Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair (halaman 33)

Puisi dan Syair

Terpaut

Aku memang bukan dari rahimmu, Tidak ada sedikitpun tetesan darah mu dalam tubuhku, Tapi kata dan Tauladan mu selalu melekat dalam tubuhku, Air Mata dan Lantunan Doa yang menjadi saksi Betapa Cinta bukan hanya berasal dari Ikatan Keluarga, Tapi iman yang akhirnya menguatkan semua Rasa. Karena Ada Hati yang tidak bisa berdusta. Hati yang terpaut dengan Ketenangan Jiwa.

Baca selengkapnya »

Peluru dan Pena

12 Mei 98, Tertembak matinya 3 mahasiswa Trisakti, Titik picu pergolakan, Dan perlawanan mahasiswa makin membesar, Akhirnya rezim Soeharto tumbang. Kini di Mesir ada 3 jenazah mahasiswa, Menjadi amuk peluru ambisi sang diktator, Yang di otaknya hanya ada bahasa Tembak hingga mati. Akankah Mesir mencontoh Indonesia, Setelah 3 mahasiswa menjadi martir, Sang rezim bengis dilibas oleh gerakan mahasiswa.

Baca selengkapnya »

Satu Arah, untuk Islam…

Semangat juang seorang mujahid, Tak kan terpatahkan dengan silau dunia, Karena akhiratlah yang terngiang-ngiang di kepalanya, Mereka mampu menerjang ombak, Menghancurkan karang, Untuk menancapkan kembali bendera Islam di penjuru bumi, Langkahnya bak kilat yang terus melaju tak kenal lelah, Tatapannya pasti namun tetap menyejukkan.

Baca selengkapnya »

Puisi untuk Malaikat Duniaku

Ummi… Pancaran kasih sayangmu tak pernah surut sepanjang waktu, Lembutnya belaianmu mampu menyembuhkan kegelisahan hati ini, Tutur katamu yang slalu menemani langkahku menggapai semua impianku, Segala pengorbananmu demi kesuksesanku, Takkan mampu aku tebus walau dengan jiwa raga ini, Walau hingga kering air mata ini.

Baca selengkapnya »

Untukmu, Bidadariku

Berawal dari secercah debar harapan, Wajah tanpa dosa, hadir mengukir senyum di setiap hembusanku, Berjuta rasa yang terpancar, mengungkap tabir kebinasaan. Kau, bidadariku, ciptaan-Nya yang sungguh terindah, Ada doa yang terukir syahdu untukmu, ada asa yangku lingkar di sekelilingmu. melindungi dirimu dari kerasnya hasutan dunia, sayang, tak lebih aku hanya penyesalan yang teronggok bila kau terjerumus ke dalam lembah yang dengan ganas akan merenggut dan mencabik tahta sucimu. Jelas, sangat menyakitkanku bila itu terjadi padamu sayang.

Baca selengkapnya »

Pahlawan

Kaku dirimu kini, Tapi namamu bergerak, menebar harum ke seluruh penjuru, Di sekolah-sekolah, anak-anak dengan bangganya menyebut namamu, Ya, namamu, Dan sayangnya hanya namamu. Tahukah kau, tempatmu berpijak kini tinggal batu-batu kerikil, Kecil dan hampir menghilang tanpa bekas, Kecuali sedikit saja yang tersimpan di museum tua, Entah siapa yang merawatnya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization