Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Wakil PM: Turki Berupaya Hadirkan Zona Aman Bagi Rakyat Suriah

Wakil PM: Turki Berupaya Hadirkan Zona Aman Bagi Rakyat Suriah

Wakil PM Turki, Bekir Bozdag. (aa.com.tr/ar)

dakwatuna.com – Ankara. Wakil Perdana Menteri (PM) Turki, Bekir Bozdag menyebutkan, operasi militer ‘Ranting Zaitun’ akan terus berlanjut hingga kota Afrin (Utara Suriah) bersih dari seluruh unsur teroris. Ia menambahkan, Turki akan membangun zona aman yang memungkinkan bagi rakyat Suriah untuk hidup dengan bebas di dalamnya.

Hal itu sebagaimana disampaikannya kepada wartawan asing, seperti dilansir aa.com.tr/ar, Senin (22/01/2018). Menurutnya, ada keinginan untuk membangun zona aman di sisi perbatasan Suriah yang menjamin keamanan rakyat di kedua sisi perbatasan. Namun sejauh ini belum ditentukan luas wilayahnya.

Bozdag menjelaskan, negaranya tidak hanya bekerja untuk mengamankan wilayah perbatasannya dari unsur teroris saja. Melainkan juga mengamankan wilayah perbatasan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Hal ini karena Turki merupakan perbatasan wilayah NATO di Kawasan.

Lebih lanjut Bozdag menyatakan, Turki terus melakukan pendekatan diplomatik. Negaranya juga menyampaikan visi pemberantasan teroris yang lebih efektif di zona tersebut kepada Amerika Serikat, Rusia dan Iran. Bahkan sebelum operasi militer diluncurkan, telah ada pertemuan dengan ketiga negara tersebut, imbuhnya.

Wakil PM itu juga menegaskan bahwa operasi miiter hanya menargetkan teroris saja. Menurutnya, Turki berkomitmen menjaga keamanan sipil baik dari unsur Kurdistan, Arab maupun Turkmenistan di wilayah tersebut. Segala tindakan yang dilakukan juga telah diantisipasi agar tidak merugikan masyarakat sipil.

“Para pendukung organisasi teroris PKK menyebarkan propaganda dusta yang menyebut operasi ini menargetkan rakyat Kurdi. Padahal operasi ini bertujuan untuk menyelamatkan rakyat Kurdi dari penindasan dan ketamakan organisasi teroris tersebut. Selain itu juga bertujuan untuk keamanan dan keselamatan mereka, serta memungkinkan bagi mereka untuk hidup di sana dengan aman. Saudara-saudara Kurdi kami di sana sangat mengetahui itu dengan benar,” kata Bozdag.

Sejauh ini, lanjutnya, serangan Turki sama sekali tidak mengenai unsur sipil. Sementara serangan-serangan teror PKK keseluruhannya merugikan masyarakat sipil di Turki. Sedangkan informasi yang tersebar mengenai korban sipil dari Turki merupakan propaganda dari para pendukung organisasi teroris tersebut.

Bozdag juga menjelaskan tujuan akhir dari operasi militer yang dijalankan. “Turki akan meninggalkan wilayah itu kepada rakyatnya, atau pemilik aslinya. Tentu itu setelah wilayah tersebut dibebaskan dari organisasi teroris. Turki juga akan terus mengawal proses pembangunan setelahnya,” jelasnya.

Operasi “Ranting Zaitun” secara resmi diluncurkan oleh otoritas militer Turki pada Sabtu (21/01) sore waktu setempat. Sejauh ini, pihak militer mengklaim telah melakukan penyerangan terhadap 153 titik yang disinyalir milik organisasi teroris tersebut.

Militer Turki juga menyebut operasi Ranting Zaitun ini telah sesuai dengan hukum internasional dan resolusi DK PBB mengenai pemberantasan teroris. “Turki juga berhak membela diri sebagaimana dimaksud dalam pasal 51 Konvensi PBB dengan tetap menghormati integritas teritorial Suriah,” lanjutnya. (whc/dakwatuna)

Sumber: Anadolu Ajansı Arabıc

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization