Sementara itu, Penyidik Khusus AS Robert Muller melayangkan dakwaaan kepada 13 warga Rusia. Mereka dituduh turut intervensi dalam pilpres yang dimenangkan Donald Trump.

Para pemboikot, menurutnya, adalah penjudi yang menggerogoti cakrawala keamanan dan ekonomi di Teluk. Emir juga menyebut negaranya saat ini jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Disebutkan, keduanya sepakat bahwa Iran tengah bermain api dengan keyakinan mereka yang beranggapan mampu mengubah aturan main di Suriah.

Deputi Koordinator Regional untuk Urusan Kemanusiaan di Suriah PBB, Ramesh Rajasingham mengemukakan pendapatnya soal peluang terwujudnya gencatan senjata di Suriah.

Qatar akan mengumumkan pemberian bantuan dalam jumlah besar pada Konferensi Rekonstruksi Irak. Di sisi lain, Saudi dan UEA dinilai tidak dapat melakukan hal yang sama akibat kerugian besar mereka di perang Yaman.

Dalam konferensi pers, Tillerson menyampaikan terima kasih atas upaya Kuwait dalam memediasi krisis teluk. Ia juga menyebutkan, negaranya akan terus berupaya menemukan penyelesaian masalah.

Abbas menyebutkan, rakyat Palestina tidak akan menerima AS sebagai sponsor perdamaian dengan Israel.

Milisi Syiah Hutsi menembahkkan 95 rudal ke arah Arab Saudi. Disebutkan, jumlah itu tercatat sejak dimulainya operasi militer di Yaman.

Ranting Zaitun merupakan nama untuk operasi militer Turki di Afrin Suriah. Seperti diketahui, Washington mengecam keras operasi militer tersebut sejak pertama kali diluncurkan pada 20 Januari lalu.

Ia menegaskan, yang menembak jatuh pesawat Israel adalah rezim Suriah. “Namun sangat tidak mungkin rezim Suriah mengirimkan pesan ini tanpa koordinasi dengan Iran sebelumnya. Sama halnya kedua pihak itu juga tidak mungkin bertindak tanpa koordinasi dengan Rusia,” katanya.