Lebih lanjut, Mevlut juga mengungkapkan keinginan negaranya untuk membangun pabrik nuklir bekerjasama dengan Tiongkok.

Times dalam pembukaan editorialnya menyebutkan, kekuatan Gedung Putih tampak memudar secara bertahap.

Kantor berita Qatar (QNA) melaporkan, Amir Qatar menilai perkembangan terkini negaranya melalui rapat kabinet yang dipimpinnya secara langsung.

Di antaranya kesediaan untuk mengakhiri tugas komite administratif, serta menerima Pemerintah Rekonsiliasi Palestina untuk menjalankan tugasnya di Jalur Gaza.

Makram menambahkan, para menteri informasi dari empat negara itu akan menggelar pertemuan di Jeddah untuk membahas Al-Jazeera Media Network pada Kamis (03/08) hari ini.

Ia menambahkan, “Segala harapan untuk memperbaiki hubungan kami dengan pemerintahan Donald Trump telah pupus.”

Hal itu dapat dilihat dari banyaknya pertentangan antara kedua belah pihak terkait banyak persoalanan, tambah Tillerson, sebagaimana dilansir dari Aljazeera.net, Rabu (02/08/2017).

Selama pertemuan itu, dibahas berbagai hal seperti ulasan situasi terkini, langkah-langkah memperkuat persatuan nasional dan mengakhiri perpecahan.

“Hal-hal tersebut yang mungkin akan mendorong Mahmoud Abbas untuk mengundurkan diri,” lanjut Elad.

Namun begitu, ancaman utama bagi posisi Bin Salman dari dalam Kerajaan masih ada. Karena di sana masih ada sekelompok keluarga kerajaan yang kontra terhadap posisi baru Bin Salman tersebut.