Topic Archives: Krisis di Suriah

Ketua persatuan ulama Muslim sedunia (IUMS), Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, mengucapkan selamat kepada para pejuang revolusi atas kemenangan beruntun mereka yang di Suriah bagian utara.

Para dubes asing di Dewan Keamanan PBB bercucuran air mata pada Kamis kemarin (16/4/2015) saat disajikan rekaman video yang memuat kegagalan tenaga medis menyelamatkan nyawa tiga anak kecil bersaudara yang meregang nyawa akibat gas beracun yang digunakan rezim Bashar Al-Assad dalam memerangi kelompok oposisi.

Sebuah masjid hancur dibom pasukan rezim Basyar Asad di Suriah. Banyak mushaf yang ikut hancur di dalamnya.

Pasukan militer rezim Basyar Asad menjatuhkan dua bom ‘Barel Maut’ ke rumah sakit Palestina di kamp pengungsian Palestina di Yarmouk, Damaskus, Suriah.

Pada 2009, dua tahun sebelum revolusi Suriah dimulai, seorang pemuda bernama Huzaifah melihat sepasang sepatu di sebuah pusat perbelanjaan di Aleppo. Dia membelinya, namun memutuskan hanya akan memakainya saat melihat ibunya lagi.

Setelah empat tahun berpisah, bocah Palestina bernama Sundus Ali Bashir (10 tahun) ini akhirnya bertemu dengan ibunya di kota Istambul, Turki.

Musim dingin dengan suhu terburuk mencapai -3o celcius masih menyelimuti. Jangankan membeli baju hangat dan selimut, untuk makan saja mereka terpaksa menanti uluran tangan yang peduli.

Basyar Asad mampu bertahan dan semakin bebas membunuhi rakyatnya karena dukungan orang-orang Kristen.

Walaupun belum dideklarasikan, keberadaan Hizbulah Suriah sudah banyak diberitakan di media. Karena banyak korban membawa identitas organisasi Syiah baru ini.

Beberapa hari ini, ada hal yang menarik perhatian publik, beberapa kelompok pejuang revolusi Suriah menekankan adanya beberapa korban tewas berasal dari Hizbulah Suriah.