Topic
Home /

Figure Archives: Yusuf AS

Lelah dalam Ketaatan

Pernahkah kita merasa lelahnya bertahan dalam ketaatan pada Allah? Saat nafsu dan keimanan berperang dalam batin kita. Yang satu menggoda untuk keburukan, kepada perkara yang tidak ahsan, dan yang satu lagi mendorong untuk bertahan dalam ketaatan, berkata "jangan", karena ia tidak disenangi Allah. Lalu dengan keimanan yang utuh, kita menolak yang buruk dan memenangkan yang baik. Di situlah perjuangan melawan diri sendiri begitu terasa yang kadang membuat diri kita meneteskan air mata.

Baca selengkapnya »

Kecenderungan yang Menggelora

Ingatkah tentang kisah Istri Al-Aziz (Zulaikha) yang terlalu cenderung kepada Yusuf sampai-sampai membuatnya tidak mampu mengontrol diri? Pun begitu dengan semua wanita kota yang memotong jari jemari mereka saat mereka melihat ketampanan yang melekat pada Yusuf. Istri Al-Aziz cenderung kepada Yusuf begitupun dengan Yusuf (Q.S Yusuf : 24) Perhatikan ayat diatas, ternyata Yusuf juga memiliki kecenderungan kepada Zulaikha, namun beliau memiliki self control yang sangat kuat . Maka jika seandainya Yusuf Mencintai keindahan zahir lebih besar dari keindahan batin ia akan dengan mudah tergoda. Kecintaan yang menggelora kepada keindahan batin akan melahirkan kecintaan kepada Khaliq, sementara kecintaan yang menggelora kepada keindahan zahir akan melahirkan kecintaan yang berlebih kepada makhluk. Maka marilah, marilah kita berbenah, karena setiap perbuatan akan dipertanggung jawabkan walaupun sebesar zarrah. Seperti yang dikatakan seorang pujangga dalam syairnya : Sesungguhnya dosa dibalas siksa, seperti nyawa dibalas nyawa.

Baca selengkapnya »

Surat Nabi Yusuf untuk Habib Rizieq

Surat Yusuf memuat banyak kisah. Dimulai dengan kisah mimpinya melihat matahari, bulan dan bintang; kisah kecemburuan saudara-saudaranya; kisah persekongkolan jahat; kisah pembunuhan karakter dengan menghilangkan objek (sumur); kisah akting di depan Nabi Ya'qub; Kisah rombongan dagang; dan seterusnya. Hari ini kita melihat, episode-episode permulaan kisah Yusuf tersebut terulang lagi.

Baca selengkapnya »

Ulama dan Fitnah

Terima kasih untuk para ulama Terima kasih untuk dorongan kalian agar kami selalu bertaqwa Terima kasih untuk mengajarkan kami bagaimana cara hidup di dunia Terima kasih untuk segala bantuan kalian agar kami selamat hidup di akhirat kelak Terima kasih telah menjerumuskan kami kedalam jurang kebenaran.

Baca selengkapnya »

Pahlawan dari Masa ke Masa

Kepahlawanan adalah tentang kepiawaian memimpin, mengemban amanah, dan menegakkan neraca keadilan. Sehingga kegembiraan Umar atas kedatangan Jabalah bin Aiham yang datang dengan pasukan dan segala lambang kebesaran tak membuatnya kagok dan sungkan untuk menyidang raja dari Ghassan tersebut dan mendudukkannya sejajar dengan pria jelata yang mengadu telah di pukul karena tak sengaja menginjak ujung kain mewahnya ketika tawaf.

Baca selengkapnya »

Penyebutan Kata “Mesir” di Dalam Al-Quran

Frasa “masuklah kamu ke negeri Mesir insya Allah dalam keadaan aman” dijelaskan oleh Al-Thabari dalam dua konteks: Konteks pertama, adalah ketika Ya’qub bertemu Yusuf kemudian berpelukan (sebagai bentuk bakti dan penghormatan Yusuf kepada orang tuanya), dimana konteks kisah ini adalah sebelum memasuki Mesir. Setelah itu (baca: setelah berpelukan) Yusuf berkata kepada Ya’qub beserta orang-orang bersamanya “masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman”.

Baca selengkapnya »

Bukan Sekadar Ayah Biasa : “Pengalaman Ayah Hadir dalam Pengasuhan Anak”

Buku karya pria kelahiran Madiun ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh para Ayah di Indonesia. Selain bahasanya yang renyah, juga karena disusun secara terstruktur dan based on real history. Sehingga ’obat’ yang ditawarkan bagi sebagian besar keluarga di Indonesia yang sedang ’sakit’, terasa mujarab meskipun baru sebatas dibaca. Dan mungkin akan ada sensasi lebih mengasyikkan setelah diimplementasikan kemudian.

Baca selengkapnya »

Wanita, Kartini, dan Emansipasi dalam Tinjauan Sejarah Islam

Emansipasi yang ditunggangi oleh para kaum liberalis dan feminisme semakin mengemuka akhir-akhir ini. Posisinya semakin kuat karena didukung oleh keawaman banyak masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, salah seorang ibu yang beranggapan bahwa hari Kartini merupakan hari kebebasan bagi mereka untuk mengerjakan tugas-tugasnya sebagai seorang wanita. Hal ini didapatkan secara nyata di salah satu daerah di Indonesia. Mungkin ini hanya salah satu contoh kecil mengenai isu emansipasi yang telah tertancap di masyarakat. Padahal dari muatan-muatan perjuangan Kartini, hanya mengajarkan agar kaum wanita berpendidikan dan mampu mengetahui kodratnya sebagai wanita. Sebagaimana kumpulan tulisannya yang kemudian diterjemahkan dalam buku “ Habis Gelap Terbitlah Terang”. Beberapa sejarawan menegaskan sebagai inspirasi Kartini dari ayat Al Qur’an “mina dzulumaati ila nuur”. Sehingga sudah sepantasnya masyarakat memahami bahwa wanita tidak akan pernah setara dengan laki-laki. Namun, tidak juga berada di bawah mereka. Karena keduanya merupakan pasangan yang saling melengkapi. Usaha mereka dalam menempuh pendidikan setinggi-tingginya tidak lain hanya untuk meningkatkan keterampilan dalam mendidik anak-anaknya kelak. Karena tidak bisa dinafikan bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi seorang anak.

Baca selengkapnya »

Aroma Badan Nabi Yusuf AS, Bounding Antara Ayah dan Anak

Bounding yang kuat antara ayah dan anak terbentuk dari kedekatan fisik dan emosi ayah dan anak. Interaksi yang intens dan berkualitas inilah yang akhirnya membuat ikatan cinta dan sayang di antara keduanya tidak lekang oleh waktu. Sekalipun jarak memisahkan keduanya berpuluh-puluh ribu kilometer. Kehangatan dan kasih sayang yang dicurahkan kepada seorang ayah kepada anaknya akan memberi dampak positif pada perkembangan sang anak, antara lain anak merasa dicintai, diperhatikan, dipercayai, timbul rasa aman, mendapat dukungan dan lain sebagainya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization