dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Mesir. Sejumlah media AS mengulas peristiwa pembajakan pesawat Egypt Air tujuan Siprus pada Selasa kemarin (29/3/2016), menyoroti buruknya keamanan bandara di Mesir.
Harian Washington Post misalnya yang menggarisbawahi peristiwa pembajakan itu terjadi pada situasi terburuk di Mesir saat ini yang akan memukul kembali perekonomian di negara itu.
Disebutkan bahwa meskipun otoritas Mesir terkait telah membantah adanya unsur terorisme di balik peristiwa pembajakan, tetap akan timbul ketakutan berkunjung ke Mesir, apalagi peristiwa jatuhnya pesawat Rusia di Sinai pada Oktober 2015 masih lekat dalam pikiran orang banyak.
Washington Post juga menyebutkan bahwa upaya Mesir memperkuat pengamanan bandaranya pasca tragedi pesawat Rusia itu tidak akan mengembalikan kepercayaan publik setelah peristiwa pembajakan Selasa kemarin.
Di sisi lain, seorang peneliti di salah satu lembaga riset strategis di Cairo, Kamal Al-Buhairi, mengakui bahwa sesungguhnya Mesir bermasalah dalam prosedur keselamatan penerbangannya.
Menurutnya, bandara-bandara Mesir perlu berkonsultasi dengan perusahaan-perusahaan dunia untuk mengevaluasi kembali sistem pengamanannya.
Al-Buhairi mengingatkan bahaya jaringan terorisme yang menurutnya tampak mulai membidik bandara dan pesawat sebagai target serangannya, dengan berkaca pada serangan di bandara Mogadishu, Somalia, dan bandara Brussel baru-baru ini. (rem/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Rio Erismen
