Topic
Home / Narasi Islam / Sosial / Guru Periset Pengubah Wajah Pendidikan Indonesia

Guru Periset Pengubah Wajah Pendidikan Indonesia

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Permasalahan kompleks yang terus menerus terjadi di Negara Indonesia sudah tidak asing terdengar oleh kita. Negara yang sudah diakui kemerdekaannya ternyata masih banyak permasalahan-permasalahan yang harus segera diselesaikan. Secara konstitusi memang kita bisa dikatakan merdeka, tetapi kita lihat pada fakta yang ada pada saat ini, pengangguran yang masih banyak, harga makanan pokok yang terus naik, Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mahal, banyak masyarakat yang putus pendidikan, dan lain sebagainya. Padahal, apbila kita lihat kondisi alam Negara Indonesia, Indonesia itu memiliki sumber daya alam yang sangat luar biasa apabila bisa dikelola dengan baik.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan hal utama yang harus secepatnya dibenahi oleh pemerintah. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat besar untuk perubahan Indonesia yang lebih baik. Sumber daya manusia yang baik akan dipastikan dapat mengelola dengan baik potensi-potensi yang ada di Negara Indonesia.

Untuk menciptakan Sumber Daya manusia yang baik, tentunya tidak hanya bidang pendidikan yang harus berpikir serta bekerja sangat keras untuk mencapai tujuan tersebut. Harus adanya sinegritas yang baik dari setiap elemen baik masyarakat, pemerintah maupun bidang lain yang dapat berpengaruh pada kemajuan pendidikan Indonesia.

Pendidikan di Indonesia diharapkan tidak hanya menjadikan masyarakat sebatas pintar akal saja, tetapi juga mempunyai kepekaan hati. Banyak sekali orang di Indonesia yang hanya pintar akal saja, tetapi kita lihat dampak yang terjadi pada Negara Indonesia, Korupsi merajalela dari golongan atas sampai golongan bawah.

Oleh karena itu peran pendidik sangat berpengaruh terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia. Bagaimana inovasi-inovasi itu terlahir dari seorang guru untuk menciptakan peserta didik yang mempunyai karakter kuat baik intelektual maupun spiritual. Di sinilah diperlukannya seorang guru periset yang dapat memahami betul permasalahan-permasalahan yang ada di Negara Indonesia.

Permasalahan yang ada pada saat ini, bagaimanakah menciptakan guru periset tersebut? Guru periset tentulah harus mempunyai inovasi-inovasi ataupun kreasi-kreasi yang dapat menciptakan peserta didik yang berkualitas. Seorang guru harus mampu menganalisis situasi dan memberikan pemecahan masalah dari situasi tersebut.

  1. Tingkatkan kemampuan Literasi

Tentulah hal dasar yang harus dipenuhi oleh seorang guru untuk menjadi seorang guru periset adalah menulis. Kita ketahui bahwa guru merupakan barisan terdepan dalam memerangi kebodohan di Negara Indonesia. Generasi penerus bangsa di Negara ini ditentukan oleh tugas seorang guru dalam mengajar dan mendidik, baik itu dalam materi pelajaran ataupun dalam karakter peserta didik. Seorang guru lah yang mengetahui permasalahan-permasalahan teknis yang ada pada peserta didik.

Literasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan di negara Indonesia. Kita ketahui pada saat ini banyak sekali berita negatif yang tersebar luas mengenai pendidikan di Indonesia. Jika kita buka google dengan memasukan kata “Anak SMP” yang keluar bukanlah hal-hal yang baik, melainkan hal-hal buruk yang dilakukan oleh usia SMP tersebut, dari mulai anak SMP yang hamil, sex bebas, narkoba, merokok dsb. Apalagi jika penggunaan internet oleh anak-anak usia sekolah tersebut tidak didampingi oleh Guru atau Orang Tua maka anak-anak tersebut bisa langsung mengkonsumsi berita negatif, dan bukan hal yang mustahil mereka pun akan mengikuti hal tersebut.

Kita lihat di negara luar Indonesia, jika kita search Junior High School, maka yang keluar bukanlah berita-berita negatif, melainkan anak-anak usia sekolah yang sedang asik dalam belajar. Inilah tugas seorang guru untuk menuliskan hal-hal yang baik yang dapat dijadikan media pembelajaran sehingga penggunaan internet oleh anak-anak tidak salah digunakan.

