Topic
Home / Berita / Nasional / Idul Fitri 1437 H Dinilai Sebagai Momentum Perkuat Ukhuwah Islamiyah

Idul Fitri 1437 H Dinilai Sebagai Momentum Perkuat Ukhuwah Islamiyah

Ketua Umum MUI Kiai Ma'ruf Amin bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (liputan6.com)
Ketua Umum MUI Kiai Ma’ruf Amin bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (liputan6.com)

dakwatuna.com – Jakarta. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengatakan, Idul Fitri 1437 H yang dilaksanakan secara bersama ini merupakan momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. Hal ini disampaikannya usai menggelar sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Senin (4/7/2016).

Dia berpendapat, perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. Namun, menurutnya dalam hal strategis seperti penetapan 1 Syawal mestinya dapat bersatu.

“Boleh saja kita berbeda dalam hal yang bersifat furuiyyah dan khilafiyan, tapi dalam hal yang sangat strategis hendaknya kita bisa bersatu,” ujar KH Makruf Amin, seperti yang dilansir dari portal resmi kemenag, Senin (4/7/2016).

Dia optimistis, ke depan umat Islam sebagai unsur utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat menjadi kekuatan yang dapat menyatukan bangsa.

“Oleh karena itu, marilah kita satukan kerangka berfikir kita, kita satukan juga pernyataan-pernyataan kita, kita satukan juga harakah atau gerakan kita, Insya Allah umat Islam ke depan sebagai unsur utaam di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi kekuatan yang dapat menyatukan seluruh bangsa Indonesia ke depan,” imbuhnya.

Selain KH Ma’ruf, Ketua Komisi VIII DPR M. Ali Taher juga mengungkapkan rasa syukur. Dia berpendapat, penetapan Idul Fitri secara bersama ini patut mendapatkan apresiasi.

“Tahun ini diberikan kebarokahan luar biasa, khususnya untuk umat Islam. Puasa bersama, Syawal juga bersama-sama, ini kemuliaan,” ujarnya, seperti yang dilansir dari viva.co.id, Senin (4/7/2016).

Sementara itu, Presiden PKS M Sohibul Iman di hari yang sama juga mengatakan, bahwa momentum Idul Fitri yang dirayakan secara bersamaan ini merupakan simbol semangat persatuan umat dan saling menghormati.

“Dalam sidang isbat ini, perwakilan semua ormas Islam berhimpun dan bermusyawarah, lalu memutuskan kapan awal Ramadhan dan awal Syawal. Semangat ini adalah semangat persatuan, tentunya untuk kemaslahatan bersama umat Islam,” ujar Sohibul Iman, seperti yang dilansir dari portal resmi PKS, pks.id, Senin (4/7/2016)..

Sehingga menurut Sohibul Iman, hasil sidang isbat bukan sebatas keputusan pemerintah atau menteri agama, melainkan keputusan bersama kaum muslimin. Namun demikian, dirinya memaklumi tetap adanya perbedaan pandangan di antara unsur umat Islam Indonesia dalam metode menentukan awal bulan hijriyah. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization