Pihak aparat keamana Israel mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan keluarga pelaku tabrak mobil dalam perisitwa di Al-Quds, dan mengembalikan jasad Abdurrahman Asy-Syaludi kepada keluarganya pada tengah malam.

Pengadilan Mesir pada hari Ahad, (26/10/2014) kemarin menjatuhkan vonis 3 tahun penjara terhadap 23 orang aktifis dengan tuduhan melanggar UU Mesir yang melarang demonstrasi tanpa memiliki izin.

Pihak Mesir menyampaikan kepada delagasi perundingan Israel-Palestina bahwa perundingan tidak langsung antara keduanya ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Semula perundingan antara kedua belah pihak ini akan melanjutkan pembicaraan gencatan senjata pada hari Senin (27/10/2014).

Turki kembali menjadi tuan rumah sebuah konferensi internasional (21-23 Oktober 2014), kali ini Aliansi Internasional untuk Penyelamatan al-Quds dan Palestina yang memiliki agenda annual meeting para aktivis dari berbagai negara. Bekerja sama dengan Turk-Arap Iliskileri Merkezi dan beberapa organisasi regional, di antaranya Asia Pacific Community for Palestine, forum internasional ini digelar selama tiga hari.

Termasuk diantaranya peringatan terhadap aktifitas ketika upacara berlangsung. Saat itu tidak boleh dalam kondisi antrian pagi, atau berseliweran di depan sekolah. Kalau hal tersebut dilanggar maka akan kena hukuman satu tahun penjara dan denda sebesar 30.000 pound Mesir.

Menurut Audi, kemampuan Hamas bertahan dalam perang selama lebih dari 50 hari, merupakan bukti bahwa mereka telah memenangkan pertempuran ini. Ia kemudian merujuk kepada tulisan Mao Zedong, bahwa dalam pertempuran, apabila tentara militer dalam jumlah besar memerangi kelompok bersenjata, lalu dalam akhir pertempuran tentara ini tidak dapat menuntaskannya, maka hal ini menunjukkan bahwa kelompok bersenjatan inilah yang memenangakan pertempuran.

Syaikh Shadi Al-Ghuryani, Mufti Libya, memberi peringatan keras terhadap otoritas Mesir yang menggunakan pesawat tempurnya untuk menyerang lokasi kubu revolusi Libya.

Kamis dini hari (23/10/2014) pihak penjajah Israel mengumumkan, syahidnya seorang pemuda Al-Quds bernama Abdurrahman As-Syaludi (20 tahun) akibat luka serius terkena tembakan dari polisi Zionis Israel.

Pemuda Palestina yang melakukan aksi ini bernama Abdurrahman Idris Silwadi (22 tahun) ia berulang kali keluar masuk penjara Israel. Penangkapan pertama ia dilepaskan pada tanggal 22 Desember 2013 berada di dalam penjara selama 16 bulan. Kemudian ia ditangkap kembali di rumahnya di kawasan Al-Bustan. Saat itu ia mempertaahankan rumahnya yang terancam dirobohkan oleh tentara Zionis

Gerakan perlawanan Islam Hamas mengingatkan akan misi bantuan ke Jalur Gaza, menurut mereka dunia internasional justru tidak menuntut Israel agar mencabut blokadenya terhadap Jalur Gaza, padahal itu adalah inti dari permasalahan. Menurut gerakan perlawanan ini, blokade harus lebih dulu dicabut dari Jalur Gaza dan setelah itu baru rekonstruksi dilakukan.