Tulisan-tulisan dari seorang guru juga merupakan hal yang penting bagi pemerintahan negara Indonesia. Dapat kita bayangkan apabila guru tidak pernah menulis, apa jadinya Pemerintah Indonesia dalam membuat sebuah peraturan tanpa mengetahui permasalahan teknis yang dialami oleh peserta didik. Pemerintah hanya membuat sebuah program tanpa mengetahui apa yang dibutuhkan. Jika saya analogikan hal ini “Bagaikan sebuah bangunan tanpa adanya arsitektur yang jelas”.

  1. Menjadi seorang Pengajar, Pendidik dan Pemimpin

Seorang guru seharusnya bisa menjadi pengganti orang tua di rumah ketika mereka di sekolah. Permasalahan-permasalahan yang ada pada peserta didik juga diharapkan dapat diselesaikan oleh seorang guru. Oleh karena diperlukan kepekaan dari seorang guru untuk melihat hal tersebut. “Seorang guru tidak hanya bertugas untuk mengajar saja. Jika dalam konsep SGI, guru itu mempunyai tugas menjadi seorang Pengajar Pendidik dan Pemimpin (Guru 3P).

Dalam mengajar, tentulah seorang guru harus mempunyai strategi-strategi pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT) sehingga pikiran peserta didik ke sekolah itu tidak untuk belajar, tetapi bermain. Kenapa demikian? Pada dasarnya kita tetap saja mengajar tetapi cara mengajar kita disesuaikan dengan kesenangan peserta didik sehingga secara tidak sadar mereka sebenarnya sedang belajar. Hal inilah yang akan menjadi Long Time Memory bagi peserta didik sehingga meskipun diberi permasalahan mereka pasti akan mengingatnya.

Dalam mendidik, tentu apa yang diharapkan oleh orang tua terhadap anaknya ke sekolah adalah perubahan sikap ataupun karakter. Guru harus bisa membiasakan peserta didiknya untuk berprilaku yang baik. Hal ini dapat juga dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan yang kecil didalam kelas. Misalnya, membiasakan membuang sampah pada tempatnya, membiasakan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun), Berdoa sebelum belajar, Datang tepat waktu dan masih banyak lagi pembiasaan-pembiasaan yang dapat dilakukan di dalam kelas.

Menjadi seorang pemimpin tentulah itu juga merupakan tugas seorang guru. Yang saya maksud pemimpin disini bukanlah pemimpin-pemimpin yang mempunyai jabatan, melainkan pemimpin disini adalah bagaimana seorang guru dapat me-manage peserta didiknya sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan masing-masing. Pemimpin di sini juga dimaksudkan bagaimana seorang guru dapat menjadi suri tauladan yang baik bagi peserta didiknya. Apabila seorang guru mempunyai karakter yang baik setiap harinya, secara otomatis peserta didik akan mengikuti hal tersebut tanpa menyuruhnya.

  1. Terus lakukan Penelitian didalam Kelas

Seorang guru sebaiknya terus memperbaiki kualitasnya dalam mengajar. Seorang guru pasti menyadari kualitasnya dalam mengajar yang dapat dilihat dari respon peserta didiknya. Perlu adanya penelitan kecil-kecilan yang berawal dari permasalahan peserta didik serta penanganan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Penelitian Dalam Kelas (PTK) merupakan salah satu alternatif yang pas untuk seorang guru. Seringkali guru menganggap PTK ini hanya sebuah tugas untuk menaikan jabatan atau semacamnya. Padahal jika dilihat dari fungsi sebenarnya PTK ini merupakan sebuah penelitian bagi seorang guru untuk memperbaiki cara mengajarnya. Ketika guru mendapati sebuah permasalahan guru tersebut terus melakukan percobaan-percobaan sampai masalah tersebut terselesaikan. Misalnya saja, ketika guru melihat keaktifan peserta didik kurang, maka dia terus mencoba untuk meningkatkan keaktifan siswa tersebut dimulai dari strategi mengajar, pendekatan, model, media maupun metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan keaktifan tersebut.

Dengan penelitian-penelitian sederhana tersebut, jika dilakukan oleh semua guru maka kualitas pendidikan setidaknya mengalami peningkatan. Apalagi jika hasil penelitian yang telah berhasil dilakukan dapat di share kepada semua guru di seluruh Indonesia, maka permasalahan-permasalahan yang ada di dunia pendidikan berangsur-angsur dapat terselesaikan.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Relawan Sekolah Guru Indonesia-Dompet Dhuafa (Penempatan Kab.Nunukan).

Lihat Juga

Tegas! Di Hadapan Anggota DK PBB, Menlu RI Desak Blokade Gaza Segera Dihentikan

Figure
Organization