Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Menlu Turki Geram dengan Sikap Eropa Terkait Operasi di Afrin

Menlu Turki Geram dengan Sikap Eropa Terkait Operasi di Afrin

Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu. (arabi21.com)

dakwatuna.com – Ankara. Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Mevlut Covusoglu, geram dengan komentar Presiden Prancis, Emmanuel Macron, terkait operasi militer di Afrin. Sebelumnya, Macron menekankan, operasi ‘Ranting Zaitun’ Turki jangan sampai menjadi penjajahan atas tanah Suriah.

Dilansir dari aa.com.tr/ar, Kamis (01/02/2018), Covusoglu menyebut baik Prancis maupun negara lain tak punya hak untuk mengajari negaranya terkait operasi tersebut. “Kami bukan Prancis yang menjajah Aljazair dan Maroko. Perbuatan mereka di benua Afrika juga sudah diketahui banyak orang. Prancis tak perlu mengajari kami soal ini. Operasi Ranting Zaitun sama sekali tidak bertentangan dengan hukum,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tujuan operasi tersebut sangat jelas. Turki, katanya, juga sudah menyampaikan secara gamblang kepada semua pihak terkait hal tersebut.

Covusoglu menambahkan, “Aku telah memberi informasi yang cukup tentang tujuan operasi pada Menlu Prancis. Presiden Erdogan juga melakukan hal yang sama saat berbicara di telepon dengan Macron.”

“Namun sangat disayangkan, orang-orang Eropa memasang standar ganda dalam hal operasi tersebut. Saat berbicara ke publik mereka mengatakan ungkapan-ungkapan itu (menyerang Turki, red). Tapi saat berbicara dengan kami, mereka bilang itu hak Turki untuk melakukan operasi,” lanjutnya.

Selain itu, Covusoglu juga menegaskan Turki satu-satunya negara yang sangat menjaga keutuhan tanah Suriah. Sementara tujuan operasi militer, katanya, semata-mata hanya untuk membersihkan Afrin dari unsur teroris. (whc/dakwatuna)

Sumber: Anadolu Ajansı Arabıc

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization