Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas (halaman 26)

Artikel Lepas

Sosok Pelindung

Suara klakson dan teriakan dari pengendara lain yang tidak sabar akan kehadiran kami meramaikan sekelilingku. Melihat perlakuan mereka terhadap ibuku, aku hanya bisa terisak dalam tangis di balik kaca helmku. Mereka tidak mengerti susah payah yang kami rasakan sepanjang perjalanan. Apalagi ibuku, dengan jerih payahnya, ia bahkan hampir terjatuh, kehilangan keseimbangan. Tetapi, mereka begitu egois, hanya karena ingin sampai rumah dengan cepat, mereka seperti itu.

Baca selengkapnya »

Pemilik Surga Terindah

Setiap mengingat perjuangan Ibu, aku juga selalu ingat perkataan orang-orang yang meremehkannya saat beliau berencana menguliahkanku, “Alah, ngapain kuliah. Udah suruh nikah aja, anak perempuan buat apa sekolah tinggi-tinggi”, “Yakin mau kuliahin anaknya? Emang sanggup bayarnya?” masih banyak ucapan lain yang berusaha membuat ibu ragu. Tapi, satu kalimat dari beliau ini mampu menghancurkan semua cemooh orang di luar sana, ”Mba harus bisa buktikan ya. Inget banyak orang yang ngeremehin keluarga kita. Mba harus bisa menaikkan derajat keluarga ya mba”.

Baca selengkapnya »

Orang Tua Kedua

Bapak dan Ibuku sibuk bekerja. Aku pun di rumah tidak mempunyai teman. Temanku hanya pada saat aku di sekolah saja. Maka dari itu aku pun tidak merasakan kasih sayang yang seharusnya aku dapatkan dari kedua orangtuaku, tetapi ada Kakek dan Nenek yang menyayangiku maka aku tidak merasakan kesepian karena tidak adanya kedua orangtuaku. Aku sangat bersyukur dengan keadaan yang aku alami karena masih banyak orang yang sayang kepadaku.

Baca selengkapnya »

Keikhlasan dan Kerendahan Hati Ibu

Ketika aku, kakak dan adikku sakit, ibu tidak pernah mengeluhkan dan lelah merawat, ia selalu memberikan perhatian yang lebih untuk membuat anaknya bahagia. Terlihat jelas di wajahnya, ketika ia tidak ingin terlihat begitu memikirkannya. Pada saat kakakku kecil ia mengidap Demam Berdarah yang sangat parah, bisa dibilang saat itu kondisi kakakku sudah sangat kritis hingga muntah yang dikeluarkan adalah darah. Namun, Ibu tetap berjuang menyemangati kakakku agar bisa bertahan hingga pulih kembali. Aku bisa melihat betapa khawatir ibuku pada saat melihat kondisi kakakku dengan wajah biru pucat, tetapi ia tidak pernah memperlihatkan betapa kekhawatiran seorang ibu terhadapnya, hanya karena tidak ingin melihat kakakku semakin hari semakin menurun.

Baca selengkapnya »

Gerakan Kampung Membaca

Gerakan Kampung Membaca atau biasa disingkat GKM dilaksanakan dari kampung ke kampung. Sasaran utama dari program GKM ini adalah para pelajar. Pegiat GKM melibatkan berbagai lini anak muda, dari mulai siswa SD sampai dengan guru honorer. Kerelawanannya tidak dibatasi. Setiap orang memiliki kepedulian yang sama bisa ikut ambil bagian.

Baca selengkapnya »

Sumber Kehidupanku

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun telah nampak perubahan fisikmu yang semakin beranjak menua, rambutmu mulai tumbuh uban, terlihat keriput di wajahmu dan tubuhmu sudah mulai terasa sakit. Maafkan aku karena belum bisa membalas apa – apa atas semua kasih sayang yang Ayah dan Ibu berikan. Sering aku membuat kalian kecewa dengan tingkah lakuku. Bahkan gagal untuk memenuhi keinginan kalian. Ayah, Ibu terimakasih atas segalanya. Tak ada yang dapat menggantikan kalian dalam hidupku. Maafkan semua kesalahanku yang tak ku sengaja dan maaf untuk kenakalan yang membuat kesabaran kalian teruji lagi dan lagi, tapi satu hal yang ayah dan ibu harus tahu aku akan berusaha menjadi anak yang berbakti dan sukses untuk kalian karena kebahagiaan kalian adalah suatu yang harus aku penuhi.

Baca selengkapnya »

Saat Menderita Penyakit, Tak Halangi Rasa Syukur

Saat melakukan pengobatan di RS Persahabatan, Jakarta Timur, ada yang membuatnya merasa beruntung. Di sana, beliau ditemukan dengan banyak pasien lain yang menderita hal serupa, bahkan lebih parah. Melihat pasien lain yang jauh lebih parah, bahkan ada pasien baru satu hari datang langsung meninggal besoknya. Di situlah ia bersyukur, meski beliau tidak mengetahui apa ia bisa sembuh atau tidak, setidaknya ia bisa lebih bertahan daripada mereka. Masih diberi kehidupan, masih diberi kesempatan.

Baca selengkapnya »

Kau Bilang Kau Manusia

Kau bilang kau manusia, tetapi ketika bumi Syam menangis, masih sempatnya terbahak-bahak tiada makna. Kau bilang kau manusia, tetapi ketika mata-mata yang turut berjuang terzhalimi, kau malah picingkan mata darinya. Kau bilang kau manusia, tetapi ketika nyawa tak lagi bersatu dengan raga, kau berlagak banyak gaya padahal sejatinya kau tak lebih dari setetes air yang hina.

Baca selengkapnya »

Hasbiyallah Wa Ni’mal Wakil

Setiap manusia di muka bumi ini pasti memiliki masalah yang harus di hadapinya, baik orang kecil maupun orang besar, anak muda maupun orang tua, yang badannya pendek sampai yang badannya tinggi, yang berkulit hitam maupun yang berkulit putih, dari ujung barat sampai ujung timur, utara sampai barat.

Baca selengkapnya »

Muhasabah Diri, Memantapkan Hidup

Kita senantiasa bersyukur, ada orang di sekitar kita secara sukarela selalu mengingatkan kita. Sehingga segala kekhilafan menjadi bermakna dan memiliki nilai tambah yang bermanfaat untuk kehidupan kita. Atau kita lebih suka menjadikan khilaf sebagai bencana? Itu adalah pilihan kita sendiri. Marilah kita bijak untuk menyikapi keadaan.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization