dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Kairo. Terjadi aksi teror di gereja Bunda Maria, di daerah Waraq, Provinsi Giza, Ahad sore (20/10/2013) kemarin. Dua orang mengendarai sepeda motor menembakkan senjata api ke sebuah acara pernikahan di depan gereja. Aksi teror ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia, dan enam orang luka-luka.
Aksi ini banyak mendapatkan kecaman. Misalnya mantan menteri perencanaan dan kerja sama internasional, dan anggota dewan pimpinan pusat Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), ‘Amru Darraj, mengatakan, “Walaupun belum ada keterangan detail tentang kejadian ini, aku mengecam serangan yang dilakukan terhadap gereja Bunda Maria di Waraq. Aku meminta pihak yang berwajib untuk sesegera mungkin melakukan investigasi dan menemukan para pelakunya. Ini mungkin salah satu permainan untuk lebih mengacaukan kondisi politik di Mesir.” Demikian ditulisnya di akun resmi twitternya.
Tawakul Karman, pemenang Nobel Perdamaian asal Yaman, menulis status di akun facebooknya, “Aku mengecam aksi teror terhadap gereja di Waraq ini. Aku sungguh turut berduka cita dengan seluruh korban yang jatuh.” Beliau juga mempertanyakan kenapa aksi seperti ini bisa terjadi. Mengapa kepolisian yang biasanya cepat dalam melakukan penangkapan, walaupun kepada orang yang tidak bersalah, kali ini tidak bisa melakukan apa-apa? Mengapa Undang-undang Darurat hanya bisa diberlakukan untuk menangkapi para aktivis Islam, dan tidak bisa mengantisipasi kejadian seperti ini?
Sedangkan jurnalis Zainal Abidin Taufiq, menyatakan bahwa aksi-aksi seperti ini terjadi untuk menciptakan suasana tidak kondusif untuk kerukunan beragama. Taufiq mengatakan, “Tidak akan terjadi perang saudara di Mesir, apa pun yang kalian usahakan. Mainkanlah cara yang lain,” demikian dikatakannya di akun facebooknya. (msa/dakwatuna/fj-p)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
