Menjadi wanita adalah amanah. Bukan amanah yang sementara, Tapi amanah sepanjang usia ini ada. Dan sudah seharusnya kita menjaga amanah ini dengan membentengi diri kita dengan iman dan ilmu. Senantiasa belajar dan berusaha untuk selalu memperbaiki diri. Karena memang menjadi wanita baik itu tidak mudah butuh iman dan ilmu kehidupan yang seiring dengan pengalaman.
Baca selengkapnya »Apa yang Harus Saya Lalukan? Orang Tua Selalu Ribut
Ibu sering sekali marah kepada saya, meluapkan kemarahannya. Bapak kerja sebagai penjual burung. Akhir-akhir ini burung bapak mati karena stres. Jujur saya kesal dengan tingkah laku ibu. Saya sudah dewasa, bisa ke mana saja saya mau. Akan tetapi saya memikirkan adik-adik saya yang masih kecil. Ibu selalu merasa benar. Saya tidak ingin ikut campur, tapi ibu selalu mencampurkan saya dalam masalahnya. Apa tindakan yang harus saya lakukan?
Baca selengkapnya »Syaikh Yusuf Al-Qardhawi: Salam Hormat untuk Rakyat Turki
Syeikh Yusuf Qardhawi mengatakan, “Allah Taala akan menolong Turki dan rakyatnya yang telah memilih kebebasan dan membantu bangsa-bangsa lemah. Rakyat Turki sudah berkali-kali keluar dari neraka kudeta. Mereka tidak akan mau lagi hidup di bawah kekuasaan kudeta. Berbahagialah rakyat Turki. Demi Allah, Allah Taala tidak akan meninggalkan kalian. Kalianlah yang telah membantu orang lemah, menyambut dan menerima tamu (pengungsi)."
Baca selengkapnya »Bekerjalah Demi Kehormatanmu
Ayolah, bekerja! Bekerja sekuat dan semampu kita. Tidak perlu malu dan gengsi, apapun jenis pekerjaan yang kita lakukan asalkan halal tidak akan menurunkan derajat seseorang di hadapan Allah. Bercocok tanam, menjadi kuli bangunan, penjual bakso, tukang tambal ban, tukang cukur, itu semua lebih baik dan mulia daripada pengangguran, hidup menjadi peminta minta atau belas kasihan orang lain. Jangan hanya melihat pekerjaan dari jenis pekerjaannya tapi yang utama lihatlah halal-haram nya. Pekerjaan yang di mata manusia nampak hina namun halal jauh lebih baik daripada nampak mulia di mata manusia namun hina di hadapan Allah.
Baca selengkapnya »Hakikat Penghormatan Terhadap Wanita Dalam Islam
Tidak ada yang mengungguli satu sama lain. Juga tidak ada yang marginal dan super marginal. Perempuan bukanlah makhluk inferior dan laki-laki juga tidak memiliki tingkat superioritas di atas perempuan. Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan peran dan sikapnya masing-masing. Laki-laki dan perempuan diciptakan untuk saling melengkapi, mereka berperan bersama sebagai khalifah Allah di muka bumi ini untuk merawat dan melestarikan bumi.
Baca selengkapnya »Walau Tetapkan Idul Adha pada 4 Oktober, Muhammadiyah Tetap Hormati Keputusan Pemerintah
Terkait adanya perbedaan, Yunahar mengimbau masyarakat untuk tidak membesar-besarkan dan ditanggapi secara berlebihan
Baca selengkapnya »Warga Asing di Saudi Harus Hormati Syiar Ramadhan
Departemen dalam negeri Arab Saudi meminta warga asing non Muslim yang berada di wilayah Saudi untuk menghormati ibadah Ramadhan yang akan segera dilaksanakan oleh umat Islam.
Baca selengkapnya »Mencintai Ulama Karena Allah SWT Mencintainya
Ulama adalah orang yang berilmu, lalu takut kepada Allah swt. Ilmu ulama bukan sekadar informasi buku berjilid-jilid yang tersimpan dalam memori mereka.
Baca selengkapnya »Kehormatan Perempuan
Bagi saya, kemuliaan wanita akan tetap ada selama ia menjaga kehormatannya. Kadang, saya berpikir mungkin lebih baik menjadi perempuan galak atau ditakuti lelaki, daripada harus memunculkan fitnah akibat senyuman kita… daripada harus menjadi penyebab penyakit hati mereka akibat terlalu lembutnya suara kita… daripada harus menjadi penyebab futurnya mereka karena kecerobohan dan kelalaian dalam menjaga izzah-iffah kita...
Baca selengkapnya »Menyimak Kicau Merajut Makna
Menyimak Kicau Merajut Makna Judul buku : Menyimak Kicau Merajut Makna Penulis : Salim A. Fillah Penerbit : Pro-U Media Cetakan Ke : 2 Tahun Terbit : 2012 Tebal Halaman : 408 halaman Jawaban terindah pada pemfitnah: “Jika kau benar, semoga Allah mengampuniku. Jika kau keliru, semoga Allah mengampunimu.” Jawaban terbaik pada penghina dan pencela kehormatan: “Yang kau katakan tadi sebenarnya adalah pujian, sebab aslinya diriku lebih mengerikan.” Jawaban teragung pada caci maki dan kebusukan: “Bahkan selalu ingin membalas, aku tak kuasa. Sebab aku tak punya kata-kata keji dan nista.” Terjawablah pujian: “Moga Allah ampuni aib yang tak kau tahu; tak menghukumku sebab sanjungmu; dan jadikanku lebih baik dari semua itu.” Jawaban termulia pada yang memuji: “Semoga Allah ampuni yang tak kau ketahui, semoga doamu membaikkan diriku dan dirimu.” Kata-kata indah di atas adalah salah satu “kicauan” Salim A. Fillah. Masih banyak lagi “kicauan” yang penuh pembelajaran, dan semuanya terangkum dalam buku “Menyimak Kicau Merajut Makna”. “Menyimak Kicau Merajut Makna” adalah judul buku terbaru dari Salim A. Fillah. Buku ini merupakan kumpulan tweet dari akun @salimafillah. Kumpulan “kicauan” yang penuh dengan makna, pantas untuk dijadikan muhasabah diri. Di dalam buku ini pun dibahas mengenai adab twitter. Tak hanya itu, buku ini juga menjelaskan bagaimana adab berpuji, adab bicara, adab menasihati, dan masih banyak lagi. Selain kumpulan tweet dari akun @salimafillah, disuguhkan pula kultwit spesial Ramadhan. Kata-katanya begitu memukau. Salim A. Fillah begitu lihai dalam merajut dan merangkai potongan kata-kata dalam tweet-nya menjadi kalimat yang penuh makna. Jika membaca buku ini, maka akan kau temukan pengalaman yang luar biasa. Buku ini adalah sebuah renungan, penuh motivasi, inspirasi, dan juga hikmah. Salim A. Fillah sukses membuat pembacanya “tenggelam” dalam “kicauan”nya. Begitu menyegarkan, memberikan energi yang luar biasa! Dan, Salim A. Fillah pun membuat pembaca benar-benar menyimak “kicau”nya dan merajut makna bersama, menyelami samudera kata-kata mutiara yang mampu menggugah jiwa. Seuntai kicauan berserakan, dari hamba Allah yang tertawan dosanya; santri yang tertahan kejahilannya, yang berharap dapat berbagi manfaat dalam faqir dan dha’ifnya.
Baca selengkapnya »