ayahku seorang petani yang juga seorang penambang emas tradisional di desa. Ibuku seorang pengurus rumah tangga. Ayahku orang yang sangat penyayang, ia selalu menegaskan bahwa sholat lima waktu dan mengaji tidak boleh ditinggalkan. Selain itu, ayah selalu menasehatiku pentingnya sebuah pendidikan. Ia ingin anaknya berpendidikan tinggi tak seperti dirinya yang hanya lulusan SD. Bukan karena tidak mau, ayah terpaksa putus sekolah karena biaya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization