Topic
Home / Pemuda / Cerpen (halaman 42)

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Sepatu Butut Nas

“Cari apa Mbak, Bu…? Seragam SD, jilbab Marshanda atau jilbab Dian Pelangi…?” tawar ibu pedagang selembut mungkin pada wanita muda-muda yang berseliweran “atau jilbab Syahrini juga ada. Boleh ditawar kok, Bu,” rayunya lagi tapi tak ada yang menggubris sesekali ada yang nengok lalu membuang muka.

Baca selengkapnya »

Bahtera Tiga Nahkoda

Badanku masih seperti sehari sebelumnya. Orang bilang seperti itu, demam. Tak enak beraktivitas, hanya merebah di atas karpet yang tebalnya tak lebih dari 2 cm. Belum tengah hari memang. Setengah mengusik, HP ku berbunyi. Telepon dari… Subhanallah, tahukah Ummi kalau aku sedang sakit? Senyumku mengembang menjawab salam Ummi dari seberang sana. Ditanya kabar pun, dengan sumringah ku jawab ‘sehat Alhamdulillah… Cuma perlu istirahat karena sedikit tidak enak badan’. Ya, karena aku pun tak ingin Ummi khawatir kalau aku bilang sakit.

Baca selengkapnya »

Hadiah Surga

“Pulang nduk….” Kata-kata ibu tadi pagi sebelum menutup teleponnya itu menandakan aku benar-benar harus pulang, tidak bisa ditawar lagi. Kulirik sederet kerjaan di kampus yang harus aku selesaikan pekan ini. Tugas kuliah, tugas organisasi, melambai-lambai ingin segera diselesaikan. Kurebahkan tubuhku di atas lantai.

Baca selengkapnya »

Aku Ingin Menjadi Permata

Desir angin senja ini membuai anganku melayang mengarungi samudera khayal. Terbayang indah masa dua tahun lalu tatkala aku baru masuk SMA. Masa-masa itu kurasakan adalah masa-masa indah tanpa beban. Masa-masa kegembiraan tanpa masalah-masalah tentang hari esok. Sekarang, sinar matahari senja yang mulai redup ini seakan menambah berat beban pikiranku.

Baca selengkapnya »

Janji Buat Ayah

Di rumahnya Ahmad hanya sebatas kepala rumah tangga biasa layaknya seorang suami yang lain, tapi Ia tidak memiliki yang di miliki oleh orang lain. Susahnya mencari pekerjaan dan sulitnya mendapatkan penghasilan yang pasti membuat perekonomian keluarganya semakin terbengkalai.

Baca selengkapnya »

Buah Kesabaran

Secara tak sengaja Angkasa melihat Embun sedang jalan berdua dengan seorang pria yang seumuran dengannya di sebuah pusat perbelanjaan. Beberapa kali ia mengucek matanya hanya untuk meyakinkan bahwa ia tidak salah lihat. Tampak oleh matanya Embun begitu sumringah berjalan beriring dengan pria itu. Benar, Angkasa tidak salah lihat. Itu benar Embun, saudara sepupunya yang cukup dekat dengannya. Sayangnya, Embun tidak menyadari kehadiran Angkasa yang saat itu tengah mengamatinya.

Baca selengkapnya »

Calon Pengantinku

Hari itu adalah hari yang begitu berat untuk di lupakan dalam sejarah hidupku. Menghadapi terpaan badai besar yang belum pernah terpikirkan olehku. Menerima sebuah kenyataan pahit yang sulit untuk aku rasakan. Namun aku harus tetap tegar dan tabah dalam menghadapi cobaan tersebut, karena dengan ujian menandakan bahwa Tuhan ingin menaikkan derajat hambaNya. Untuk mengetahui sejauh mana kadar kesabaran dan ketabahan hambaNya di dalam menghadapi cobaan serta ujianNya.

Baca selengkapnya »

Jangan Tutup Pintu (Hatimu)

Bunda sedang mencuci piring di dapur ketika terdengar suara pintu ditutup dengan keras. Belum sempat Bunda memeriksa ke depan, muncul Faiz dengan nafas tersengal. “Kamu yang tadi menutup pintu, Sayang?” Faiz hanya menjawab dengan anggukan. Raut wajahnya seperti orang ketakutan, membuat Bunda jadi penasaran.

Baca selengkapnya »

Kemudian, Ia Kembali…

“Bagaimana dengan keluargamu?” tanyaku dengan penuh semangat seraya merapikan jilbab yang menari-nari diterpa angin pantai yang cukup kencang. Akan tetapi perempuan cantik yang ada di hadapanku terdiam dengan senyumnya. Ada gurat kelelahan di wajahnya, membuat senyumnya seolah dipaksakan. Entah itu apa maksudnya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization