Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
dakwatuna.com
Menara masjidnya tinggi bak pena
Jadi sejarah di langit-langit
Sepenggal kisah suci yang terlupa
Peziarah pun datang saling bergantian
Menyangka tuhan bersembunyi di balik tembok bebatuan
Makelar datang menawarkan diri
Sebagai wakil yang tak pernah butuh diwakili
Seperti pendeta dan para paderi
Kemana arah sujudmu wahai hamba?
Kemana arah telunjuk jarimu wahai pencari Tuhan?
Dalam lelah jauh perjalanan
Kalian meninggalkan-Nya…
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: