Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair (halaman 35)

Puisi dan Syair

Rasa

Kau Tahu Angin? Kau pasti Tahu, Tapi kau tak bisa deskripsikan apalagi kau Sentuh itu, Hanya bisa kita rasakan, Karena Hanya terdiri dari campuran Gas, Nitrogen, Oksigen, Uap Air, Dan Gas gas lain. Kau Mengenali Angin? Pasti Kau mengenalinya, Ia Datang dari Udara yang Bergerak Karena Rotasi Bumi dan tekanan udara sekitar, Angin yang tak terlihat, tapi di setiap hembusan, Membawakan Ketenangan, Walau kadang Ia juga bisa membinasakan.

Baca selengkapnya »

Itulah Pemimpin Muslim…

Itulah pemimpin muslim… Dia tidak selalu lebih senang dari pada siapapun yang dipimpinnya… Itulah pemimpin muslim… Dia tak selalu lebih berada dari pada siapapun yang dipimpinnya… Itulah pemimpin muslim… Bahkan dia sering mengalami kekurangan… Bahkan dia sering mengalami kelelahan yang lebih… Bahkan dia selalu lebih banyak berkorban… Bahkan dia selalu memberikan yang lebih…

Baca selengkapnya »

Lelaki Senja

Pesona jingga memantulkan siluet wajahmu, Seiring mentari pulang ke peraduan, Rupamu begitu samar, sesamar bias matamu, Tak ada warna, hanya jingga dan hitam, Duhai lelaki senja, Apakah ini hanya ilusi? Aku mendamba pertemuan sekali lagi, Menyemburatkan senyummu dalam semilir angin, Menjejak langkahmu di tiap sayap burung menuju sarangnya.

Baca selengkapnya »

Jangan Biarkan Kita Terjatuh

Jalan Cahaya adalah sebuah jalan juang, Yang akan selalu ada rintangan serta hambatan, Jalan juang, yang butuh kekuatan komitmen, Di mana kelemahan akan selalu dicari syaitan, Kuatkan pondasi keimanan, Jangan biarkan sedikit celah untuk syaitan bertingkah, Sabar, dan yakinlah karena di situ rintangannya.

Baca selengkapnya »

Negeri Laskar Pelangiku

Tak kutemukan lagi gemuruh suara takbir, tahlil dan tahmid mengiringi lebaran kali ini, Hanya yang terdengar di awal perayaan hari H saja, setelah itu lenyap bagai dihembus angin topan dahsyat tak tersisa, Entahlah, seakan tak ku lihat suasana yang begitu kurindukan dulu hadir di sini, Tak ku dengar suara-suara suka cita karena mendapat daging Qurban.

Baca selengkapnya »

Sempat Mengingat

Ini bukan angin tembok. Ketika angin yang menukik pada sebuah tanjakan dan ketika tak mampu mendaki, dia diam bergulir ke asal ombak datang. Tak pasti... Langit lembayung perlahan menggelap ketika Maghrib mampir di halaman rumah. Dan ketika semut-semut sudah tak nampak lagi di tanah merah, Dan bingkai persegi yang menghadap kubah di belakang rumah, Sempat angin memanggil dirimu…

Baca selengkapnya »
Figure
Organization