Topic
Home / Pemuda (halaman 52)

Pemuda

Langit

“Siapa yang berteriak?” tanya Mak Janna, tetangga terdekatku. Kami hanya menggeleng. “Maula mengamuk!” teriak seseorang dari arah jalan desa. Aku melihat Ki Amin berlari tergopoh-gopoh. “Siapa, Ki?” tanya Mak Jannah ketika Ki Amin sudah mencapai rumah kami. “Maula, dia melempari rumahku. Semua kaca pecah.” Kata Ki Amin seraya mengatur pernafasannya. “Benar itu Maula, Ki?” tanya Ayah memastikan. “Benar. Aku berani jamin. Itu Maula. Dia berlari-lari mirip orang gila. Memanggil-manggil nama Mayam. Nampaknya sudah kesurupan ia,” kata Ki Amin lagi. Entah apa sekenario langit pada Maula, ataupun tentang nasib Mayam selanjutnya. Namun kami yakin, Ia memiliki hukuman tersendiri bagi yang mengingkari hukum-Nya, yang tak mampu kami tunaikan.

Baca selengkapnya »

Segores Warna yang Terukir di Masa Remaja

Hidup ini adalah proses di mana kita selalu dihadapkan pada suatu pilihan. Seperti apa hidup kita tergantung keputusan yang kita pilih. Mungkin jika aku memilih menerima perjodohan tersebut maka aku tidak akan bisa melanjutkan masa remaja yang penuh dengan cerita. Hidup ini tidak harus selalu melihat dan berorientasi pada hasil tapi cobalah menikmati prosesnya. Di mana dalam proses tersebut banyak menghadirkan semangat, pelajaran, pengalaman dan kecintaan kepada Allah agar kita senantiasa dekat dengan-Nya. Maka jika orang lain menganggap perjodohan ini adalah masalah tapi bagiku hal ini adalah bukti Cinta-Nya padaku. Karena aku selalu melihat masalah dan ujian adalah bukti kasih sayang-Nya padaku.

Baca selengkapnya »

Nasihat Ustadzah Tentang Amanah

Ustadzah mengarahkan kami agar bekerja sebagaimana sabda Rasulullahi shallallahu ‘alayhi wa sallam, “Innallaha yuhibbu idza ‘amila ahadukum ‘amalan an yutqinahu”. Bekerja dengan itqaan dengan penuh profesionalitas. Bekerja dengan suka rela dan hati senang. Membekali keilmuan diri agar profesional, sebab inilah bentuk kecintaan Allah pada kita, saat bekerja dengan itqaan. Kata kunci keberhasilan kinerja kami, yaitu: Al-Amanah. Mari laksanakan tugas dan fungsi kita di manapun berada, dengan penuh amanah. Pekerjaan tanpa amanah, bukan manfaat yang kita beri dan kita dapatkan, namun mafsadah (kerusakan). Na’udzubillah.

Baca selengkapnya »

Asmara Tetra Diez

Rina berlari ke kamarnya, masih tidak percaya dengan nama yang tertera di undangan itu. Dia adalah senior idaman semua wanita di kampusnya dulu, yang juga merupakan kampus Ratri, Lusi dan Risma. Hayunda merupakan mantan ketua BEM yang sangat terkenal dengan pesonanya. Siapapun yang didekatinya pasti klepek-klepek. Apalagi Rina. Jadi yang kemaren itu apa? Chatting-chattingannya dengan Hayunda itu buat apa bila yang digandengnya ke pelaminan adalah Risma. Si pendiam yang tidak banyak kisah itu. Dan Rina kali ini sesenggukan, menangis sepuasnya di dalam kamar. Menangisi kebodohannya selama ini. “Dasar lelaki……, jahat…., hiks…, jahattttt…….” Rina hampir mencabik-cabik bantal yang ada dalam dekapannya. Sementara itu Risma masih panik kebingungan memperhatikan dua orang temannya yang masih belum sadarkan diri. Lusi dan Ratri masih saja pingsan. “Ya Allah apa salahku….??” Jeritnya dalam hati.

Baca selengkapnya »

Kisah Inspiratif: “Tidak Dikenal di Dunia Tetapi Menjadi Bahan Pembicaraan Penghuni Langit”

Janganlah kita merasa suci dan menganggap hina orang-orang kelas bawah, orang-orang yang ekonominya lemah, mempunyai penyakit, pekerjaan rendahan sebagai pesuruh, pedagang keliling, petani, nelayan, dan lain sebagainya. Bisa jadi mereka memang bukanlah orang yang dikenal di dunia akan tetapi dikenal dan menjadi bahan pembicaraan penduduk langit, karena hati mereka yang bersih dan tulus menjalani kehidupan.

Baca selengkapnya »

Untukmu Mahasiswa, Berpikirlah untuk Peradaban Madani!

Mahasiswa yang berpikir peradaban bukanlah mahasiswa biasa yang hanya beridentitas mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang. Tapi ia yang bersemangat meluangkan waktunya untuk mengikuti kajian keislaman untuk membentuk kepribadiannya menjadi pribadi yang tangguh dengan keimanan dan mengikuti setiap agenda sosial untuk mengasah daya analisisnya terhadap lingkungan untuk mengetahui masalah apa yang terjadi dan bagaimana cara penyelesaiannya.

Baca selengkapnya »

Gemericik Surga

Aku kabarkan dengan segenggam darah yang tercecer, aroma manis menusuk rongga dadaku untuk kembali mendekapmu, Lembab udara telah lebih dahulu memoles wajah kusamku, ada apa dengan deru kerikil yang enggan kau simpan dalam mantelmu? Aku teringat dengan rona ahli senjatamu untuk berbaik pada kalbuku, aku bertaruh untuk tumpah darahmu,

Baca selengkapnya »
Figure
Organization