Topic Archives: Krisis di Suriah

Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani, mengatakan bahwa dunia internasional saat ini sudah tidak lagi memperhatikan apa yang dialami rakyat Suriah. Dunia hanya memperhatikan aksi-aksi ISIS.

Hingga kini, sekitar 1600 orang telah menjadi korban meninggal dalam serangan yang dilakukan pasukan koalisi internasional melawan ISIS pimpinan Amerika Serikat di Suriah.

etelah pertempuran dahsyat beberapa hari, pasukan revolusi Suriah di Aleppo berhasil membunuh seorang komandan tempur Libanon yang memimpin operasi-operasi militer rezim Asad di kota ini.

Hashtag #إيران_تحتل_سوريا (#Iran_Menjajah_Suriah ) menjadi trending topic politik di kawasan Timur Tengah pada Sabtu ini (21/2/2015).

Dewan komando revolusi Suriah, Jumat (20/2/2015) kemarin, mengeluarkan siaran pers yang mengecam tindakan Iran yang melakukan perang sektarian di Suriah.

Amerika Serikat dan Turki sudah menandatangani sebuah kesepakatan untuk melatih dan mempersenjatai kelompok perlawanan moderat di Suriah. Berdasarkan kesepakatan itu, AS akan melatih sekitar 5.000 kelompok oposisi di lokasi-lokasi di Turki dan tempat lainnya di kawasan tersebut.

Sebuat riset lapangan menunjukkan bahwa pengungsi Suriah adalah komponen terbesar anak jalanan di Libanon. Seperti diberitakan Sky News, Senin (16/2/2015) kemarin.

Efek perang yang saat ini berlangsung di Suriah, tidak hanya menyebabkan jatuhnya ratusan ribu korban jiwa, dan munculnya kota-kota hantu. Tapi juga berefek sosial, di antaranya merebaknya fenomena pernikahan dini.

Otoritas Jepang telah menahan paspor seorang jurnalis yang berencana berkunjung ke Suriah, seperti dilaporkan oleh media lokal (9/2/2015). Paspor Yuichi Sugimoto ditahan untuk melindungi hidupnya, seperti disampaikan oleh pemerintah.

Ketua persatuan ulama Muslim sedunia (IUMS), Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, mengecam perlakuan ISIS terhadap para tawanan perang. Karena tawanan perang adalah termasuk golongan lemah yang harus dikasihani dan diperlakukan secara manusiawi.