Topic
Home / Narasi Islam / Wanita / Hakikat Penghormatan Terhadap Wanita Dalam Islam

Hakikat Penghormatan Terhadap Wanita Dalam Islam

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

muslimahdakwatuna.com – Ada sebuah stigma negatif dalam lagu lama yang sering sekali terdengar di Indonesia. “Wanita dijajah pria, sejak dahulu kala wanita dijajah pria” begitulah lirik yang terus berulang di telinga masyarakat Indonesia. Apakah stigma dalam lirik lagu ini benar? Ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki tercermin dalam lirik lagu ini sebagai stigma negatif. Banyak pihak yang menentang masalah ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki dan orang-orang ini disebut sebagai penganut mazhab feminism (feminist). Apakah benar laki-laki menjajah dunia dalam berbagai bidang? Apakah benar perempuan tidak bisa mengubah dunia? Bagaimana peran perempuan di dunia sebenarnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut seringkali datang dan pergi tanpa jawaban. Namun, ada fakta yang perlu dicermati mengenai perempuan sesungguhnya, “Perempuan adalah makhluk ciptaan Allah yang juga diutus sebagai khalifah Allah untuk bumi ini”. Bukankah Allah tidak menyebutkan laki-laki yang diutus sebagai khalifah di muka bumi ini tetapi manusia. Bukankah yang Allah ciptakan bersama jin semata-mata untuk beribadah adalah manusia bukan hanya laki-laki (Adz-Dzariyat: 56). Fakta ini menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki harus bekerja sama untuk menjaga dunia sebagai amanat.

Fakta lain yang sering dilupakan oleh kaum feminis adalah perbedaan yang hakiki antara laki-laki dan perempuan. Apakah perempuan dan laki-laki itu sama? Tentu saja jawabannya adalah secara jelas berbeda. Perbedaan pertama yaitu kemampuan berbicara perempuan. Perempuan memiliki kemampuan bicara lebih banyak daripada laki-laki. Perbedaan berikutnya, menurut penelitian yang dilansir oleh softpedia, Senin (4 Maret 2013), tim peneliti Universitas California dan beberapa Universitas di Madrid menyatakan bahwa meskipun perempuan memiliki otak yang kurang lebih delapan persen lebih kecil daripada otak laki-laki, mereka bisa melakukan tugas lebih cepat daripada laki-laki (Ayunda W. Savitri, Okezone.com: 2013). Kemudian hal yang membedakan berikutnya adalah perempuan bisa melakukan pekerjaan berbeda secara bersamaan dengan baik, sementara laki-laki akan kesulitan jika mereka melakukan pekerjaan yang berbeda dalam waktu bersamaan. Oleh karena itu, seorang ayah yang sedang menyetir akan sulit berinteraksi aktif untuk mengobrol. Di sisi lain, seorang ibu diberikan potensi yang tepat, dia dapat memasak tetapi tidak melupakan tugasnya untuk mengawasi dan mengurus anaknya. Seorang ibu juga tidak akan mengalami kesulitan untuk mengajarkan anaknya pelajaran sekolah di saat dia juga harus menyapu lantai. Allah menciptakan makhluk-Nya dengan segala pertimbangan yang luar biasa. Perbedaan yang dimiliki manusia memiliki hikmah tersendiri dari Allah SWT.

Penciptaan laki-laki dan perempuan sudah dikonsepkan dengan sempurna oleh Yang Maha Esa, Allah SWT. Mereka memang diciptakan berbeda dengan kemampuan dan sikap masing-masing. Laki-laki memiliki kemampuan untuk mengatasi rasa sakit lebih baik daripada perempuan. Menurut penelitian yang dilansir oleh Your Tango (11 Februari 2013), perempuan membutuhkan morfin dalam tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi rasa sakit daripada yang dibutuhkan oleh laki-laki. Hal ini menyebabkan mengapa laki-laki lebih kuat dan tahan dalam melakukan pekerjaan yang melibatkan fisik secara simultan daripada perempuan. Semua telah diciptakan dalam porsi yang tepat dan terukur. Allah Maha Besar.

