dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Istambul. Setelah empat tahun berpisah, bocah Palestina bernama Sundus Ali Bashir (10 tahun) ini akhirnya bertemu dengan ibunya di kota Istambul, Turki.
Seperti diberitakan Al-Quds, Ahad (29/3/2015) hari ini, Sundus awalnya tinggal bersama kerabatnya di kamp pengungsian Yarmuk, Damaskus, Suriah. Kini dia bisa bertemu dengan ibunya Khalida Suwaidawi, di Istambul berkat kerja sama para pejabat dan lembaga kemanusian Turki.
Sundus sangat berterimakasih kepada pemerintah Turki yang telah membantu mempertemukannya dengan sang ibu. Kini, menurutnya, dia sangat berbahagia karena telah mengakhiri masa-masa yang sangat sulit dan menyedihkan dalam hidupnya. “Dulu, aku hanya bisa menangis. Tapi aku tidak putus harapan.”
Bagaimana ibu-anak ini bisa terpisah, Khalida bercerita, “Dulu kami tinggal di kamp pengungsian Yarmuk. Suamiku telah meninggal dunia. Ketika terjadi perang, aku putuskan tinggalkan Suriah menuju Yordania bersama anakku. Tapi pemerintah Yordania telah mengizinkan Sundus masuk wilayah Yordania karena dia berkewarganegaraan Palestina. Aku berkewarganegaraan Suriah.”
Karena ditolak, kakeknya saat itu membawa pulang Sundus, untuk mengurus izin masuk Yordania dari kedutan besar Yordania di Damaskus. Tapi lama sekali usaha ini tidak berhasil. Sundus dan kakeknya juga telah berusaha masuk ke Libanon sebanyak 7 kali. Semuanya berakhir dengan kegagalan.
“Maka aku putuskan untuk pergi ke Turki yang membolehkan kedatangan warga Palestina. Berkat bantuan pemerintah Turki dan dewan ulama Palestina, kini aku akhirnya bertemu dengan putriku,” demikian Khalida mengakiri ceritanya. (msa/dakwatuna)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
