Topic Archives: Kudeta di Mesir

Dr. Gamal Nassar, ketua Forum Politik dan Strategi Alternatif, menyebutkan telah mempunyai informasi yang bisa dipastikan kebenarannya bahwa As-Sisi sedang intensif melakukan komunikasi dengan Amerika. Dirinya meminta jaminan keselamatan jika harus melepaskan kekuasaannya.

Terjadi aksi teror di gereja Bunda Maria, di daerah Waraq, Provinsi Giza, Ahad sore (20/10/2013) kemarin. Dua orang mengendarai sepeda motor menembakkan senjata api ke sebuah acara pernikahan di depan gereja. Aksi teror ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia, dan enam orang luka-luka.

Pengamat politik, Dr. Sarhan Sulaiman, mengatakan bahwa Al-Azhar telah mengembalikan peran politiknya yang besar. Dalam sejarah, Al-Azhar selalu menjadi penentang utama penguasa diktator. Hal ini tentu membuat kaum pengkudeta saat ini merasa kehilangan mukanya.

Terjadi lagi kebohongan publik yang dilakukan militer Mesir. Situs resmi stasiun Nile (nile.eg) memuat pernyataan juru bicara resmi militer, Kolonel Ahmad Ali, bahwa Mesir tidak mengalami kekalahan saat bertanding melawan Ghana 13 Oktober silam.

Sebuah foto tersebar di berbagai situs media saat ini. Foto ini menuai banyak kecaman publik. Seorang personil militer Mesir yang masuk dalam divisi “Sha’iqah” (pasukan spesialis dalam operasi cepat) terlihat menodongkan senapan laras panjangnya kepada seorang gadis, di kota Alexandria.

Beginilah jadinya ketika olah raga dijadikan alat politik. Pembicaraan tentang bola dan kudeta semakin ramai pasca kekalahan timnas Mesir 6-1 saat bertanding dengan timnas Ghana. Mulai dari pencurian hak siaran, lambang R4BIA di lapangan, orang Mesir mendoakan Mesir kalah, dan sebagainya.

Para pengguna facebook saat ini sedang banyak membicarakan dan menyebarkan sebuah foto bergambarkan kuburan keluarga As-Sisi.

Isteri juru bicara resmi Ikhwanul Muslimin, Dr. Ahmad Arif yang sekarang berada dalam penjara pemerintah kudeta, menceritakan bagaimana suasana shalat Idul Adha di penjara ‘Aqrab. Menurutnya, Dr. Ahmad Arif bertindak sebagai imam dan khatib.

Sebuah sumber di Maspero, pusat kantor televisi dan radio di Mesir, menginformasikan tentang sebab Channel 2 televisi Mesir mencuri siaran langsung pertandingan sepakbola antara timnas Mesir dan Ghana yang disiarkan Aljazeera pada hari Selasa (15/10/2013) yang lalu. Padahal pertandingan tersebut disiarkan Aljazeera +8 secara terbuka dan tidak terenkripsi, semua orang bisa menyaksikannya di stasiun Aljazeera. Seperti diberitakan situs klmty.net edisi Kamis (17/10/2013).

Televisi Mesir Channel 2 mencuri siaran pertandingan sepakbola antara Mesir dan Ghana. Hak siar pertandingan tersebut dimiliki sepenuhnya oleh stasiun Aljazeera. Dalam pertandingan yang dilaksanakan tadi malam, Selasa (15/10/2013) pukul 11.00 WIB, televisi Mesir Channel 2 menyiarkan pertandingan tersebut secara lengkap tanpa seijin Aljazeera.