Namun sayangnya, tidak semua manusia menyadari kesempurnaan ciptaan Allah ini. Banyak pemikir feminis, semoga saya tidak, ­ yang menyatakan bahwa perempuan dan laki-laki harus sama dalam semua bidang. Hal inilah yang digunakan sebagai senjata pamungkas beberapa kaum feminis untuk menyerang Islam yang dinyatakan sangat membedakan laki-laki dan perempuan. Islam juga dianggap terlalu mendiskriminasikan perempuan dalam berbagai bidang. Hal yang lebih ekstrem adalah ayat-ayat Allah dalam Alquran dianggap perlu untuk diubah karena tidak sesuai dengan keadaan emansipasi wanita dewasa ini seperti ketentuan talak yang hanya boleh diajukan oleh laki-laki. Nauduzubillahimindzalik.

Dalam Islam ada peraturan yang dianggap mendiskriminasi perempuan untuk berkembang dan membangun dunia. Misalnya dalam hukum waris dalam Surat An-Nissa disebutkan bagian laki-laki lebih banyak daripada bagian yang diterima perempuan. Jika dilihat dari kulitnya saja, hal ini terlihat seperti sesuatu yang tidak adil. Namun, perintah Allah ini sangat logis dan masuk akal. Laki-laki memiliki kewajiban sebagai kepala keluarga dan pemberi nafkah bagi anak dan istrinya, oleh karena itu laki-laki diperintahkan untuk mengolah harta warisan untuk kepentingan lebih banyak orang (anak-anak dan istrinya). Hal yang juga dipermaslahkan adalah bolehnya laki-laki memiliki istri lebih dari satu sementara perempuan tidak boleh memiliki suami lebih dari satu. Diskriminasi? Terkesan iya, tetapi ingatlah pada zaman mendekati hari kiamat jumlah laki-laki dan perempuan akan berbanding sangat jauh. Perempuan akan jauh lebih banyak daripada laki-laki yang membuat pasangan laki-laki dan perempuan sulit untuk dibagi dalam kauntitas yang sama. Melihat fenomena-fenomena di dunia, sebagai makhluk yang diberikan ilmu oleh Allah, seharusnya manusia mampu bersyukur dan menyadari bahwa Allah telah menciptakan keseimbangan di dunia ini dalam firman-Nya di Alquran. Alangkah terlalu durhakanya manusia jika menggugat Allah. Yang Maha Esa ini sangat menghargai kedudukan wanita. Seharusnya muslimin dan muslimat-lah yang menjadi pelindung martabat wanita atau dengan kata lain sebagai feminis sejati.

Tidak ada yang mengungguli satu sama lain. Juga tidak ada yang marginal dan super marginal. Perempuan bukanlah makhluk inferior dan laki-laki juga tidak memiliki tingkat superioritas di atas perempuan. Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan peran dan sikapnya masing-masing. Laki-laki dan perempuan diciptakan untuk saling melengkapi, mereka berperan bersama sebagai khalifah Allah di muka bumi ini untuk merawat dan melestarikan bumi. Mereka juga saling menyeimbangkan dalam tugas dan misi utama mereka. Mereka bersama-sama diperintahkan untuk menyembah Allah, hal yang semata-mata menjadi tujuan hidup manusia bersama jin saat diciptakan. Ingatlah Allah sendiri tidak pernah mendiskriminasi wanita dalam tugas utama karena Allah berfirman terhadap semua manusia. Aku menjadi feminis yang hakiki karena Allah.

Daftar Pustaka

Alquran Alkarim

Books

Jackson, Robert, and Georg Sorensen. Pengantar Studi Hubungan Internasional (translated by Dadan Suryadipura, Introduction to International Relations). 2005. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Nurhadi (2007) ‘Poskolonial: Sebuah Pembahasan’, Seminar Rumpun Sastra, Jogyakarta

Journals and Articles

Richard John Beardsworth, Postmodernism in International Relations, available from: http://knowledge.sagepub.com/view/intlpoliticalscience/n477.xml [accessed: 11th May 2013 at 23.50]

Der Derian, J. 1988. ‘Introducing Philosophical Traditions in International Relations,’ in Millennium, Vol. 17, No. 2, p. 192, in Justin Pickard (e-International Relations), How do Postmodernists Analyse International Relations?, available from: http://www.e-ir.info/2008/01/28/how-do-postmodernists-analyse-international-relations/ [accessed: 12th May 2013 at 01.26]

Savitri, Ayunda W. 2013. Diakses di http://techno.okezone.com/read/2013/03/04/56/770832/peneliti-temukan-perbedaan-cara-kerja-otak-perempuan-dan-laki-laki.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Padjadjaran.

Lihat Juga

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Figure
Organization