Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Di Bahrain, Kritik Saudi Via Twitter Hadiahnya 5 Tahun Penjara

Di Bahrain, Kritik Saudi Via Twitter Hadiahnya 5 Tahun Penjara

Bendera Arab Saudi. (Alwatannews.com)
dakwatuna.com – Al-Manamah. Pengadilan Banding di Bahrain menegaskan hukuman lima tahun kepada aktivis hak asasi manusia Bahrain, Nabil Rajab, Selasa (05/06).

Sebabnya, Rajab diketahui mengunggah postingan di Twitter berisi kecaman terhadap Arab Saudi terkait perang Yaman dan sikap Riyadh terhadap masalah Bahrain.

Dalam laporan yang dimuat majalah Middle East Eye (MEE), seperti dilansir Aljazeera, Kamis (07/06) dikatakan, hukuman itu meningkatkan kecaman terhadap pemerintah Bahrain. Terutama sikapnya dalam menghadapi lawan politik dan aktivis hak asasi manusia di sana.

MEE juga menukil pernyataan direktur penelitian Amnesty Internasional di Timur Tengah, Lynn Maalouf.
Disebutkan, penahanan terhadap Rajab menjadi bukti tambahan tekad Bahrain dalam menekan hak kebebasan berekspresi.

Sementara Maryam al-Khawaja dari Pusat Teluk untuk HAM mengatakan, Rajab tidak layak dihukum barang satu haripun. Bagaimana bisa ia ditahan lima tahun, imbuhnya. Namun ia tidak merasa heran mengingat memang demikian kondisi di Teluk secara umum.

Sebelumnya, aktivis Bahrain itu diketahui mengunggah kritikan terhadap Saudi di laman Twitter-nya. Ia mengkritisi operasi Pasukan Koalisi Arab yang dipimpin Saudi di Yaman sejak 2015 lalu.

Dari unggahannya itu, Nabil Rajab harus menghadapi dua tuduhan. Pertama, penistaan terhadap Arab Saudi. Kedua, penghinaan terhadap lembaga resmi di Bahrain. (whc/dakwatuna)

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization