Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / AS: Qatar Mitra Penuh Pemberantasan Terorisme

AS: Qatar Mitra Penuh Pemberantasan Terorisme

Ilustrasi. (aa.com.tr)

dakwatuna.con – Washington. Laporan tahunan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemenlu AS) tahun 2016 mengungkap adanya kerjasama antara Washington dan Doha dalam pemberantasan terorisme. Ditegaskan, selama ini Qatar kooperatif dan bekerja untuk memperkuat kerjasama regional dan internasional melawan teroris.

Laporan juga menyebutkan, sebagaimana dilansir dari Aljazeera.net, Kamis (20/07/2017), antara  badan-badan keamanan AS dan Qatar terjalin hubungan yang kuat dan konstruktif, terutama pada pertukaran informasi.

Qatar juga merupakan mitra penuh dan anggota aktif di Aliansi Internasional melawan ISIS. Dalam hal ini, tambah Laporan, Qatar telah memberikan dukungan dan fasilitas untuk operasi militer AS di Kawasan tersebut.

Terkait Koalisi Islam pimpinan Arab Saudi, Laporan menyebut Qatar mendukung penuh koalisi ini dalam perang melawan teroris.

Sedangkan terkait pemberantasan radikalisme, Laporan menyebut Qatar berperan secara strategis dan mendasar melalui investasinya di bidang pendidikan. Tentang hal ini, Laporan mengutip pernyataan dari Menlu Qatar, Syeikh Muhammad bin Abdulrahman Al Tsani.

Selain Qatar, Laporan AS juga membahas tentang Arab Saudi. Disebutkan, beberapa individu dan entitas di Arab Saudi masih memberikan dukungan dana untuk organisasi teroris meski pemerintah Arab Saudi berupaya keras dalam memberantas terorisme.

Laporan menjelaskan, meski ada pengawasan ketat dari pemerintah Arab Saudi terkait aliran dana, diduga dana-dana tersebut dikumpulkan dan dikirim ke luar negeri secara rahasia.

Terkait negara Bahrain, Laporan menyebut meski pihak pemerintah Bahrain telah mengumumkan 68 organisasi sebagai organisasi teroris, tapi pemerintah hingga tahun 2016 tidak berbuat apapun.

Sementara Uni Emirat Arab (UEA), disebut Laporan sebagai pusat keuangan utama bagi organisasi-organisasi teroris.

Sedangkan Mesir, serangan-serangan yang terjadi di akhir tahun (2016), menunjukkan bahwa bahaya terorisme masih sangat besar di sana, menurut Laporan.

Laporan AS itu juga menyebutkan, Iran menjadikan Garda Militer untuk operasi intelijen dan mendukung organisasi-organisasi teroris di Irak dan Suriah, serta Hizbullah Syiah di Lebanon. Tujuannya jelas untuk merongrong stabilitas di Timur Tengah. (whc/dakwatuna)

Koresponden Al-Jazeera di Washington, Abdulrahim Faqran mengatakan, Laporan Kemenlu AS ini sangat penting, terutama di tengah kondisi yang terjadi di antara negara-negara Teluk. Ia menambahkan, Laporan ini menunjukkan upaya negara-negara di dunia dalam memberantas terorisme.

Faqran menyebutkan, pemerintah Qatar menjalin kerjasama di berbagai bidang dengan AS dan negara lain seperti Arab Saudi dalam memberantas terorisme di Kawasan.

Disebutkan, para pejabat Qatar meyakini bahwa pemberantasan terorisme tidak cukup hanya dengan kerjasama militer di antara negara-negara. Namun diperlukan kesepahaman terkait pentingnya sektor pendidikan dan pengembangan diri. (whc/dakwatuna)A

Sumber: Aljazeera.net

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization