Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 90)

Artikel Lepas

Rasionalitas Emosional

Inilah jawaban mengapa rasionalitas emosional harus dimiliki para pemimpin surgawi. Agar emosi yang terpancar tidak menjadi sia-sia. Agar kecepatan dalam perjuangan sesuai dengan konteks ruang dan waktu. Semuanya itu perlu dilatih, dan terus diupgrade terus-menerus. Agar aura kita dalam berkerja, selalu menjadi aura kebahagiaan. Karena pemimpin surgawi mengetahui kapan harus menaikkan dan menurukan intensitas emosional. Apalagi emosi yang terkontrol membuat kita menjadi ringan dalam berkerja, seberat apapun amanah yang diemban.

Baca selengkapnya »

Bidadari Surga

Allah sudah sangat jelas menceritakan di dalam Alquran bahwa balasan orang-orang yang bertakwa adalah surga seluas langit dan bumi yang tiada bandingannya dan seisinya di hari akhirat nanti. Seperti yang sudah dijelaskan didalam Alquran seisi surga yaitu kecantikan para bidadari-bidadari surga yang akan menjadi istri-istri orang mukmin yang shalih di surga nanti.

Baca selengkapnya »

Antara Teori Mengajar Menurut Howard dengan Sepenggal Kisah Belajar Naruto

Sepintar apapun ia, maka hidupnya tidak akan merasa damai dan bahagia. Laksana Sasuke yang durhaka kepada gurunya, yakni Orochimaru. Sasuke selalu berada dalam kegelapan yang menyelimutinya sepanjang hidupnya, walaupun akhirnya Sasuke diselamatkan oleh Naruto dan dibawalah ia keluar dari perangai kegelapan. Apakah kita akan menunggu diri kita menjadi seperti Sasuke terlebih dahulu, menunggu usia tua baru bertaubat? Jawabannya tentu tidak. Untuk itu hormati guru kita, layaknya kita menghormati orang tua kita, maka insya Allah hidup kita akan damai dan bahagia sepanjang masa.

Baca selengkapnya »

Mualaf Karena Cinta

Banyak dari mereka yang masuk Islam tetapi tidak menjalankan perintah-Nya seperti shalat lima waktu, sedekah, puasa di bulan ramadhan, dan sebagainya. Atau jika sudah berpisah dengan pasangan muslimnya, berpisahlah juga dengan keislamannya. Begitu cintanya luntur, luntur pula cintanya terhadap Allah SWT. Allah SWT berfirman: “Laa Ikhraaha Fiddiin” (tidak dipaksakan untuk beragama Islam). Menjadi seorang mualaf itu haruslah didasari dengan keyakinan yang teguh bahwa Islamlah agama yang paling baik.

Baca selengkapnya »

Nasihat yang Diam

Nasihat yang diam telah banyak mengajarkan manusia akan nilai-nilai kebaikan untuk mendekatkan diri kepada-Nya agar manusia semakin rajin beribadah dan berbuat kebaikan selama dia hidup. Terlalu keras hati ini jika nasihat yang diam pun tak mampu mengubah keburukan-keburukan yang hingga saat ini masih dikerjakan. Tak ada sedikit pun rasa bersalah mengerjakan keburukan itu padahal sudah diberikan nasihat oleh sesama dan nasihat yang diam. Apakah ini cerminan bagi diri kita sendiri?

Baca selengkapnya »

Laa Tahzan, Innallaha Ma’ana

Pada akhirnya, setelah kuatnya ruh dan jitunya planning, kesungguhan amal-lah goal getter-nya. Laksana sepak bola, amal adalah penyerang yang melakukan finishing dari rangkaian kerja yang panjang dengan gol yang indah. Dengan kesungguhan amal ini, kita menarik garis penghubung antara cita-cita kita dengan kehendak Allah. Dengan kesungguhan amal ini, kita membuktikan di hadapan Allah, bahwa memang kita layak meraih prestasi tertinggi. Allahu Akbar!

Baca selengkapnya »

Qailullah Kang Aher

Tidak sulit menemukan kang Aher sedang shalat Dhuha di ruang kerjanya, di rest area. Menjadi pemandangan biasa bagi kami menyaksikan kang Aher menghabiskan satu dua jam penerbangan membaca Kalam Ilahi, atau di mobil, atau sesekali di lembayung senja pakuan. Lalu… Dari semua kesibukan itu, ada kalanya letih raga tak lagi tertahan, ada kalanya dalam sekian detik beliau terlelap di kesendiriannya, entahlah waktu sesingkat itu apakah cukup mengganti lelahnya. Seperti yang kami jumpai Zhuhur tadi usai Shalat berjamaah, hanya sekejap.

Baca selengkapnya »

Al-Quran atau Koran?

Kembali kepada diri manusia sendiri. Ia harus pandai memilah dan memilih bacaan yang bermanfaat bagi dirinya. Apakah bacaan yang akan mempermudah dia untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada-Nya ataukah bacaan yang akan mempermudah dia untuk melupakan dan menjauhi diri dari-Nya?Jika jawabanya jelas, mengapa hingga saat ini kita masih ragu dan malas untuk rutin membacanya? Mengapa kita membiarkannya tergeletak tak tersentuh sedikit pun? Bukankah dengannya kita dibimbing untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak?

Baca selengkapnya »

Belajar dari Anak-anak Palestina

Sebagai muslim yang tinggal di negara yang jauh dari konflik persenjataan sudah seharusnya kita bersyukur, sudah seharusnya tingkat keimanan kita lebih baik dari mereka yang tinggal di wilayah persengketaan semacam itu, karena kita di sini (Indonesia) diberikan kesempatan lebih oleh Allah untuk terus belajar dengan Alquran, dikaruniai negeri yang aman dan damai, sehingga seharusnya ibadah yang kita lakukan lebih baik dan kondusif.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization