Ia menambahkan, sikap ini dilakukan Iran karena As-Sisi secara tidak langsung membantu kembalinya kekuasaan Bashar Asad di Suriah. "Iran tidak akan mengorbankan kepentingannya dengan As-Sisi hanya karena Hamas," jelas Zaatreh.

Nasser juga menyebutkan, bahwa yang dibutuhkan untuk rekonstruksi Gaza saat ini adalah bidang perumahan, sebanyak 200 juta USD sudah dialokasikan namun tak kunjung cair. "Yang sampai ke kami baru 5% dari total bantuan yang diberikan," keluhnya. Menurutnya, apabila kondisi rekonstruksi berjalan lambat seperti ini, maka diprediksikan Gaza baru akan pulih secara fisik minimal 10 tahun lagi.

Pernyataan ini disampaikan Khatib melalui statusnya di akun Facebook. Ia menuliskan, "Hamas adalah saudara kita, yang saya ketahui semua yang sda di Hamas itu baik. Maka saya mengajak semua pihak memberikan kritikan yang sifatnya membangun dan bukan untuk menghancurkan mereka." tulisnya. "Cukup apa yang menimpa kita sekarang sebagai cerminan, dimana kita akhirnya saling hantam satu sama lain. " tambah Khatib dalam statusnya, menyinggung kondisi oposisi di Suriah yang masih sulit bersatu.

Universitas Kairo di Mesir memberhentikan seorang dosen bernama, Prof. Dr. Madihah As-Sayih, untuk kemudian pihak kampus akan melakukan investigasi. Hal ini dilakukan karena sang dosen dituduh mempromosikan pemikiran, Sayyidd Qutub; intelektual Muslim moderat yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin.

3 unit ambulans sudah berhasil diberikan ke pihak Palestina di Jalur Gaza, sedangkan 2 unit ambulans sisanya, dari BSM jakarta Raya dan PKPU masih masih berada di Alexandria, karena masih dalam proses pengurusan dokumen dan akan segera dikirimkan ke Jalur Gaza dalam kesempatan mendatang. Sebagaimana yang dilansir oleh reporter TV One di Kairo, Amran Hamdani.

Aksi ini menginginkan jatuhnya pemerintahan kudeta militer yang selama ini telah menyebabkan rakyat kelaparan dan jatuh miskin. Mereka berjanji pada tanggal 25 Januari besok rakyat akan memenuhi lapangan dan jalan-jalan dengan sembari menerikkan "rakyat melakukan revolusi".

Pejabat Palestina yang bertugas mengatasi permasalahan di perbatasan mengatakan, bahwa waktu tiga hari yang diberikan Mesir untuk membuka perbatasan sangatlah kurang. Karena menurutnya, hingga kini ada puluhan ribu rakyat Gaza yang menunggu penyeberangan darat ini dibuka secara permanen.

Para pendukung presiden terpilih Mesir, Muhammad Mursi yang dikudeta oleh militer, secara mengejutkan melakukan aksi demonstrasi di lapangan Tahrir; lapangan yang dahulu menjadi simbol tumbangnya rezim otoriter Husni Mubarak. Aksi tanpa izin dari aparat kudeta ini mereka lakukan menjelang peringatan empat tahun revolusi 25 Januari di Mesir.

Akibat dari kasus penusukan tersebut, aparat keamanan Israel semakin memperketat pengamanan sudut-sudut kota di wilayah jajahannya. Pelaku sendiri diketahui membeli pisau-yang dijadikan alat penikaman-dari Tepi Barat, kemudian menyelinap masuk ke kota Tel Aviv pada pagi hari dan kemudian melakukan aksinya.

Surat kabar Times, terbitan Inggris mengutip sumber dari intelijen Israel yang melaporkan, bahwa gerakan Hamas kini telah merancang lahirnya "generasi baru" dengan memproduksi roket-roket canggih. Israel nampak cemas dengan perkembangan pesat yang dimiliki sayap militer Hamas, Izzuddin Al-Qassam.